Bagian 11

137 26 3
                                    


"Rosè?" Jungkook bergumam di batinnya.

Rosè membuyarkan lamunannya. Jungkook masih mencintainya. Tapi kenapa seperti itu? Kenapa ia tidak mencari wanita lain saja untuk dicintainya?

Rosè ini pembunuh bukan? Apakah ada seseorang yang mau mencintai seorang pembunuh seperti Rosè? Lantas apa alasannya? Ini terlalu aneh.

"Oh kau polisi itu ya? Ada apa kemari?" Tanya Rosè tersenyum. "A-ah, kau Chaeyoung?" Jawab Jungkook balik bertanya. "Apa maksudmu?" Rosè bertanya.

Jungkook hanya tersenyum dan kemudian memberikan beberapa barang Rosè yang tertinggal waktu ia bekerja di kantor polisi.

Jungkook sebenarnya tidak tahu isi kotak itu karena Jimin tidak memberi tahunya. Tapi saat melihat bahwa Chaeyoung yang berada disana ia jadi tahu apa itu.

Chaeyoung tak pernah mengambil barang-barang Rosè selama satu bulan ini. Dan sekarang polisi baru akan menggantikan Rosè.

Jimin harus mengemasi barang-barang Rosè kan? Ya sebenarnya Jimin pun tidak ingin ada yang menggantikan posisi Rosè dan Taehyung.

Tapi apa boleh buat. Ia harus profesional jika mengenai pekerjaan. Ia tidak dapat melibatkan hatinya bukan? Jika ia melibatkan nya maka ia akan menjadi seperti Taehyung.

"Kau mau masuk dulu?" Tanya Rosè. "Tidak perlu, aku sudah ada janji." Jawab Jungkook yang kemudian pamit pergi.

Rosè hanya melihat kepergian pria itu sebentar. Ia kemudian memakai mantel nya dan pergi mengikuti Jungkook dengan mobilnya.

Karena Rosè sekarang tahu bahwa Jungkook masih menyukainya, apakah ia harus membocorkan identitas aslinya? Tapi bagaimana caranya agar Jungkook percaya?

Lalu bagaimana jika Jungkook malah memberi tahu semua orang? Sepertinya tidak. Buktinya Jungkook tidak menanyainya tentang masalah tadi malam.

"Hei Lisa!" Teriak Jungkook. "Kenapa kau lama sekali?" Ucap Lisa kesal. "Ah, aku ada urusan tadi. Kita berangkat sekarang?" Tanya Jungkook. "Baiklah, ayo." Jawab Lisa.

Rosè sedang mengintai mereka dari jauh. Ia tidak ingin terlalu dekat. Itu akan membuatnya cepat ketahuan bukan? Rosè tahu wanita itu.

Dia yang Jungkook temui di bandara. Dengan Jisoo juga tentunya. Rosè pikir itu benar-benar lucu. Bagaimana bisa Jisoo dengan beraninya menghampiri Rosè kemari?

Ia pasti berpikir Rosè sudah mati. Padahal aslinya ia masih hidup disini. Rosè berencana menemuinya nanti. Atau ia menemuinya sekarang saja?

Lagipula Jungkook dan wanita itu ada disini. Bisa dipastikan bahwa wanita itu sedang sendiri bukan? Baiklah, ini waktu yang tepat. Rosè harus bergegas.

****

"Seokjin-ah, maafkan aku karena tidak dapat memberitahukan kebenaran waktu itu. Aku sangat merasa bersalah untukmu," Jisoo menangis.

Jisoo sebenarnya merasa sangat payah karena waktu itu ia tidak dapat memberi tahu semua orang siapa pembunuhnya.

Jika hari itu Jisoo memberi tahunya maka tak akan ada lagi korban seperti Seokjin. Semuanya akan selesai dan ia tidak akan merasa bersalah.

"Kau merasa bersalah?" Tanya Rosè. "Astaga!" Jisoo berteriak. "Sejenak kupikir, kau adalah wanita itu. Chaeyoung-ah," Ujar Jisoo menghapus air matanya.

"Kenapa kau kemari?" Tanya Jisoo. "Aku ingin bertemu denganmu." Jawab Rosè. "Kudengar kau kembali," Lanjut Rosè.

Jisoo mengangguk. Sebenarnya ia merasa agak tidak nyaman berada di dekat wanita itu. Ia merasa berada di dekat Rosè.

You Wrong [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang