Prolog

2.4K 222 1
                                    


Keluarga Malfoy sedang makan siang di ruang makan dengan tenang sampai suara Lucius Malfoy memecah keheningan.

"Draco" ucap Lucius.

"Ya ayah, ada apa?" jawab Draco gugup.

"Tadi ayah sudah mengambil hasil rapotmu dan jujur ayah kecewa dengan hasilnya"

"Apa—apakah seburuk itu yah hasilnya..?" tanya Draco tidak yakin.

"Kau menempati peringkat kedua"

"Tapi yah peringkatku tidak terlalu buruk..."

"Itu buruk Draco! Kau biasanya menempati urutan pertama dan tiba-tiba peringkatmu turun seperti ini!"

"Peringkat pertama di tempati oleh siapa yah?" tanya Draco was was.

"Potter, Harry Potter, setau ayah anak itu baru masuk di semester kedua kan? dan dia langsung mengalahkanmu begitu saja, tidak bisa kupercaya ckck"

"Sudah cukup Lucius, ini hanya masalah peringkat demi tuhan. Di dunia kerja nanti peringkat tidak terlalu dipedulikan Lucius!" ucap Narcissa Malfoy mencoba untuk menengahi.

"Narcissa, seorang Malfoy selalu berada di urutan pertama, tidak boleh dikalahkan oleh orang lain. Dan kau anak muda, kalahkan si bocah Potter itu, ayah tidak terima kau dikalahkan olehnya."

"Baik ayah"

Sesampainya Draco di kamar, ia segera menendang pintu kamarnya dan membanting lampu tidurnya. Mood Draco memburuk sejak ayahnya membahas peringkat dia yang turun.

"Brengsek, semua karena si culun mata empat Potter, kenapa dia harus pindah ke sekolah ini sih anak sial."

Namun tiba-tiba di otaknya terlintas suatu rencana jahat untuk Potter.

"Parasit di hidup kita harus segera disingkirkan bukan?" ucap Draco dengan seringaian iblisnya.

The Devil Got KarmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang