Menggigil terasa sudah basahi tubuh, hembusan angin terhempas didada. Guyuran air terus menghantam jalan malam. Satu dua kendaraan melaju cepat. Hening, suara-suara hewan metamorfosis sempurna terdengar. Kayuhan sepeda dipercepat sebab saudara perempuan yang diboncenginya sudah tidak tahan dengan dinginnya angin malam. Terobos. Hingga tidak sengaja bertemu dengan gurunya yang sedang meneduh di warung kopi saat berada di kampung Ceremai. Di sapanya sambil berteriak nafas terengah-engah tak karuhan. Yang di sapa tidak terlalu memerhatikan wajah disebrang jalan. Hanya refleks memberi lambaian tangan sambil berkata ‘Ya’.
Kisah perjuangan seorang kakak perempuan yang memiliki semangat yang tinggi, kepribadian yang apa adanya, berani, serta dia yang menyayangi keluarganya. Ira atau Iza biasa orang-orang memanggil panggilannya.Sepak terjang yang ia lalui tidak bisa dikatakan ringan, karena ia memiliki kemampuan yang berbeda alias dapat dikatakan spesial. Hanya beberapa persen yang sama sepertinya. Ya, indigo. Selain mengurusi ibu dan adiknya, ia juga sering kali berpapasan dengan makhluk seperti mereka. Walau terlihat biasa saja kadang membuat orang aneh dengan tingkah lakunya. Kata sebagian temannya yang beranggapan seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jangan Tunggu Besok!
SpiritualKisah perjuangan Ira, sebagai seorang kakak perempuan yang menjadi tulang punggung kedua setelah ibunya. Ia juga seorang penghafal Alquran, guru privat, dan sebagai santriwati yang disukai banyak orang salah satunya adalah Pak Kyai. Sehingga ia dijo...