1

1.1K 113 17
                                    

Aku sangat terkejut saat ae dengan ringkas menarik tangan ku ketika keadaan kampus tengah sepi dan ia membawa ku ke toilet lalu mengunci pintunya setelah kami sama-sama berada di dalam sana.

hingga tingkah nya membuat ku heran karena tidak biasanya ae seperti ini saat kami berada di kampus ,sebab selama kami berhubungan ae selalu membatasi kedekatan kami di depan umum . 

"Ae... Ada apa.. ? " Panik ku saat ae menatap ku. 

"Ae apa ada masalah... ? " Tanya ku lagi karena aku tidak mendapatkan jawaban selain tatapan dari nya. 

"Ae...? " Ulang ku karena aku tahu ae selalu menghindari ku saat kami di kampus. 

"Diamlah... " Singkat nya lalu dengan tiba-tiba membalik ku hingga aku menghadap ke dinding. 

"Ae.. Kau mau apa...?" Panik ku karena tangan ae dengan mudah melepaskan atribut bawahan yang ku kenakan hingga sebagian terlepas begitu saja. 

"Diam..!! Aku tidak ingin ada seorang pun yang curiga.. Kau mengerti... " Seketika aku terdiam...

karena ini lah kekasih ku yangselalu membatasi kedekatan kami di depan umum terlebih di kampus sebab ae tidak ingin hubungan kami terbongkar. 

"Tapi.. Sssttt..ae.."suara ku seketika tertahan saat aku merasakan desakan dari belakang ketika sesuatu yang keras ingin menerobos masuk ke dalam ku hingga tubuh ku yang terhimpit dinding dan tubuh ae menengang.

" Diam pete..?! "Aku menoleh kebelakang hingga aku sadar kini ae tidak lagi mengenakan bawahan dan dengan mudah memasuki ku, karena kejadian ini tidak hanya sekali saat ia menuntut kepuasan dariku saat kami di kampus ataupun di kondo ku,hingga aku hanya bisa menurutinya meski aku tahu keadaan ini tidak berbanding dengan hubungan kami.

"Ae.. Sshh tapii uugh... " Keluh ku saat gerakannya semakin cepat menyentak ku dari belakang.

"Sudah ku katakan diam...! " Akhirnya aku dengan susah payah membekap mulutku sendiri agar suara ku tidak terdengar hingga ia puas melampiaskan nafusnya padaku.

Brukk..!

Aku terduduk dengan lelehan sperma yang mengalir di antara paha ku setelah permainan ini usai.

"Daii aku akan keluar lebih dulu... Dan ingat na.. Jangan sampai kau menimbulkan kecurangan... " Aku tidak bisa bersuara selain menatap nya setelah ia membenahi pakaiannya kembali seperti semula dan keluar begitu saja meninggalkan aku seorang diri di sana dengan berbagai macam fikiran yang selalu ada di benak ku selama 3 bulan kami menjalani hubungan ini .

'Apa kau mencintai ku ae...? '

Hanya hal itu yang selalu aku pertanyakan, apa dia mencintai ku selama kami menjalani hubungan sejauh ini.


Lagi....hati ku kembali terluka karena kejadian ini tidak hanya sekali yang ae lakukan tapi selalu dan setiap hari saat kami tidak sengaja berpapasan atau berpisah karena mahasiswa telah berdatangan dan kini lah kesabaran ku terus di uji dengan rasa sakit yang tidak bisa aku tolak.

Di mana orang yang ku cintai tengah bercengkrama hangat dengan beberapa gadis gadis populer di kampus ini setelah aku keluar dari toilet dan mendapati kejadian seperti ini dan keadaan tesebut hanya bisa aku tekan pahit karena ae tidak akan peduli dengan ku.

"Aw pete...? " Aku tidak bisa mengelak ataupun berpura-pura tidak mendengar saat sapaan untuk ku dari salah satu gadis yang tengah berkumpul di sana.

"Kemari..? " Aku lagi lagi tidak bisa lari saat bow menarik tangan ku hingga aku bisa melihat seperti apa wajah masam ae setelah aku bergabung dengan mereka.

"Pete apa kau ingin bergabung ..Kami akan ke kantin untuk makan siang. . . " Ujar bow mengajak ku hingga lagi lagi aku bisa melihat seperti apa tidak sukanya ae saat aku ada di sana.

ℝ𝕖𝕘𝕣𝕖𝕥 (𝙋𝙞𝙣𝙨𝙤𝙣) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang