Chapter 10 : Night

3.5K 253 33
                                    

Halo.

Namaku Levi, aku memiliki marga tetapi aku tidak pernah menganggapnya jadi, anggap saja aku tidak punya.

Sudah dua bulan aku tinggal di mansion mewah ini, dua bulan yang cukup panjang untuk membuatku bisa beradaptasi bahkan berteman dengan para pelayan yang ada disini.

Kalian tahu, dua bulan ini aku merasa sedikit.... Tenang. Ya, dan itu aneh.

Hari pertama aku dibeli, bisa dibilang aku diperkosa. Lalu semua siksaan yang mengikutinya beberapa hari setelahnya. Tapi, Dia tidak lagi berbuat kasar saat melakukan seks... Bukan berarti aku suka juga, setidaknya luka di tubuhku sudah sembuh.

Tok tok

"Kitten, ganti bajumu dan bersiap. Malam ini aku ada acara dan kau harus ikut."

Aku menutup buku, lalu menengok kaget. "Baik, Eren-sama." Aku berdiri lalu menunduk mengiyakan perkataannya. Orang itu berdiam diri lalu menatapku dari atas hingga bawah, "A-ada apa... Eren-sama?" Dia berjalan mendekat, mengelus pipiku lalu membuatku menatapnya.

"Kau menulis apa?" Wajahku sedikit memerah, suaranya lembut, sangat berbeda dengan dirinya yang pertama kali ku tahu.

"Bukan apa-apa..." Aku mengalihkan pandangan, Dapat kurasakan tangannya memeluk pinggangku dan menarikku agar semakin dekat dengannya.

"Mencurigakan, tapi baiklah," katanya lalu mencium bibirku. Bibirku di lumat dan digigit dengan kuat sehingga membuatku berteriak tertahan. Dia memasukan lidahnya kedalam mulutku, bermain-main didalam mulutku cukup lama. Aku tak melawan, lebih tepatnya aku tak paham saat berciuman sehingga membiarkan dirinya.

"Umh-- ngh-" aku mendesah pelan, napasku mulai habis dan tangannya mulai mengerayangi pinggang dan bokongku. Ayolah jangan sekarang.

"Ah- Eren-sama..." aku melepaskan ciuman secara paksa, menahan tangannya, dan menumpukan kepala ke bahunya lemas.

"Christa akan membantumu memakai pakaian, cepat bersiap aku akan menunggu dibawah," dia mengecup bibirku sekali lagi dan menggendongku agar duduk di kasur lalu dengan santainya keluar dari kamar.

Sial, jantungku tidak tenang.

[BL]

"Eren-sama, saya sudah selesai..." Levi berjalan mendekati Eren yang tengah berbicara dengan Erwin di ruang tamu. Tuxedo hitam yang membalut tubuhnya terlihat sangat cocok dipadukan dengan kuliat putih yang sedikit pucat. Eren menatap Levi yang kini berhadapan dengannya, yang di tatap sedikit gugup karena tatapan yang begitu intens, pria yang tingginya berbeda dari dirinya itu terlihat maskulin dan menggemaskan secara bersamaan. Lucu. Sangat berbeda dengan diri kecilnya saat pertama kali datang di mansion ini.

"Pakaian itu cocok untukmu," Eren mendekatkan diri dan mengelus pipi Levi, membuat sang pemilik sedikit salah tingkah. Ini pertama kalinya dia dipuji--secara normal--oleh orang lain. Ah, jantungnya berdetak cepat.

"Erwin, segera nyalakan mobilnya. Kita berangkat sekarang," yang diperintahkan langsung menunduk dan pergi dari sana. Eren mengulurkan telapak tangannya kehadapan si surai raven, dia menatap bergantian tangan dan pemilik surai brunette sesaat lalu menjangkau tangan tersebut. Menggenggamnya pelan dan dibalas genggaman lembut.

"Acara apa yang akan kita datangi?" Levi membuka suaranya pertama kali setelah 10 menit berada dalam keheningan.

Eren menengok kearah penanya sesaat lalu tersenyum kecil, "Anggap saya perjumpaan bisnis. Disana nanti, kau harus bersikap seolah-olah kau kekasihku jadi persiapkan dirimu," tangan Eren mengambil tangan Levi, menciumnya pelan dan menatap manik legam itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 03, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bitch Love [EreRi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang