Siang ini Jey bersama kedua orang tuanya mampir terlebih dahulu ke restoran untuk makan siang sebelum ke Rumah sakit.
Selama di perjalanan, bunda dan ayahnya tahu ada sesuatu yang membuat anak semata wayang mereka gundah.
"Jey, are you okay? Kamu bisa cerita ke ayah sama bunda kalau ada sesuatu yang mengusik di pikiran kamu", tanya bunda sambil mengelus tangan Jey.
"Iya jey, gak semua masalah harus kamu pikirkan sendiri, kamu boleh minta pertimbangan dari Ayah dan Bunda terlebih untuk keputusan yang sulit kamu hadapi", sahut ayah setelah menuang minuman di meja lalu ia serahkan pada anaknya.
Jey tahu kalau keputusan permasalahan Lea sangatlah berat untuk ia atasi sendiri, oleh karena itu ia mulai membuka suaranya, "Jadi gini ayah, bunda ......"
Akhirnya Jey menceritakan runtutan peristiwa yang Jey alami saat di club, lalu laporan dari Justin dan cerita yang ia dapatkan dari Julian mengenai teman-teman Lea dan alasan mereka di balik itu.
Ayah dan bunda mendengarkan dengan seksama, tidak memotong sama sekali penjelasan yang Jey berikan. Baru setelah Jey selesai bicara, Ayah Jey menepuk bahu Jey dengan pelan untuk menenangkan anaknya dan berkata.
"Pasti berat ya Jey, kamu hebat. Sebenarnya kamu sudah memilih keputusan yang terbaik, tapi dalam hati kecilmu kamu gak rela melihat kenyataan bahwa hampir saja kamu kehilangan nyawa dari wanita yang kamu cintai". Ucap ayahnya sungguh-sungguh, lalu bunda menyetujuinya dengan mengangguk.
"Kamu gak salah Jey untuk memberikan mereka kesempatan, bunda yakin mereka pasti menyesal dan akan berubah, kamu percaya kan samaa feeling bunda? Lagian kalau Lea tau pasti juga Lea setuju dengan keputusan kamu untuk memberikan kesempatan kedua pada mereka, karena bagaimana pun juga mereka teman berharga bagi Lea" .
Jey pun mulai merasa tenang mendengar jawaban dari kedua orang tuanya, ia merasa keputusan untuk menelfon pengacara John sebelum berangkat ke bandara untuk membatalkan tuntutan mereka sangatlah tepat, namun dengan syarat mereka tidak akan mendekati atau menyakiti Lea lagi.
*****
Sudah terhitung seminggu setelah kejadian itu dan Jey masih mendiami Lea, kini Lea sudah diperbolehkan dokter untuk pulang ke rumah dan hanya perlu datang berkunjung ke rumah sakit untuk mengikuti jadwal rehabilitas.
Untungnya Lea tidak mengalami ketergantungan pada narkotika, namun dokter tetap menganjurkan untuk mengikuti rehabilitas karena mengingat kondisi Lea yang hampir overdose.
Lea yang sedari tadi di ruang tengah merasa sangat bosan karena Jey yang tetap mendiaminya, sangat berbeda saat di Rumah sakit. Karena masih ada suster, dokter, orang tuanya, orang tua Jey yang bisa ia ajak mengobrol.
"Jey aku bosen, main yuk", ucap Lea sambil memasang wajah melasnya dihadapan Jey yang fokus membaca dokumen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love This Pain 🌼 Jaehyun NCT, Lisa Blackpink
Fanfiction"La kamu harus lebih percaya ke aku daripada dia!" "Sayangnya aku benci laut" "Jadi siapa aku sebenarnya?" "Hey sayang, i love you" "Kenapa kamu ninggalin aku di altar?" "Kasih kesempatan ke gue la buat ngobatin hati lo!" "I hate you katlea!" "I lov...