6 [Bastrad]

849 261 7
                                    

Aku duduk di bawah,   Alice duduk di kursi pengemudi  perlahan membuka kakinya.  Aku yang di bawah langsung memajukan wajahku.

"Shit!" desah Alice meremas pelan rambutku

Lidahku menjilati kacang milik Alice.

Alice mendesah dengan tubuh mengeliyuk.

"Yara~~  gue~  suka elo ahh"

Tanganku merayap ke atas memainkannya nipple miliknya yang sudah menegang,   lidahku masih setia mengacak-acak di bawah sini sampai basah.

"Yeahhh ahhh ahhh ahhh~"

"Yara~ ahhh sayangh~~"

"Aaahhsss~ sayang~"

Alice terus meracau gila,  dan aku menikmati memainkan tubuh mulus milik Alice.  Sampai aku meminum cairan yang keluar dari bibir vaginanya.

"Ahhhhhhhh" desah Alice kemudian kedua tangannya menarik kepalaku

Aku menongak dengan tatapan datar,  melihat wajah Alice sudah puas akan kenikmatan yang aku berikan.

Alice mencium bibirku,  tiba-tiba dia melumat bibirku.   Aku langsung mendorong bahunya dengan kasar.

"Yara" lirih Alice

Mereka boleh mencium bibirku tapi tidak boleh sampai melumat.

"Yara please,  izinkan gue cium lo" lirih Alice

"Bangsat!"

"Yara,  gue kangen sama elo"

Alice kembali memaksaku,  dia mecium leherku dengan liar.  Aku kembali mendorong dan juga menamparnya

PLAAK!

"Bitch!  Gue pernah bilang tubuh gue gak bisa kalian nikmati!!!   Gue cuma bikin kalian kenikmatan!!" kesalku

"Tubuh gue masih bersih!  Gak kayak kalian yang udah kotor dan bekas gue pake!" cibirku

Aku segera pindah tempat duduk satunya,   aku menghembuskan napas jengah.  

"Gue gak pernah maksa kalian,  tapi kalian yang minta untuk di puasin dengan memberikan gue bayaran.  Tapi kenapa lo maksa nyium gue!!!"

"Ka..karena gue suka sama elo....
gue udah gak kuat nahan perasaan gue lagi"

"Pake baju dan celana lo,   sekarang anterin gue ke Hotel Bulan"

Sebaiknya aku menjauhi mereka,   omongan Gogo dan Bram benar.  Kedatangan aku cuma bikin masalah saja.  Harusnya aku tetap di Jepang.

Aku tidak akan muncul di hadapan mereka lagi,  aku juga harus mengatakan pada Bella.  Kalau aku menerima dia sebagai pacarku karena uangnya.


#######

"Gue minta maaf"

"Gue yang harusnya minta maaf" ucapku,  aku melihat wajah Alice bersedih

"Jangan pergi lagi"

   
Aku masih diam di bangku penumpang,  padahal kami udah sampai di parkiran hotel bulan.  Tetapi sudah 10 menit berlalu dan aku masih di sini.

"Sebaiknya lo benci gue" kata ku memberikan tatapan tidak suka

"Gue gak bisa benci orang yang gue sayang"

"Lo goblok banget,  padahal gue cuma manfaatin kekayaan lo doang" kesal ku

"Gue ga peduli"

Aku menghela napas panjang,  aku berharap tidak akan pernah jatuh cinta.  Karna aku belum siap menderita.

Aku tidak sekuat Bella dan Alice, karna aku sangat pengecut untuk jatuh cinta.  Setidaknya aku hanya ingin di cintai tapi aku tidak ingin mencintai.

"Ai" panggil ku,  dia tersentak dengan tatapan nanar.  Aku  yakin dia merindukan aku serta merindukan nama panggilan sayang dari ku

"Gue minta maaf tadi udah nampar lo" kata ku

"Gue udah bilang,  kalau gue sayang sama lo.  Gue bakal terima apapun yang lo perbuat ke gue" ujar Alice di akhirat senyum khasnya yang begitu mempesona

"Panggil gue lagi" pinta Alice meraih telapak tangan ku

"Ai,  gue balik ya" ucap ku, perlahan membuka knop pintu mobil

"Sayang makasih untuk hari ini" suara Alice sebelum aku benar-benar menutup pintu mobilnya






















































Bersambung.

Bad Girl'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang