24. Sebuah solusi

1 5 0
                                    

Jika hari pertama dan hari kedua skor tim mia dan tim rani selalu sama, apa pertarungan dari babak akhir tahap pertama ini skor mereka akan sama lagi. Tidak ada yang tau jika pertandingan belum di mulai.

Semua tim sudah berkumpul di ruang pertempuran kecuali tim lima yang ketuanya masih belum datang. Mungkin karena perut heltia yang tiba-tiba saja mules, sehingga harus bolak-balik ke toilet. Apa dia salah makan saat sarapan tadi.

"heltia, kau dah oke. Perutmu masih mules-mules lagi?" tanya yuni cemas

"udah mendingan kok, makasih ya obatnya"

"baguslah. Ayo cepat ridho sama mia udah menunggumu"

Heltia dan yuni pun bergegas masuk ke ruangan dan heltia segera bergabung dengan tim nya. Karena ketua tim lima sudah datang, pertandingan pun di mulai. Semua ketua tim mengambil nomor giliran mereka dan tim mia berada setelah tim rani.

***


Satu jam telah berlalu. Tim lima tiba-tiba menjadi kacau. Banyak pertanyaan yang mereka buang dan pertanyaan itu semuanya yang pembahas heltia, yang artinya heltia bertanggung jawab di pertanyaan yang menjadi bagian pembahasannya.

"kenapa dengan mereka? apa terjadi sesuatu?" tanya yuni merasa cemas. teman-teman lainnya juga berpikiran yang sama dengan yuni. Mereka tidak tau apa yang sedang terjadi, kenapa skor tim andalan mereka tiba-tiba anjlok.

"Heltia... kau kenapa? kau tidak mempelajari bagian mu? semua pertanyaan yang kita buang itu semuanya bagian mu tau" ridho tiba-tiba marah

"perutnya lagi sakit, kau harus mengerti itu" sambar mia membela tia yang sedang cemas

"iya aku tau tapi lihat ini, skor kita tertinggal jauh dari mereka"

"kita tidak boleh putus asa begitu saja. Kita masih punya kesempatan di soal rebutan. Kita harus menghabiskan semua soal rebutan tanpa sisa" ucap mia meyakinkan dirinya sendiri sebab dia tau kalau kedua temannya tidak akan yakin dengan ide nya itu.

"kau gil apa ya? soal rebutan itu banyak dan semua pertanyaannya bukan soal anak SD tau..." kata ridho

"kita memang gila. Akan aku tunjukkan seberapa gilanya aku" sambar mia tersenyum

"mia maaf..." ucap heltia bersedih. Mia mengelus punggung tia sambil tersenyum.

Skor tim heltia sudah sangat tertinggal jauh dari tim lainnya, Namun hal itu tidak mematahkan semangat mia yang benar-benar ingin membuktikan kehebatannya pada anak-anak yang sudah meremehkannya (SMA Permata Jakarta). Semuanya mangkin memanas sejak suporter tim mia dan tim rani salin mengejek.

"soal rebutan. Peserta memiliki waktu 20 detik untuk menjawab pertanyaan" ucap mc

Tiiiitt... tiba-tiba mia memencet bel mereka padahal pertanyaan belum di bacakan. Suporter tim mereka juga kebingungan, kenapa mia tiba-tiba memencet bel-nya. Suporter tim lima sudah tidak berharap banyak karena skor tim handalan mereka sudah tertinggal sangat jauh.

"dia ingin mengganti juru bicara" gumam abi pelan. Sekilas yuni mendengar gumamam abi, tapi percuma bertanya karena abi tidak akan menjawabnya.

"semoga ini solusi yang terbaik" gumam yuni penuh harap

"tim lima?" tanya mc

"kami ingin mengganti juru bicaranya" jawab mia yakin

"mia, apa ini perlu?" tanya ridho tidak yakin

SEPATU MIA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang