Jaehyun mencium jungwoo tenang. Saat jungwoo bertanya 'bisakah aku percaya padamu?' Tadi, jaehyun merasa sudah menang. Dia lega sekarang.
Jungwoo juga membalas lembut lumatan jaehyun. Mereka saling melepas. Mereka bebas sekarang.
Jungwoo sudah kalah dari jaehyun dan dia menyadarinya sekarang; dipikirannya Penuh dengan jaehyun .
"Kak.. jangan dulu.. luka kakak masih basah" jungwoo menghentikan jaehyun ketika tangannya tanpa sadar memegang pinggang jungwoo meminta lebih.
"Hah.. kenapa harus luka..." jaehyun protes. kepalanya bersandar didepan pundak jungwoo putus asa.
'Yaampun.. aku juga pengen tapi mana bisa kalo luka kak jaehyun aja bakal berdarah kalo disenggol dikit' batin jungwoo.
"Ck. Yaudah gue mau tidur aja" jaehyun menarik selimut menutupi badannya yang tanpa baju. Dia merajuk.
"Selamat tidur ya" jungwoo malah mengusap lengan jaehyun kemudian berdiri dan berjalan menuju pintu.
"Eh, mau kemana ?" Jaehyun tiba-tiba bertanya.
Jungwoo berbalik. "Kenapa ?"
"Ekhm.. ti-tidur disini aja, samping gue masih luas" jaehyun sengaja bergeser ke samping memberi ruang.
"Nggak.. so-soalnya kalo tidur diluar gue gabisa mantau, untuk sekarang ini gaada yang aman, meski lo udah dirumah gue"
"Kalo gue tidur samping kakak, apa bakalan aman ?"
"Gue pastiin".
Astaga.. jantung jungwoo berdetak cepat.
Jungwoo tersenyum kecil. dia mana berani tidur diluar sendirian. Jungwoo memang hanya ingin menutup pintu.
"Iya" jungwoo berjalan menghampiri sisi kasur jaehyun yang lain setelah menutup pintu.
Jaehyun kemudian kembali berselimut dan hendak tidur.
Hendak tidur ? Mana bisa jaehyun tidur! berada satu ranjang dengan jungwoo, bahkan satu selimut, hatinya tidak karuan. Mungkin sekarang jungwoo bisa mendengar detak jantung jaehyun.
Jaehyun tidur memunggungi jungwoo. Setelah mematikan lampu, sekarang hanya cahaya redup dari bulan yang tembus melewati kaca.
'Ini sangat canggung.. aku harus apa.. aku bahkan tidak bisa tidur' jaehyun benar-benar merasa canggung sekarang.
Jaehyun berusaha memejamkan mata sampai dia merasa tangannya digenggam lembut dibalik selimutnya. Itu jungwoo. Jaehyun menoleh ke belakang.
"Luka kakak masih baru. bahaya kalo kebuka lagi. Aku juga sebenernya mau... aku bukannya—"
"Mau apa ?" Jaehyun bertanya.
"Ugh.. ya mau.. uhmm.. it—"
" Lets kiss instead" jaehyun langsung mengecup bibir jungwoo. jungwoo kaget sesaat, kemudian memejamkan matanya mengikuti permainan. Terus sampai berubah menjadi ciuman. Jaehyun membalikkan badannya menghadap jungwoo.
Jaehyun terus mencium jungwoo. Astaga.. mereka ini seperti dimabuk cinta. Tidak bisa berhenti berciuman.
Jaehyun berganti menyusuri leher jungwoo. Diciumnya aroma tubuh jungwoo dalam. Tanpa sadar jaehyun menghisap dan membuat tanda kemerahan.
Jaehyun kaget melihat beberapa lebam di leher jungwoo. Bahkan ada luka hitam mengalung seperti bekas cekikan. Memakai kalung yang sangat mencekik untuk beberapa waktu.. mungkin bekasnya seperti itu ?
Jaehyun tiba-tiba teringat bayangan tadi, saat dia masuk ruangan lucas. Lampu hitam kemerahan dari ruangannya, ratusan foto jungwoo yang tergantung, dan ranjang dipojok ruangan.
Jaehyun merasa marah sekarang. Dia mencium leher jungwoo panas seperti meluapkan amarahnya disana.
"Hngggh.." jungwoo mendesah. Dia merasakan sensasi aneh saat jaehyun menyisir leher jungwoo dengan lidahnya.
"Gue janji woo, gue bakal bawa lo keluar. Tolong bertahan ya. Gue janji". jaehyun berhenti dan mulai berbicara.
Jungwoo menatap manik jaehyun dalam; Dia tulus.
Tangan jungwoo kemudian mengelus lembut alis tebal jaehyun, kemudian hidung, mata, dan berakhir menangkup pipi jaehyun.
Mata Jungwoo berkaca. Dia pertama kalinya merasa aman. Berada disisi jaehyun, dalam ranjang dan selimut yang sama; saling memeluk. Hangat.
"Ssht, jangan nangis..." jaehyun membayangkan seberapa tersiksanya jungwoo selama ini.
"Makasih kak.." jungwoo memeluk jaehyun erat.
Mereka saling memeluk dan terlelap.

KAMU SEDANG MEMBACA
Toxic; 2 [Jaewoo]
Mystery / ThrillerKumpulan narasi untuk toxic;2 Jaewoo AU di akun twitter @onebeadysun.