RG | Chapter 20

1K 92 4
                                    

~Selamat membaca~

Ini Bukan tentang perasaan tapi tentang logika
~Mayra~

*
*
*

Bel masuk telah berbunyi sejak satu jam yang lalu , pelajaran setelah istirahat saat itu adalah bahasa Indonesia .

Menit ke menit terus berlalu hingga tak terasa bahwa bel sekolah telah  berbunyi .

"Oke anak anak kita akhiri pelajaran kali ini ,jangan lupa materi yang tadi ibu ajarkan kalian pelajari lagi di rumah .Pulang langsung pulang ke rumah , jangan keluyuran . "
Nasehat Bu Rati (guru bahasa Indonesia) .

Setelah berucap Bu Rati keluar dari kelas dan menuju ruang guru .

Murid murid berhamburan keluar kelas begitupun Mayra dan Gisya.
Mayra dan Gisya berjalan menuju parkiran ,tapi perjalanan mereka terhenti ketika ada yang memanggil
Mayra .

"Ayra woy berhenti ," Teriak Arsen memanggil Mayra .Arsen berlari ke arah Mayra lalu menepuk bahu Mayra .

"Apa ?! Gak usah teriak teriak ," Ucap Mayra ketika ia membalikkan badannya menghadap Arsen.

"Lo lupa , hari ini ada rapat OSIS Ayra. Lo mau bolos kan ! , "
Setelah mengomel , Arsen menarik tangan Mayra menuju ruang OSIS .

"Woy Mayra kalau gitu gue duluan ya ! ," Teriak Gisya yang diberi acungan jempol oleh Mayra.

🌺🌺🌺

Ruang OSIS

"Hilih lo kenapa tarik tarik sih ,sakit goblok ," Umpat Mayra ke Arsen .

"Heh mulutnya gaboleh berkata kasar ! ," Celetuk Arsen lalu mensentil bibir Mayra .

"Sakit tolol ," Umpat Mayra lagi .
Mayra menonyor kepala Arsen lalu masuk ke dalam ruang osis.

"Hilih ?! ," Ucap Arsen lalu mengikuti Mayra masuk ke dalam ruang osis.

"Eh May ,sini duduk sini aja ,"
Ucap Rava ketika melihat Mayra .
Rava menepuk nepuk bangku sebelah kirinya , bermaksud agar Mayra duduk di situ.

"Eh ga- ,"

"Sekretaris itu  duduk di sebelah ketua ,jadii ayra lo duduk di bangku sebelah gue , "
Ucap Arsen memotong perkataan Mayra .

"Eh enak aja ga boleh ! ,lagian Mayra juga mau duduk deketnya bendahara ,ya gak ra ? ," Ucap Arsen .

"Gak! gak boleh! Mayra lo duduk sini aja , " Debat Rava  .


"Jangan ra , jangan mau ," balas Arsen.

Arsen dan Rava terus memperdebatkan masalah tempat duduk . Anggota  OSIS yang ada di dalam ruangan cengo dibuatnya.

Pertengkaran itu masih belum berhenti  ,adu bacot terus mengalir seperti rucika ,hingga suara teriakan menggelar mengalihkan atensi para anak OSIS .

Para anak OSIS dibuat cengo kedua kalinya ketika melihat siapa yang datang .

"Kalian ini ! Mau rapat atau mau berdebat hah ?! ," Ucap seorang guru yang tiba tiba ada di dalam ruangan OSIS .

"Bap- ,"

"Apa ! Mau ngelawan saya   ?! ,"
Teriak Pak terin .

"Duh bapak astaghfirullah jangan soudzon sama saya , alangkah baiknya bapak itu husnudzon saja karena saya itu baik hati , "
Cerocos Arsen .

Pak terin menghela nafas lalu memandang anak anak OSIS .

"Ada apa ? Kenapa kalian tahan tawa ? ," Tanya Pak terin.

"Maaf pak itu resleting celana bapak ,"
Jawab salah satu anggota OSIS.

"Ada apa dengan resleting celana saya ? Bagus  kan ? Saya baru saja mengganti resleting saya dengan warna baru tapi kenapa kalian malah tahan tawa ,"Ujar Pak terin .

"Resleting nya kebuka pak ," ceplos Rava .

"Hah ? ," Pak terin melihat resletingnya .

Pak terin yang melihat resletingnya benar benar terbuka langsung lari keluar dari ruangan osis .

Semua osis yang melihat itu tak bisa menahan tawanya lagi .

"Ekhem oke rapat kita mulai sekarang ," Ucap Arsen mengawali rapat osis .

Mayra mencari bangku dan akhirnya ia duduk di sebelah Rani (anggota osis).

Satu jam telah berlalu dan rapat osis dibubarkan oleh Arsen . Para anggota OSIS pun berjalan meninggalkan ruang OSIS .

"Duh ayra ,gue gak bisa nganter lo, ini mama  nyuruh gue  langsung pulang ,"
Ucap Arsen .

"Udah gapapa ,gue naik taxi aja ," balas Mayra .

"Sorry ra ,eh atau gini aja ,gue cariin lo taxi ? ," Ucap Arsen .

"Udah gak usah lo  cepet pulang gih nanti bunda nungguin ," Balas Mayra .

"Bener ? ," Tanya Arsen.

Mayra hanya menganggukkan kepalanya.

"Hah yaudah gu duluan bye ra ,"
Ucap Arsen lalu meninggalkan ruang OSIS.

"Pulang bareng gue yuk ,"
Ucap Rava  yang mucul tiba tiba lalu menggandeng tangan Mayra .

Mayra melepaskan cekalan tangan Rava ,lalu menghadap ke Rava .
"Rav ,please jangan ganggu gue  ,gue gak akan kejar kejar lo lagi jadi sekali lagi gue mohon sama lo ,jangan buat hati gue balik arah untuk mencintai lo  kesekian kalinya ," jelas Mayra .

"Tapi itu yang gue mau ,gue mau lo cinta lagi sama gue ,gue mau lo balik ke gue ,dan ," Rava menjeda ucapannya lalu memandang Mayra .

"Dan apa ?! Lo mau gue kayak orang bodoh yang ngejar ngejar lo kayak dulu , itu yang lo mau ?! ,Gue ini juga manusia Rav ! Gue bisa  lelah gue bisa capek ,gue  juga punya batas kesabaran Rav .jadi please lo gak usah ganggu gue lagi , " Ucap Mayra sambil menahan air mata yang akan menetes jika ia mengedipkan matanya .

Entah mengapa Mayra ingin menangis  ,padahal dia bukan pemilik asli tubuh ini  ,dia tidak punya perasaan pada Rava dan juga kenapa ia ikut merasakan sakit .

"Logikanya gini deh Rav ,kalau lo  berusaha mengejar orang yang lo cintai  dan orang itu gak noleh sekalipun ke lo ,gimana rasanya ? Coba lo pikir ?! ," Teriak Mayra.

Mayra langsung berlari meninggalkan ruang osis dan saat itulah ia menitikkan air matanya .

"G-gue... Sorry Ra sorry sorry ," Ucap Rava lalu menitikkan air matanya .

*
*
*

__________
Jeng jeng jeng
Horee akhirnya update lagi
Jangan lupa vote and komen ya !
Kalau ada salah kata atau gimana kalian ngomong aja di komen nanti author akan usaha untuk memperbaiki agar menjadi lebih baik .
Thanks all
_______________











RÉINCARNATION GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang