2. Suasana tidak kondusif

10 1 0
                                    

Hari pertama sekolah biasanya anak anak masih dibebaskan, maksudnya belum ada sistem pembelajaran sampai 2-3 hari kedepan, yang penting masih tetap mematuhi aturan untuk "diam dikelas." Karena mungkin akan ada pengumuman siapa wali kelas baru, tidak menampik juga bahwa ada beberapa yang masih ngeyel manjat benteng dan berakhir bolos. Tapi tidak dengan anak anak dikelas dya, mereka sedang sibuk. Sibuk memilih lagu apa lagi yang selanjutnya akan di putar di speaker.

"Jaran goyang aja deh."

"No no no ga banget bukan selera gue."

"Eh itu lagu olivia yang baru juga enak lohhh."

"Hari gini tuhh harus banyak-banyakin sholawat biar kita tenang."

"What makes you beautiful dong junnn."

Selalu seperti ini jika satu lagu selesai, yang selanjutnya akan di putar pasti di perdebatkan dahulu.

"Ambil aman aja udah." Lerai Azka

"Apa tuhh?" Tanya mereka serempak

"Matiin lah anjir hahahaha."

Krik

"Huuuu garingggg."

"Ga asik Azka mah."

Masa bodo dengan teriakan anak anak, Azka melepas kabel-kabel speaker, ia tak suka keributan, hidupnya terlalu tentram hanya untuk mendengar anak anak yang mendebatkan lagu-lagu yang akan di putar. Baginya semua lagu itu enak, cuman seleranya saja yang beda, dan setelah selesai merapikan speaker ia langsung menghampiri 3 bangku di pojok kanan.

"Kantin kuy." Ajaknya

"yokkk."

"Kalian duluan deh gue sama Cece ke air dulu."

***

Biasanya Dhika paling semangat 45 kalau sudah duduk anteng di kantin, tapi hari ini nampak berbeda. Aura-auranya agak suram, seperti orang yang menanggung beban sekelurahan, Azka yang kebingungan pun lantas bertanya.

"Dhik, kenapa lo?"

Tak ada jawaban.

"Dhika woy."

Tak ada jawaban juga.

"Dhikaaaa bangsattttt." Teriak Azka di depan telinga Dhika, Raga yang melihatpun hanya mendengus geli.

"Gila lo ka???" Tanyanya sambil mengusap telinganya.

"Lo yang gila, gue panggil panggil ga nyaut, kenapa sih??? Kaya punya masalah berat aja."

"Iya punya, saking beratnya gue gatau cara cari jalan keluarnya gimana......." Lirihnya

"Heh serius kenapa anjirrr??" Tanya Raga

"Gue--gue.."

"Kenapa dhikkkkkkkk???"

"Gue bingung... Sebenernya..."

"Sebenernya???"

"Bumi itu bulat atau datar sih?" Jawabnya dengan tampang tanpa dosa

"Dahlahhh orang stress gimana gimana juga tetep stress."

"Temen lo ka?" Tanya Raga

Tentang DyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang