❍ʜᴀʀɪ ᴘᴇɴɢᴇɴᴀʟᴀɴ ʙᴀʙʏ ꜱᴏɴɢ❍

871 119 26
                                    

Hari ini mingi memutuskan untuk memberi nama kedua buah hatinya setelah berunding dengan yunho nama yg cocok untuk anaknya.

Mereka mengadakan acara kecil kecilan dan mengundang tetangga tetangga dekat saja.

Ruang tamu telah didekorasi Wooyoung serta san.

Banyak pernak pernik lucu yg didominasi warna baby blue, semuanya dikerjakan wooyoung dan san.

"Ga sia sia aku pernah belajar ngedekor kamar!" Wooyoung berujar sembari tangan kanan mengepal ke atas.

San disebelahnya hanya terkekeh gemas melihat sang istri dengan bertopang dagu.

Asik memandangi dekorasi yg telah mereka buat, tak sadar jika yunho serta mingi sudah berada di sebelah mereka.

"Baguss bangetttt warnanya lucuuuu" Yunho terlalu antusias hingga ia melompat lompat kecil.

Dua buah hatinya tengah di gendong seonghwa dan yeosang.

Itung itung belajar ngegendong curut katanya.

"Nih minum dulu" ujar yunho sembari meletakkan satu teko teh sisri melati ke meja ruang tamu.

Yunho beranjak meninggalkan area ruang tamu setelah meletakkan minuman dan menuju ke kamar dimana 2 putra kecilnya sedang di timang timang seonghwa dan yeosang.

"Tidur ka?"

"Iya duh baru juga digendong udah bobo aja ini" ujar seonghwa sembari menoel noel pipi tembam anak yunho gemas.

"Maaf ya kak ngerepotin"

"Halah kamu ini yun kya ama siapa aja"

"Iya ih ka yuyun"

"Ini si kecil udah bobo ayo keluar minum dulu"

Yunho, seonghwa beranjak keluar dari kamar disusul yeosang yg masih menggendong anak pertama yunho, anak itu masih tak mau tidur.

"Sini sang biar aku yg gendong" uyong berujar setelah menyumpelkan(?) satu biskuit roma kedalam mulut suaminya.

Uyong mengambil alih anak yunho.

"Ulululuuuu lucunaaa liat sannn!! Sannnn saannnnn liattt!"

San yg dipanggil menolehkan kepalanya dan menatap gumpalan bedong di gendongan istrinya.

"Lucuu yaa sann??"

"Iya lucu"

"Ayoo sannn kitaa bikinn juga"

"Waduh sekarang nih? Hayuk lah" San dengan otak mesumnya.

"Berkembang biaknya ntar dulu sahabat.. mari  membantuku memasang tikar dan membeli aqua" hongjoong berujar sembari menjambak rambut san.

"Mas hongjoong ih jangan dijambak!! Kasihann nanti san botak" uyong merengek.

San udah manyun aja tuh di seret hongjoong.
Sedih dia, niat hati ingin berkembang biak gagal total.

Geram sekali san dengan makhluk kurang tinggi disebelahnya ini.

"Naik apa?"

"Skupinya jongho"

San mengangguk

Hongjoong duduk di kursi depan berniat untuk menyetir, namun dihadang san.

San sedikit tak yakin dengan hongjoong yg akan menyetir, kalian tau kan hongjoong sekecil apa..

"Buru naik san!"

"Mas bisa ngegonceng aku ga badanku bongsor mas"

"Heh asal lo tau san! Gw itu mantan pembalap pertama di sini!"

TETANGGA SENASIB || AteezTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang