Reveal.

677 68 20
                                    

This is gonna be a long narrations.
Sorry :')

And and and

This is 100% fiction.

***

Jungwoo's pov.

Aku sadar sudah berada didalam kamar setelah lucas membuatku tertidur. Aku ingat tadi lucas menyuntikkanku sesuatu, aku yakin.

Aku minta pada dejun untuk tidak memberikanku obat dengan dosis terlalu banyak agar aku tetap terjaga meski hanya sedikit. Itu memang berhasil, tapi aku harus berpura-pura tidur seperti yang lucas mau atau dia akan curiga.

Lucas sepertinya memberi Obat untuk menambah rangsangan pada tubuhku didaerah tertentu. Karena tubuhku sekarang sangat panas dan gatal.

Tunggu, ini bukan kamarku.. ini dimana ?

Warna merah dan hitam gelap.. apa ini yang dimaksud kak jaehyun ? Dia bilang telah menemukan banyak fotoku di ruang kerja lucas. Jika memang benar.. ini sangat menyeramkan. Sungguh.

Aku berusaha mengidentifikasi apa saja yang ada disekitarku. Kemudian tersadar bahwa kedua kakiku terikat ditiap ranjang, dengan rantai yang bentuknya, percayalah.. sangat asing.

Kemudian tanganku juga. Ini tali. Berwarna cokelat tebal. Jika di lihat, aku seperti akan dibuat tumbal pemujaan. Sungguh, ini mengerikan.

Seseorang terdengar masuk dari jauh, bersiul. Itu pasti lucas. Dia tampak senang melihatku yang seperti ini.

"Sudah bangun, sayangku ?" Dia mendekat duduk disisi ranjang sambil wajahnya mendekat dan tangannya membelai wajahku. Aku merasa ngeri. dia masih bersiul seperti merayakan sesuatu.

Apa ini yang biasanya dia lakukan saat aku tidur dan mengonsumsi obat yang diberinya setiap malam ?

Aku diam, dan harus berpura-pura tidak sadar.

"Cantiknya.." dia membelai pipiku pelan, kemudian mengecup bibirku penuh nafsu.

Dia berhenti setelah puas, kemudian pergi lagi seperti hendak mengambil sesuatu. Aku bersumpah, ini menyeramkan. Kak jaehyun, aku harus apa ? Aku benar-benar takut rasanya sampai ingin menangis.

Dia datang lagi, ku intip samar dia membawa suntikan. Oh.. apa dia harus menyuntikkanku Obat lagi ?

"Ini, biar kamu enak" dia berkata pelan kemudian menyuntikkan tepat di nadi leherku.

Dia membuka bajunya, memperlihatkan tattoo macan di tulang rusuk kirinya. Itu tattoo yang kupilih saat kami berlibur ke thailand.

Obat yang tadi seperti memaksaku untuk bangun. Badanku bereaksi, dia seperti susah dikendalikan. Aku merasa seperti gila. Aku bahkan tidak berusaha untuk memanggilnya tapi mulutku berkata sendiri.

"Lucas.."

"Sudah ya ?" Dia melihatku dengan senyum.

Aku menggeliat, badanku rasanya panas dan pikiranku kosong. Apa dia menyuntikkan semacam narkoba ? Atau apa ? Tubuhku rasanya sangat ringan.

Toxic; 2 [Jaewoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang