Respon yang Baik di Hari Baik

158 57 48
                                    

Intinya, hari itu dia tau perasaanku. Aku bercerita semuanya dari awal tanpa ada yang berusaha untuk aku tutup-tutupi, karena untuk apa juga aku tutupi? Yang kumau di sini hanyalah untukku merasa lega. Aku ingin dengannya bisa murni merasakan sebuah pertemanan, Namun sialnya perasaan datang tidak dapat terkondisikan.

Respon dia cukup baik, jika yang kumau hanya untuk berteman dia akan selalu terbuka tanpa adanya sebuah perubahan sikap meskipun dia tau aku masih menyimpan perasaan. Namun, jika yang kumau adalah untuk sebuah hubungan, ia tidak bisa. Karena di sana hatinya telah dimiliki yang lain.

Hari ini, terhitung dua hari dari semuanya selesai. Tidak ada chat lagi di antara kami. Bahkan chat terakhirku juga belum dia baca. Masih centang dua abu-abu di sana, sekalipun dia online.

Buatku nggak masalah semua itu, aku juga nggak pernah sakit hati atau kecewa atas jawaban yang telah Abang Keropi berikan. Malahan aku senang karena dia sudah menemukan pelabuhan yang tepat atas cintanya.

Dan sialnya, jiwa kepoku masih ada sedikit wkwk, ... Tadi masih kucoba untuk cek sosial media yang Abang tag di Instagram dia :) Cewenya cantik, dan sepertinya teman satu angkatan Abang di sana. Sebuah hubungan serasi, bukan? Kata orang jika dua insan saling mencintai dengan hobi yang sama, bisa jadi akan langgeng selamanya. Aamiin, kudoakan dari sini ya, untuk kalian.

"Akhirnya Abang nggak sendiri ya, setelah sekian lama single, sekarang udah berdua hehe.." Anggap ini gaya ngeledek Sisil ke Abang seperti biasanya. Tapi kurasa kedepannya kita nggak akan bisa seakrab sebelum-sebelumnya, Bang.

Bukan karena Sisil canggung, atau memilih mundur. Tetapi ada hati Mbak cantik yang harus Abang jaga. Itu lebih penting dan utama :)

Sampai di sini Sisil paham, Bang. Terlalu jauh berekspektasi dengan makhluk hanya akan berujung sakit. Sisil nggak pernah berharap buat kita bisa Pacaran, tapi jujur sebelum ini Sisil suka berekspektasi tinggi, "Bagaimana tentang rencana Semesta untuk pertemuan kita yang pertama? Atau mungkin kita bahagia menjadi keluarga?" Terlalu tinggi mimpiku, maaf.

Jujur, sekarang kalo ditanya posisi aku sekarang gimana? Ya nggak gimana-gimana. Aku nggak nangis dari awal, nggak sedih juga. Lega rasanya, jadi akhir di mana semua selesai. Sekalipun rasa sukanya belum selesai, tapi perihal mengungkapkan sudah usai.

Mungkin selama ini kenapa aku selalu gagal buat lupa, ya karena aku tau Abang masih sendiri. Sehingga ada sebuah harapan untuk terus berekspektasi. Tetapi di sisi lain, kerap kali juga muncul pemikiran, "Menikah bukan hanya menyatukan dua hati, tetapi juga dua keluarga besar." Ya bagaimana juga kan kita belum pernah bertemu :)

Aku salut dengan Abang, jika mengatakan pacaran bukan cuma ajang coba-coba tapi suatu hal yang sakral menuju jenjang keseriusan. Beruntung banget kan Mbak Cantik dapatkan dia :) begitupun sebaliknya.

Mungkin cerita ini selesai sampai di sini teman-teman. Karena semuanya sudah sampai garis finish dari sebuah perjalanan. Doakan aku kuat ya :)
Doakan aku mendapat jodoh laki-laki yang baik, bisa menerima segala kekuranganku, yang bisa menerimaku dengan latar belakang yang kumiliki. Doakan jodohku bukan kematian yang terlebih dahulu menjemputmu :" supaya aku punya kesempatan buat tanya ke suamiku nanti, "Kamu doanya apa sih, Mas? Kenapa aku selalu dipatahkan dengan orang-orang yang salah? Sebelum akhirnya bertemu denganmu?"

Mungkin ke depannya, kalau ada yang mau aku curhatin sama kalian aku pasti cerita di sini. Tetapi untuk Abang Keropi, kurasa udah selesai :)

Aku punya quote nih:
"Yang Virtual akan kalah dengan yang nyata. Yang nyata akan kalah dengan yang selalu ada. Yang selalu ada akan kalah dengan yang diprioritaskan."

Intinya, bagaimana sih seseorang bisa mencintai dia yang menatap matanya saja tidak pernah, hanya berkomunikasi berupa ketikan, dan berhasil jatuh perasaan. Dasar aku!

******

Pesan untuk Mbak Cantik,

Hai Mbak Cantik. Aku nggak kenal siapa Mbak, dan begitupun sebaliknya. Aku ucapkan selamat ya, Mbak Cantik untuk hari bahagia kalian kemarin, dan hari-hari bahagia kalian ke depannya.

Jangan buat hati Abangku kecewa, ya Mbak. Dia laki-laki baik yang pernah kukenal sekali pun kita tak pernah bertemu secara nyata. Aku tau dari sisi cuek yang dia miliki, dia adalah orang yang begitu peduli.

Mbak Cantik, ketahuilah jika dia sudah mempersiapkan semuanya dengan matang hari-hari indah kalian ke depan. Semoga semua urusan kalian dilancarkan tanpa hambatan dan segala rintangan.

Semoga Mbak jadi pertama dan satu-satunya pacar dan istri Abang selamanya. Di akhir semester kalian semua semuanya berjalan dengan mudah, meraih apa yang kalian cita-citakan bersama. Aamiin.

Dear Abang Keropi♥️

Sebelumnya Sisil udah pernah nulis surat juga sih, ya. Tapi nggak apa-apa. Anggap aja ini yang terakhir kalinya, dan kuharap tidak. Karena yang kumau kita tetap berkomunikasi, hanya saja tidak ada perasaan lebih dari sekadar teman, semoga :)

Namun, jika memang hari ke depan kita akan jadi renggang, asing, dan kembali seperti tidak saling mengenal. Sungguh tidak ada sedikitpun rasa sakit, dendam dari perasaanku, Bang.

Terima kasih, ya sudah mau kenal Sisil dari 2018. Udah mau Sisil buat repot dengan banyak hal. Terima kasih udah berjasa dalam perjuangan Sisil menggapai PTN yang Sisil inginkan, terima kasih sudah memberikan saran yang terbaik di saat banyak hal baru yang kutemui dalam dunia perkuliahan, dan banyak hal lagi yang tidak bisa kusebutkan.

Maaf, ...
Sisil lancang menaruh perasaan dan berakhir demikian.
Benar kata Abang, perasaan yang jatuh tanpa alasan. Itu hak seseorang untuk suka dengan siapapun. Dan respon yang didapat juga adalah hak dari orang tersebut untuk bisa menerima ataupun menolaknya.

Sukses selalu ya, Bang.
Doakan Sisil juga.
Sisil Pamit.

-Selesai-

CINTA VIRTUALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang