Tentang Bisma

514 66 2
                                    

Happy Reading

"Ayang!!" rengek Bisma pada Yara yang sedang asik bermain ponselnya, cowok itu menarik narik tangan Yara sampai ponsel itu lepas dari tangannya.

Gadis itu berdecak "ck apaan sih?!" dan dengan tanpa dosanya Bisma malah memeluk Yara dari samping meletakkan kepalanya pada bahu gadis itu tanpa peduli ocehan dari Yara.

"Panas! misi Lo," Yara berusaha melepaskan pelukan dari Bisma namun apalah daya tenaga cowok itu lebih besar darinya membuat Yara hanya bisa pasrah.

"Ra, gue punya pacar," Yara menoleh kemudian menatapnya kesal "cih itu poto gue, gara gara Lo gue jadi diselidiki sama temen temen gue, untung bisa ngelak kalo enggak?"

Bisma berdiri "Ra gue suka sama Lo, makanya gue nge post poto di ig gue, Lo ga mau nerima gue?" Yara menatapnya datar kemudian beralih pada ponselnya.

"Gak," Bisma terduduk lagi. "Kenapa?"

Yara menghela nafas "gue ga mau, cewek Lo banyak."  Tanpa menoleh pada Bisma, gadis itu beranjak.

"Tapi kan Ra," ucapannya terhenti ketika Yara membuka pintu dan hendak keluar.

"Ck Yara mah gitu, nyebelin!"

"Yiri mih giti, nyibilin!" cibir Yara dari luar sana, sungguh ia jengah ketika sifat manja cowok itu keluar.

||••||

"Eh Bisma, baru datang Lo?" tanya sahabatnya Alvian. Bisma turun dari motornya menatap banyak teman temannya yang sudah luka luka.

"Kenapa?" tanyanya dengan nada dingin.

cielah tadi manja manja~

"Byasalah," Alvian beralih pada Angga yang sudut bibirnya membiru.

"Lo ga papa?" Alvian membantu Angga berdiri dan kemudian Angga menghempaskan tangan Alvian dan beranjak pergi.

"Menurut Lo yang kayak gini bisa dibilang ga papa?" cibirnya, namun Alvian tidak peduli.

Bisma membantu sahabatnya yang lain terlihat Farel yang sedang mengobati luka lukanya sendiri. Cowok itu mendekat dan berjongkok "kok bisa?" ucapnya.

"Biasa si anjing."

"Ga usah ngegas, gue nanya baik baik."

"Gue ga bohong kok, anjing nya si Deno berulah lagi, gue sama Angga diterkam sama mereka. Parah emang tuh anjing muka gue jadi gini gara gara dia," jelasnya. Bisma mengangguk paham untunglah.

Untung apanya heh?!

"Terus si Deno mana?" Farel menghendikkan bahunya tidak tau, cowok itu bahkan tidak melihat kedua sahabat nya yang lain saat ini.

Mereka bertujuh, Bisma, Alvian, Farel, Angga, Deno, Aldi, dan Aril.

"Gue juga bingung sama tuh orang, padahal jomblo tapi kayaknya sibuk mulu," cibirnya.

"Aldi sama Aril?" Angga mendekat. "Kayak lu ga tau tu dua bocah aja," ucap Angga sambil memutar bola matanya.

"Gue bingung asli dah," mereka menyerngit. "Kenapa? tumben Lo, ada yang lagi nyusahin elo?" tebak Angga.

"Hm."

"Kok bisa?!" ucap Alvian dramatis.

"Biasanya kan Lo yang nyusahin," lanjutnya yang dibalas geplakan dari Bisma.

"Enak aja," Bisma bangkit dari duduknya kemudian bersandar pada dinding sambil melipat kedua tangannya.

"Dikata dia ganteng apa begitu?" bisik Angga pada Alvian dan Farel yang dibalas anggukan oleh keduanya.

Bisma ||END|| ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang