GAME 07 [Preview]

515 47 1
                                    



"Apa boleh buat, kau sama sekali tidak memberiku pilihan, Metawin."


Secara teratur Joss melepaskan sabuk pengaman yang melilit tubuh Metawin, mengusap dahinya lagi hanya untuk memastikan apa dia masih demam─ syukurlah tidak. Kemudian keluar, berlari menuju pintu lain dan memposisikan dua lengannya untuk mengangkat sang pangeran tidur ini dalam gendongan.


Langkahnya bahkan baru beranjak beberapa hitungan namun harus terhenti di tengah jalan.


Pemuda asing yang tak asing.


"Bright? Benar?"


Ucapan Joss tak berbalas, terabaikan begitu saja bagaikan pamphlet yang sengaja dibuang di jalan-jalan ibukota. "Aku akan membawanya, terima kasih." Tangan Bright bahkan telah terjulur untuk mengambil alih Metawin dari gendongan Joss. Oh, tapi Joss masih ingin bermain-main sedikit lebih lama. Dia tidak mau menyerahkan Metawin begitu saja kali ini. Entah atas dorongan apa Joss cukup tertarik untuk menabuh genderang perang imajiner padanya.


"Metawin akan terbangun jika kau memaksa, dia demam, jadi akan jauh lebih bijak jika kau menyingkir supaya aku bisa membaringkannya di ranjang secepat mungkin."


Dan genderang perang pun siap di tabuh, dua pasang mata tajam itu saling hunus tanpa satu orang pun mau bersuara. Joss dan Bright, dua anak adam itu kenapa jadi begitu kekanakan hum?




[Yakin kalian nggak tertarik?]

GAME [PDF] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang