Tentang Dia

262 74 60
                                    

Semoga nggak ada yang kenal siapa dia :)
....

Aku akan gamblang cerita sama kalian kali ini, semua tentang dia yang selama ini kukenal tanpa adanya sebuah pertemuan.
Namanya Surya. Aku biasa memanggilnya dengan panggilan Abang karena usianya sedikit lebih tua dariku. Beberapa bulan yang lalu aku melabelnya dengan sapaan "Keropi" karena beberapa background dari beberapa vidio pembelajaran yang dia buat dengan gambar Keropi. Sebenarnya nggak nyambung sih, tapi ya aku nyaman aja dengan sapaan itu.

Aku kenal dia 26 Maret 2018 via WhatsApp di salah satu grup belajar yang aku ikuti. Jaman itu dia masih kelas 12 dan aku kelas 11. Nggak ada yang aneh di antara kita layaknya sesama member lainnya. Sampai sekarang juga kalau dibilang sangat dekat enggak, chat juga jarang banget. Tapi nggak tau kenapa makin ke sini aku yang ngerasa sedikit berbeda dengan dia.

Dari awal aku udah anggap dia seperti kakakku, karena kan aku sendiri nggak punya kakak dan terobsesi banget pengen punya kakak cowok. Tapi sekarang, kurasa aku lebih dari sekadar anggap dia sebagai kakak. Aku berharapnya lebih :)

Tapi, aku sadar aja sih siapa dia dan siapa aku. Aku siapa? Bukan apa-apa kalau harus disandingkan dengan dia. Dia goodloking, pinter, punya banyak relasi, dari keluarga berada, dan semua itu bertolak belakang denganku yang nggak oke secara fisik, pikiran, juga ekonomi. Mimpiku terlalu tinggi, bukan?

Jujur sih, makin ke sini makin halusinasi yang nggak-nggak. Suka mikir, "Gimana kalo kita ternyata jodoh?"

"Apa mungkin kita bisa bertemu?"

"Mungkin nggak ya dia suka sama aku?" Dan banyak lainnya.

Beberapa kali udah kucoba untuk menampar diri sendiri buat berhenti berharap lebih. Tapi lagi-lagi nggak bisa perasaan ini buat kuhapus begitu aja.

Chat dia selalu kusematkan, chat lama kita juga udah kuarsipkan. Mungkin aja kan suatu saat nanti kita akan jadi asing, atau mungkin sudah punya wanita di real life-nya di sana. Aku sadar, kalau nggak ada jaminan kalau kita akan terus saling akrab satu sama lain.

Capek weh, suka diam-diam sama yang virtual. Kalo dibilang suka secara diam-diam ya pernah di dunia nyata, lebih parah lagi dia nggak kenal siapa aku, nggak pernah komunikasi juga, tapi aku suka dia. Tapi ya udah gitu aja, sekarang suka sama yang virtual kenapa nyeseknya lebih kerasa, ya?

Aku nggak tau sih, apa dia peka kalau aku punya rasa lebih dari sekadar teman atau enggak. Aku juga nggak pernah usaha buat bilang suka sama dia, karena aku takut dia malah ilfeel dan memilih untuk jadi asing. Itu ketakutan terbesarku sama dia sih :)

Kalau ditanya dia punya cewek atau enggak di sana, jawabannya enggak. Sekilas aku tau dari teman-teman dia yang juga teman virtualku. Dan aku nemuin satu postingan dari Abang, yang intinya dia akan menjalin keseriusan dengan orang yang dia lihat dan tidak ada keraguan untuk mengungkapkan. Dan aku? Aku hanya virtual, mana mungkin dia melirikku bukan.

Ya udah sih nggak apa-apa. Karena cinta nggak harus memiliki, kan? Ini berlaku untuk aku yang nggak pernah ia cintai.

Suatu saat nanti tulisan ini kuyakin akan berkesan saat kubaca lagi. Mungkin saat aku sudah berjodoh dengan Abang, atau saat kita menemukan bahagia kita masing-masing.

Aku terlalu pengecut emang, harus menyamar di dunia orange untuk nulis random nggak jelas kek gini. Tapi nggak apa-apa, nggak peduli apa penilaian kalian soal aku akan gimana :) karena aku nggak bisa kalau curhat sama orang :" apalagi bilang sama orangnya langsung.

Buat Abang, Sisil mau bilang:

Makasih ya udah mau kenal sama Sisil. Makasih untuk empat tahunnya ini, dan semoga kita masih terus bisa berteman sampai kapanpun juga.

Maafin Sisil, Bang. Kalau selama ini Sisil punya salah, terlebih soal salah menaruh rasa. Sisil janji akan berusaha semaksimal mungkin untuk menghapus perasaan yang nggak sepatutnya ada, sekalipun Sisil juga nggak pernah meminta untuk menaruh rasa ini pada Abang.

Makasih juga ya, Bang. Sering banget Sisil ngerepotin, mungkin suka buat kesel dan lain sebagainya. Dari Abang Sisil belajar banyak soal pertemanan, pengalaman, dan sebagainya.

Sisil senang bisa kenal Abang. Jaga kesehatan ya di sana. Sisil selalu berdoa yang terbaik buat kita :)

Abang sekarang udah semester akhir ya, bentar lagi lulus. Dunia kita akan berbeda, Bang. Abang pasti akan sibuk dengan dunia kerja, dan aku masih akan semester 3. Saat itu mungkin jarak di antara kita akan tercipta, Bang. Aku udah siapkan hati untuk itu semua, Bang. Terlebih soal kenyataan Abang di sana yang udah dimiliki orang lain, mungkin Sisil harus belajar ikhlasin Abang dari sekarang.

Nggak ada yang bisa diharapkan lebih dari sekadar memendam rasa secara virtual, Bang. Aku terlalu insecure untuk bisa bersanding dengan Abang di masa depan.

Aku cuma berharap, semoga kita akan terus selamanya berteman, secara nyata kalau bisa, tapi aku nggak mau memaksa kehendak Semesta.

Love you, Abang Keropi-nya Sisil🐸


CINTA VIRTUALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang