05.

33 5 0
                                    


Hari seleksi kelas 3.

"Kak.." teriak rissa dari keramaian siswa yang sedang menonton seleksi untuk pertandingan minggu depan. Hari ini rissa berangkat dengan ketiga saudarinya menggunakan mobil keluarga sedangkan llena tidak ikut, ia bahkan tidak sarapan dia sudah keluar rumah lebih awal.

"Astaga kamu di sini ternyata kakak kirain masih di kelas" ucap ayya ketika menghampiri rissa dan rachell yang ikut bersorak melihat kegiatan seleksi tersebut, 20 siswa yang masuk kategori terbaik ekskul basket di minta ikut serta dalam seleksi dan hanya akan terpilih 5 siswa untuk bertanding minggu depan.

"Kak llena gak keliatan, padahal kak daren sama yang lain udah selesai, bukannya mereka setim ya?, ko mencar sih?" ucap rachell sambil mengitari pandangannya kesetiap sudut aula.

"Kak llenakan udah bilang katanya gk bakal ikut" ucap rissa yang tengah asik dengan cemilannya.

"OK BAIKLAH, SEKARANG KITA AKAN MASUK KE PERTANDINGAN TERAKHIR.
ANGELL , BRYAN, DEVANO, REY, DAN FABIO MELAWAN TIM
NATHAN, ZERGAN, GAMA, TARA DAN  ELLENA" ucap pembina kegiatan seleksi dengan pembesar suara.

Rachell, ayya, dan rissa terkejut ketika nama ellena keluar, "lah kok, bukannya kak llena gak mau ikut?" Rissa mengerutkan dahinya menatap ayya dan rachell bergantian.

"Lah iya ya" ucap rachell.

"Bukannya bagus kan kalau dia ikut, pasti ada alasannya" kedua adiknya itu mengangguk.

"Tuh" ayya menunjuk tim yang baru saja masuk aula, ya itu tim llena, Kenapa mereka memilih berpisah di saat tim mereka yang selalu ditunjuk kini memiliki tim yang lain.

Semuanya bersiap pada posisi, ellena menggunakan jersey basket yang seiras dengan timnya kali ini, dengan warna hitam merah.

Pritttttt

Permainan berlangsung ketika suara peluit di bunyikan, tim devano menjadi tim yang memegang bola.

Devano memantulkan bola melewati nathan dan gama yang berada di posisi depan, terjadi perebutan di sela aksi devano yang berusaha memasukan bola ke ring lawan.

Penonton bersorak ramai menyaksikan permainan yang semakin sengit.

llena merebut bola dari devano dan tak membiarkannya kembali ketangan lawannya,
Devano berusaha merebut kembali bola yang llena sembunyikan di belakangnya, menghapus jarak keduanya. "Jauhin adek gw" bisik llena pelan, membuat devano kehilangan fokusnya.

"JANGANN DEKET-DEKET WOYYYY!!!!" teriak daren dari ujung aula.

llena memberikan smirknya lalu berlari ke arah ring lawan, ia melempar bola itu pada tara dan membiarkannya mengambil alih.

Devano termenung konsentrasinya terganggu entahlah apa yang di maksud llena. Ap ada rahasia?

permainan berlangsung kembali dengan skor 00:01 sejauh ini tim llena unggul.

.
.
.

Flashback

Ruangan osis.

"llen, lu manggil kita ngapain?" Ucap kenzy. Kini semuanya sudah terkumpul, zergan, nathan, tara, gama, bryan, arga, dan angell. Mereka adalah siswa dengan predikat terbaik, dan sering di kirim untuk ikut beberapa kompetisi.

"Iya nih gw baru mau makan padahal" kesal angell sambil mengusap perutnya.

"Devano mana?" Tanya llena ketika melihat anggotany kurang.

"Gak gw ajak" ucap nathan di ujung pintu, "ha kenapa?, gw gak mau ya ada circle dalam circle" angell berjalan ke arah llena yang sedang duduk.

Plakk

The davidson Girls [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang