Suara dering alarm berdering pagi ini sangat memekakkan telinga Lea. Ia membuka matanya secara perlahan lalu beranjak dari tidurnya, setelah itu ia mematikan alarmnya.
Lea lalu menyibak selimut yang sempurna menutupi hampir seluruh tubuhnya, lalu menurunkan kedua kakinya pada lantai keramik yang di lapisi karpet di atasnya. Lea bergerak mengambil android miliknya yang tergeletak di atas nakas samping tempat tidurnya, lalu membuka layar android miliknya yang mati. Banyak sekali pesan yang masuk, entah itu dari temannya atau dari grup kelasnya dan juga grup kepenulisan.
" Lho, siapa ini?" Monolog Lea saat dirinya menemukan kontak yang tidak dikenalnya berada di aplikasi WhatsApp miliknya.
Tangannya bergerak membuka pesan dari kontak tersebut,
+628**********
Pagi sayang, gimana kabarnya?
Oh iya, pasti Lo belum bangun, kalau udah bangun pasti Lo ingat kalau mimpinya itu ada gue!
Oh iya, gue FarelLea sudah menduganya, ternyata memang benar si Farel. Cowok kelas 11 IPS 5 yang selalu mengejarnya saat di sekolah maupun di luar sekolah.
" Huft, padahal yang cantik masih banyak," ucap Lea lalu menaruh kembali Androidnya ke atas nakas samping tempat tidurnya.
Lea lalu berjalan ke kamar mandi yang berada di dalam kamarnya, sebelumnya dia mengambil handuk bersih yang masih di dalam lemari. Setelah itu dia masuk ke kamar mandi untuk melakukan rutinitas paginya, yaitu mandi pagi.
🍃🍃🍃🍃🍃
" Beneran kamu tadi pagi di Chat Farel lagi?" Tanya Aira dengan wajah kagetnya.
Pasalnya sudah beberapa kali dia bercerita ini dan terakhir kali adalah tiga hari yang lalu, hari berikutnya tidak dan mulai pagi tadi Farel memulai aksinya lagi.
" Gue berdoa agar kamu cepetan lulus," celetuk Aira sambil mencoret-coret di sampul buku tulis milik Aira.
" Lah, kamu nggak mau lulus?" Tanya Lea dengan bingung.
" Ya kali, kan otomatis kalau kamu lulus aku juga lulus dong!" Jawab Aira.
" Oh iya, nanti siang ada launching di cafe Ayah aku, mau datang ?" Tanya Lea.
Aira tentunya mengangguk dengan semangat, " Nanti aku bisa ajak Kakak sepupu aku!" Ucap Aira memberitahu." Kak Kesya?" Tanya Lea memperjelas, Aira mengangguk sebagai jawabannya.
" Baik, jemputanku sudah datang, Assalamu'alaikum," pamit Lea lalu menyalami Aira." Waal'aikumussalam, fii amanilah!"
🍃🍃🍃🍃🍃
Daffa sedang mampir ke cafe yang berada di sekitar apartemen yang ditinggalinya. Ia sengaja kemari untuk mencari suasana yang lebih nyaman dan untuk makan siang, dan mengerjakan tugas kuliahnya.
" Permisi kak, ini pesanannya!" Ucap seorang barista yang datang membawa pesanannya.
" Terimakasih," ucap Daffa kepada barista tersebut.
" Makasih udah datang, salam buat Tante ya!" Ucap seorang gadis yang terlihat menarik perhatian Daffa yang tadinya fokus dengan layar laptop miliknya.
" Sama-sama, makasih juga makanannya!" Jawab gadis lainnya, terlihat seperti teman gadis tadi.
Tiga gadis tadi berpisah, satu gadis kembali berjalan ke dalam. Melewati meja yang di tempati Daffa.
" Kamu," ucap Daffa saat gadis tersebut tepat melewati mejanya.
Gadis yang dipanggilnya berhenti, lalu menoleh ke samping dengan wajah bertanya.
" Ada yang bisa dibantu Kak?" Tanyanya.
" Kamu berkerja di sini?" Tanya Daffa.
Gadis tersebut tersebut tertawa ringan lalu berhenti, dan tersenyum kecil.
" Kerja sampingan, bantu Ayah!" Jawabnya, " ada yang bisa dibantu Kak?" Tanyanya dengan sopan.
" Temenin gue!" Ucap Daffa, ia seperti pernah bertemu dengan gadis yang diajaknya bicara. Namun sepertinya dia lupa kapan mereka bertemu.
" Hah, temenin.....tapi aku ada kerjaan lainnya Kak!" Protesnya.
" Nggak jadi!" Ucap Daffa berubah pikiran, kenapa tiba-tiba dia meminta tolong untuk ditemani oleh orang yang tidak dikenalnya sama sekali.
Gadis tadi langsung melangkah pergi, entah kemana Daffa tak terlalu memperhatikan.
Lima menit kemudian ada seseorang yang duduk di bangku depannya, dengan membawa laptop dan buku-buku.
Daffa mendongakkan kepalanya, lalu melihat gadis tadi sudah duduk di depannya. Dilihatnya gadis tersebut kembali berjalan meninggalkan barang-barangnya di meja.
Tak lama kemudian, dia kembali dengan membawa Thai tea dan kue red Velvet.
" Hai Kak," sapanya kepada Daffa.
" Hm," jawab Daffa sekenanya, padahal ingin sekali dia membalas sapaan gadis tersebut tetapi gengsi yang mengalahkannya.
" Keganggu ya, kalau gitu aku bisa pindah ke lain tempat," ucap gadis tersebut dengan canggung.
" Nggak, siapa nama Lo?" Tanya Daffa dengan suara yang terdengar cuek.
" Kamilea, panggilan Lea," jawabnya lalu tersenyum kecil.
" Kelas?" Tanya Daffa lagi.
" Eh, biasanya Kakak cuek sama orang baru!" Ucap gadis itu, yah Lea.
Bagaimana dia bisa tahu, sedangkan mereka baru saja berbincang-bincang sekali ini.
" Darimana Lo tahu?" Tanya Daffa sedikit curiga dengan Lea.
Apakah dia salah satu penggemarnya, atau siapa dia sebenarnya
" Oh itu, pertama aku bertemu Kakak di supermarket waktu itu, lalu kedua waktu Event di Universitas Indonesia, dan ketiga Kakak sering datang ke cafe ini," jawabnya.
" Kamu," ucap Daffa mencoba mengingat siapa Lea, dan dia teringat dengan gadis yang meminta tolong saat di supermarket.
🍃🍃🍃🍃🍃
KAMU SEDANG MEMBACA
RELUNG
Romance" Permisi Kak, boleh minta tolong nggak?" Tanya Gadis remaja yang menggunakan setelan Hoddie warna coklat susu. Ketiga Pria remaja tadi menengok ke belakang, mata mereka terbelalak melihat gadis yang meminta tolong kepada mereka. " Cuci mata sebenta...