Harry, Ron, dan Hermione sedang makan siang di kantin. Seperti biasa Ron dan Hermione selalu berantem layaknya tikus dan kucing. Harry yang sudah biasa melihat mereka cekcok hanya bisa menggelengkan kepalanya tanda memaklumi."Demi tuhan Ron kan sudah kubilang bawanya satu satu jangan langsung sekaligus, minumanku jadi tumpah kan" omel Hermione sambil memukul Ron.
"Kau juga tidak mau membantuku membawakan minumannya, kenapa jadi aku yang disalahkan?! Lagian mana yang lebih menyedihkan, jusmu yang tumpah atau burgerku yang terkena tumpahan jusmu?!" jawab Ron tidak kalah sewot.
"Ronald! aku sudah bilang untuk tunggu sebentar karena aku perlu ke toilet, kau ingin aku mengompol disana hahh?!" jawab Hermione sambil melotot.
"Heh Mione asal kau tau ya selama kau di dalam toilet semua orang menatapku sinis karena menungguku lama. Akhirnya aku memutuskan untuk segera membayar makanan kita dan pergi dari situ. Masih untung makananmu kubawa, tau begini aku tinggal saja makananmu di meja kasir." ujar Ron tidak kalah sengit.
"Astaga Ronald, kau keterlaluan sekali jadi orang"
"Ron....Mione....aku mau beli es krim, ada yang mau nitip?" Harry berusaha menengahi keduanya.
Ron dan Hermione segera menghentikan acara berantemnya dan langsung menganggukkan kepala mereka.
"Belikan aku rasa Mango ya mate"
"Harry aku nitip rasa Strawberry ya, ini uangnya" Hermione segera merogoh sakunya tapi ditahan oleh tangan Harry.
"Tidak usah Mione, aku yang traktir."
"Ya ampun Harry kau baik sekali, terima kasih ya" ucap Hermione sambil mencubit gemas pipi Harry.
"Terima kasih ya mate, kau memang yang terbaik." ujar Ron dengan acungan jempol.
"Baiklah aku ke tempat es krim dulu ya guys." Harry segera berjalan menuju kios es krim yang ada di kantin. Tak lama kemudian Harry kembali dengan 3 es krim yang ada di tangannya. Ron dan Hermione menerima es krim mereka dengan senang hati. Mereka bertiga menghabiskan sisa waktu istirahat mereka dengan memakan es krim.
Harry yang masih asik menjilati es krimnya tidak menyadari bahwa seseorang telah berdiri di samping mejanya. Ron dan Hermione yang sadar akan keberadaan seseorang di sebelah Harry sontak menghentikan aktivitasnya sejenak.
"Es krimmu seenak itu ya sampai kau tidak sadar ada orang yang menghampirimu?"
Mendengar itu Harry langsung menoleh dan mendapati Draco berdiri disana.
"Oh heyy Draco... ada perlu apa?" tanya Harry.
"Aku hanya ingin menyapamu." ujar Draco dengan senyum palsu. Harry memperhatikan atribut seragam Draco dan tersenyum.
"Kau melupakan dasimu tapi tak apa aku sudah cukup senang melihatmu memakai blazer hari ini." ucap Harry.
"Haha hubunganku dengan dasi memang tidak terlalu baik, setiap kali kucari pasti tidak ketemu huft, oh ya ngomong-ngomong waktu istirahat sudah mau habis, mau ke kelas bersama?" tanya Draco.
"Emh sepertinya aku mau menghabiskan es krimku dulu disini"
"Baiklah kalau begitu, dan Harry .." dengan lancangnya tangan Draco menggapai sudut bibir Harry untuk membersihkan sisaan es krim yang tertinggal menggunakan ibu jarinya lalu ia tarik kembali ibu jarinya untuk ia hisap ke mulutnya sendiri.
"Mmh tak kusangka rasanya enak" ucap Draco mengangguk-anggukkan kepalanya.
Ron dan Hermione melihat pemandangan tersebut hanya bisa cengo sedangkan wajah Harry sudah memerah menahan malu. Bagaimana Harry tidak malu, sedari tadi dia bicara dengan bibir yang cemong karena es krim. Harry langsung membersihkan bibirnya dengan lengan baju.
"Sampai jumpa di kelas Harry" ucap Draco sambil melambaikan tangan. Harry membalas lambaiannya dengan kikuk. Setelah yakin Draco benar-benar pergi Ron dan Hermione saling pandang.
"Mione....cubit pipiku sekarang cepat!" titah Ron. Dengan polosnya Hermione mencubit pipi Ron sampai merah.
"OUCH MIOONE ITU SAKIT" teriak Ron.
"Kau sendiri yang memintaku untuk mencubitmu" ujar Hermione sambil berkacak pinggang. "Tapi jujur pemandangan yang tadi cukup mencengangkan....Harry sejak kapan kau dekat dengan Malfoy?"
"Aku baru berkenalan dengannya kemarin Mione, memang kenapa?"
"Mate, memangnya kau tidak tau ya skandal tentang Malfoy?" tanya Ron.
"Ron please deh...Harry itu kan baru sekolah disini semester 2 sedangkan skandal Malfoy itu terjadi pada waktu semester 1." ucap Hermione
"Oh iya betul aku baru ingat hehe" ujar Ron dengan cengirannya.
"Memang apa yang terjadi dengan Draco?" tanya Harry.
"Jadi di sekolah kita itu selalu diadakan razia setiap 2 bulan sekali, yang melakukan razia tentunya pengurus osis. Waktu pengurus osis mengecek tasnya Malfoy, ia menemukan bungkusan hitam yang terlihat mencurigakan. Setelah ia buka ternyata isinya adalah heroin." ucap Ron berbisik.
"Lalu apa yang terjadi setelahnya?" tanya Harry penasaran.
"Ada yang bilang kalau Malfoy itu dijebak oleh seseorang yang benci sama dia jadinya pihak sekolah membebaskan dia begitu saja tetapi dia tetap mendapatkan hukuman berupa skors selama seminggu. Tapi menurutku sih ayahnya si Malfoy ikut andil dalam masalah ini sehingga anaknya tidak dikeluarkan dari sekolah." jelas Hermione
"Dan jangan lupakan rumor yang mengatakan bahwa Malfoy mengikuti geng balap liar Mione!" ujar Ron menggebu-gebu
"Untuk rumor yang ini aku tidak terlalu yakin sih Ron, karena kita hanya mendapatkan foto punggung seseorang yang menaiki motor di markas geng balap liar, memang sih rambutnya pirang tapi kan yang rambutnya pirang itu banyak. Pokoknya Harry saranku lebih baik kau jangan terlalu dekat dengannya." ujar Hermione yang mendapat anggukkan dari Ron.
"Tapi sejauh ini Draco terlihat baik kepadaku..." ujar Harry.
"Jangan terlalu cepat menilai seseorang Harry." ucap Hermione
Harry hanya bisa menganggukkan kepalanya mendengar itu.
To be continued....
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil Got Karma
FanfictionDraco Malfoy, seorang pemuda tampan yang kaya raya tetapi memiliki watak yang sangat buruk. Ia memiliki sifat yang egois, licik, suka menindas orang lain dan tidak mau kalah. Ia terus melakukan hal biadab tanpa sadar bahwa hukum karma menantinya. Ha...