Jey menatap Lea yang masih terlelap di pangkuannya, sambil mengelus pelan pucuk kepala Lea dan menyenandungkan lagu tidur kesukaannya.
"Sayang maafin aku, aku terlalu marah sama diri aku sendiri dan kecewa sama kamu, aku butuh waktu sebentar lagi biar bisa ngomong lagi sama kamu, i love you".
Jey lalu mengecup kening Lea, sebelum ia menggendongnya keatas menuju kamar kekasihnya itu.
Sudah terhitung satu minggu semenjak kejadian itu menimpa Lea, dan semenjak itu Jey mendiaminya namun tidak membiarkan Lea berada jauh dari jangkauan pandangannya.
Jey terlalu takut dengan peristiwa yang hampir merenggut nyawa Lea akibat ulah teman-temannya, ah bukan lagi, namun orang-orang brengsek yang ingin menjerumuskan Lea.
Seharusnya Jey tidak membiarkan Lea berteman dengan mereka, dan lebih selektif lagi memilih teman untuk Lea saat tak bersamanya.
Kesibukan Jey selama di L.A untuk membagi waktu antara sekolah dan perusahaan yang ia pegang membuat waktu bersama Lea berkurang.
Hanya saat malam hari dan weekend ia bisa bersama Lea, selain hari itu maka Lea akan menghabiskan waktunya bermain bersama teman-temannya.
Katty, Fredy, Sam dan Gaby adalah teman pertama Lea saat pertama kali pindah dan bersekolah di Senior High School L.A, Lea selalu bercerita bahwa mereka sangat baik kepadanya dan Lea ingin berteman dekat dengan mereka.
Awalnya Jey merasa lega, karena membuat Lea melupakan kesedihannya saat pindah ke L.A, karena itu kali pertama Lea berada jauh dari sahabat dan keluarganya.
******
Bisa dibilang Jey dan Lea tak terpisahkan, bahkan selama 18 tahun ini kemanapun Jey berada maka disitu ada Lea.
Mau dirumah atau di sekolah, mereka selalu bersama, meskipun pada saat kelas X SMA mereka harus pisah kelas. Namun saat jam istiraha mereka akan bertemu kembali di kantin.
Kedua orang tua mereka pun bersahabat sejak di bangku Kuliah, dan setelah menikah mereka memutuskan untuk membeli rumah yang bersebelahan. Bahkan saat hamil pun bersamaan, sehingga Jey dan Lea dilahirkan hanya selisih sebulan.
Jey dan Lea sama-sama anak semata wayang, selain memiliki hobby yang sama, mereka mempunyai selera yang sama, sehingga itulah yang membuat mereka berdua selalu bermain bersama.
Entah karena keadaan atau kebiasaan, hal itu membuat mereka tak ingin berpisah. Mereka terlalu bergantung satu sama lain, bahkan kedekatan mereka bisa membuat mereka berkomunikasi secara batin.
Hanya dengan saling bertatapan mereka bisa mengetahui apa yang ingin dikatakan dan yang terpendam, bahkan saat tak bersama emosi satu dengan lainnya saling terpaut, mereka bisa mengetahui kondisi satu sama lain.
Hal itulah yang membuat kedua orang tua Jey dan Lea memutuskan untuk menjodohkan mereka berdua, tepat pada ulang tahun Lea ke-17, acara pertunangan dilangsungkan.
Bukan hanya para tamu undangan, sahabat Jey dan Lea namun juga orang tua mereka terkagum-kagum dengan insting yang dimiliki oleh anaknya, bagaikan tokoh di negeri dongeng, mereka percaya bahwa Jey dan Lea memang di takdirkan untuk bersama.
*****
Tepat pada kenaikan kelas XI, Yunho memutuskan untuk memindahkan Jey ke L.A, itu adalah pertama kali Jey harus berada jauh dari Lea.
Pada awalnya Jey keberatan dengan keputusan itu, namun setelah Tiffany dan Yunho menceritakan hal yang terjadi pada anaknya tentang tanggung jawab di masa depan yang harus ia pikul.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love This Pain 🌼 Jaehyun NCT, Lisa Blackpink
Fanfiction"La kamu harus lebih percaya ke aku daripada dia!" "Sayangnya aku benci laut" "Jadi siapa aku sebenarnya?" "Hey sayang, i love you" "Kenapa kamu ninggalin aku di altar?" "Kasih kesempatan ke gue la buat ngobatin hati lo!" "I hate you katlea!" "I lov...