Tugas Ketua Kelas

1.2K 166 2
                                    


"Hari ini cukup sekian, jangan lupa kerjakan PR halaman 394 dan dikumpulkan hari Jumat besok. Terima kasih." ucap Mr. Snape mengakhiri materi pembelajaran hari ini. Terdengar beberapa murid protes karena tidak terima diberikan PR di hari pertama masuk sekolah. Harry yang melihat kelakuan teman sekelasnya hanya bisa menggelengkan kepalanya.

Sesuai jadwal, pelajaran kedua diisi dengan pelajaran Biologi. Tidak menunggu lama sang guru pun masuk ke ruang kelas.

'Yes pelajaran favoritku' batin Harry girang.

"Pagi anak-anak" sapa Mr. Lupin riang.

"Pagi Mr. Lupin" ucap murid kelas 2-1 serempak.

"Tidak perlu perkenalan lagi ya sepertinya haha. Langsung ke poinnya saja bahwa bapak telah ditunjuk menjadi wali kelas kalian dan bapak ingin salah satu dari kalian ada yang mau suka rela menjabat sebagai ketua kelas. Ada yang minat?"

Semua anak saling pandang satu sama lain. Draco hendak mengangkat tangannya tapi terhenti karena ucapan Mr. Lupin.

"Untuk mempersingkat waktu bapak tunjuk saja ya" mata Mr. Lupin menyapu seluruh kelas dan berhenti pada Harry.

"Harry, apa kau keberatan jika bapak menunjukmu sebagai ketua kelas?"

"Tidak Pak, saya tidak keberatan" jawab Harry mantap.

"Ok baiklah, mulai saat ini Harry Potter akan menjadi ketua kelas kalian, mohon kerjasamanya ya. Oh dan ya Harry jangan lupa kau nanti tentukan wakil, sekretaris, dan bendahara. Kutunggu"

"Baik Mr. Lupin." jawab Harry dengan anggukan.

"Ok anak-anak langsung kita mulai saja pelajarannya dan segera buka halaman 170...."

Draco hanya bisa mendecih dengan keputusan yang dibuat gurunya. 'Dimata semua guru hanya ada si ranking satu, yang lainnya hanya ampas, cih' batin Draco sambil melihat kepala Harry dengan tatapan penuh benci.

🍏⚡️

Usai pelajaran Biologi, Mr. Lupin memanggil Harry supaya mengikuti dirinya ke ruang guru. Setelah sampai di ruangan Harry langsung bertanya.

"Maaf Mr. kenapa saya dibawa ke ruang guru?"

"Begini...kau tau Malfoy kan?"

"Emh, Iya saya tau...ada apa dengannya?"

"Apa yang terlintas di pikiranmu waktu pertama kali kau melihatnya?"

"Menurutku dia seperti...anak yang tidak mau diatur" ucap Harry pelan.

"Iya betul...dia memang sulit sekali diatur...tidak terhitung berapa kali dia masuk ruang BK, bahkan guru BK sudah kewalahan menghadapi tingkahnya. Untung saja dia anak yang pintar."

Harry yang mendengar itu tidak tau harus berkata apa karena dia sama sekali tidak mengenal Malfoy. Dia aja baru sadar ada murid seperti itu di sekolah ini.

"Dia berani meremehkan peraturan sekolah karena bapaknya dia merupakan salah satu orang yayasan sekolah ini jadi ya begitu..."

"Lalu apa yang harus kulakukan Mr.?" sejujurnya Harry masih bingung dengan arah pembicaraan ini.

"Ubahlah dia sedikit demi sedikit, maksudku kau ingatkan dia pelan-pelan untuk tidak melanggar tata tertib yang sudah ditentukan sekolah. Contohnya seperti menegur dia karena seragamnya kurang lengkap. Jika perilakunya mulai keterlaluan segera lapor ke saya biar saya yang menanganinya langsung. Mengerti?"

"Baik Pak, saya usahakan semampu saya" ucap Harry.

"Makasih ya Harry, maaf Bapak mengganggu waktu istirahatmu"

"Tidak masalah, saya permisi ya Pak."

🍏⚡️

Bel sekolah berdering menandakan kegiatan belajar mengajar selesai untuk hari ini. Harry melihat satu persatu temannya pulang hingga menyisakan dirinya dan beberapa anak lainnya termasuk Draco. Ketika ia melihat Draco melintasi mejanya ia langsung menahan pergelangan tangannya. Draco langsung berhenti ketika ia merasa tangannya ditahan lalu ia berbalik untuk melihat pelakunya.

"Namamu Malfoy kan?"

"Iya betul, aku Malfoy, kenapa?" jawab Draco dengan nada songong.

"Besok uhh.. jangan lupa memakai blazer dan dasi ya." ucap Harry dengan senyum canggung.

Draco menaikkan alisnya.

"Apa yang akan kau lakukan jika besok aku lupa?" tanya Draco menantang.

Harry sempat kaget tapi segera ia tutupi dengan senyum manisnya.

"Aku akan mengingatkanmu kembali"

Mudah saja bagi Draco untuk menonjok wajah Harry karena telah berani menegur dirinya tapi hal tersebut ia urungkan.

"Baiklah terimakasih sudah mengingatkan, by the way kita belum berkenalan dengan benar, namaku Draco Malfoy." ucap Draco sambil mengulurkan tangannya

"Harry Potter" Harry dengan senang hati menjabat tangannya.

'Berbahagialah selagi kau bisa anak cupu.' batin Draco.

To be continued....

The Devil Got KarmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang