𝙨𝙚𝙠𝙪𝙚𝙡 𝙖𝙢𝙤𝙣𝙜 𝙪𝙨; 𝙡𝙖𝙨𝙩 𝙨𝙩𝙖𝙣𝙙
❝target gue saat ini bukan lagi membunuh, tapi membuat sebuah aliansi.❞
𝘵𝘩𝘪𝘴 𝘫𝘰𝘶𝘳𝘯𝘦𝘺 𝘪𝘴 𝘯𝘰𝘵 𝘢𝘣𝘰𝘶𝘵 𝘩𝘰𝘸 𝘵𝘰 𝘴𝘶𝘳𝘷𝘪𝘷𝘦 𝘢𝘯𝘺𝘮𝘰𝘳𝘦, 𝘣𝘶𝘵 𝘵𝘩𝘪𝘴 𝘢𝘣𝘰𝘶𝘵 𝘩𝘰𝘸 �...
dua minggu terakhir ini sibuk banget final, makanya gaada waktu buat ngetik. alhamdulillah finalnya udah selesai, baru bisa update sekarang. semoga kedepannya bisa lancar lagi kek dulu deh.
anyway-yang kemarin misuh² mulai dari ending season 1 bahkan sampai sekarang, monggo dibaca dulu nanti sampai part akhir, sampai bukunya tamat. kalian gak lupa kan kalo akun ini seneng banget ngasih plot twist gak terduga?
[four: going dumb]
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Brukk!!
Jinyoung-Komisaris Park-melemparkan sebuah berkas tepat di atas meja Johnny seraya berseru dengan kuat.
"INI MAKSUDNYA APA HAH?!" tanyanya dengan emosi yang menggebu.
Johnny yang sedang duduk di kursinya hanya menatap tak acuh pada berkas tersebut.
Itu berkas penyetujuan misi polus 3.0.
Jinyoung semakin menatap nyalang pria itu.
Ia beralih meraih kerah Johnny lalu menariknya dengan keras.
"Kamu sudah membunuh 19 orang karena misi sialan itu," desisnya.
Johnny menutup rapat-rapat kedua netranya, berusaha menghindari kontak mata dengan Jinyoung.
"MAU BERAPA ORANG LAGI YANG INGIN KAMU BUNUH, HAH??!!!" seru Jinyoung marah.
"INI JUGA BUKAN MAU SAYA!!!" balas Johnny seraya mendorong Jinyoung agar menjauh darinya.
"Idiot. Terus ini maksudnya apa?" Jinyoung menunjuk tanda tangan Johnny yang tertera pada berkas tadi.
"Saya tidak peduli kamu memang menginginkan ini atau tidak. Yang jelas kamu menandatangani surat ini, kamu menyetujuinya. Berarti kamu ikut andil dalam pekerjaan keji ini!! Menjijikkan!!"
Jinyoung menendang kaki meja Johnny untuk melampiaskan kekesalannya.
"Tapi ini beda, Jinyoung. Mereka tidak akan dikirim ke Polus. Mereka hanya dikirim ke SPAST HQ. Tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan di sana, bukan?" Johnny membuka mulutnya.
"Sama saja!! Selama itu berhubungan dengan Polus, semuanya sama saja. Membawa kesialan," desis Jinyoung.
Johnny hanya terdiam.
"Who? Tell me who." Jinyoung kembali bersuara.
Johnny mengangkat kepalanya. Namun belum berani menatap kedua netra Jinyoung.
"Siapa yang memerintahkan misi sialan ini?" tanya Jinyoung berusaha menahan emosinya.