Ketika harapanmu pupus, ketika lelah sudah menginvasi seluruhnya hingga ragamu hanya tersisa candramawa tanpa ada polesan warna lain. Sejujurnya kau hanya perlu berhenti dan rehat sejenak. Lupakan semua itu dan mari menyelami kisah-kisah yang tertul...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
❝ Yang terbaik terbang tanpa sayap bertemu Tuhan bukan ke tempat lain yang berbahaya, tetapi hanya ke tempat dimana manusia tidak dapat menjangkaunya... ❞
—Min Yoongi—
* * *
Dalam perputaran roda kehidupan disanalah takdir akan ikut bagian. Tidak perduli apakah peran itu besar ataupun kecil. Mereka yang bernama takdir selalu hebat saat sedang memainkan peran, termasuk dalam hal sebuah pertemuan yang mungkin saja sudah tertulis dalam buku kehidupan seseorang jauh sebelum mereka dilahirkan. Atau mungkin tidak ada yang namanya sebuah kebetulan di dunia ini. Yang ada hanya rencana dari tangan Tuhan, yang merujuk pada sebab akibat.
Penetapan takdir begitu nyata, senyata dimana Min Yoongi bertemu dengan sang istri tujuh tahun lalu hingga meyakinkan wanita itu dengan sumpah suci pernikahan bahwa perasaannya nyata dan utuh. Ya, Yoongi begitu memuja sosok Dokter cantik ahli bedah umum bernama Choi Yujin.
Awal pertemuan keduanya dimulai saat Yoongi dilarikan ke unit gawat darurat dari rumah sakit Hwarang dimana sang istri pekerja. Pria itu membutuhkan pertolongan pertama saat sebuah peluru bersarang di tubuhnya hingga mengalami pendarahan yang cukup hebat. Secara kebetulan hanya Yujin yang tengah berjaga pada saat itu.
Meski awal pertemuan mereka cukup menegangkan dengan mempertaruhkan nyawa diatas meja operasi, nyatanya tangan hebat Yujin mampu memulihkan kembali keadaan Yoongi yang hampir sekarat malam itu setelah mengeluarkan dua batang peluru berukuran sembilan milimeter dari dalam perut sebelah kanan. Perhatian Yujin dalam merawat Yoongi selama masa pemulihan diam-diam telah mulai mencuri atensinya hingga sang ketua deteftif itu perlahan menaruh hati pada si ahli bedah yang menjadi penyelamat bagi nyawanya. Seakan pertemuan mereka kala itu membawa sebab akibat yang nyatanya merujuk pada pernikahan.
Yoongi tidak dapat menjabarkan jika pertemuannya dengan sang puan dapat dikatakan rencana dari tangan Tuhan atau bukan. Tetapi, yang jelas pria itu tak menyesali satupun dari kejadian itu, bahkan untuk tubuhnya yang terluka.
Pria dengan senyum gula namun dapat terlihat mengerikan secara bersamaan, bahkan berani bersumpah untuk menaruh keselamatannya diatas wanita yang ia cintai hingga sanggup memberikan semua yang ia punya hanya pada Yujin. Sekali lagi, Yoongi begitu mencintai wanitanya terlepas dari semua kekurangan yang Yujin miliki.
Bagi Yoongi, Yujin sudah lebih dari cukup, hingga hal-hal kecil yang wanita itu lakukan pun mampu menjadi besar untuknya yang bahkan secara bersama pula dapat menjadi kelemahan terbesarnya. Terlebih saat membayangkan jika sang puan tak ada di samping untuk menemani bahkan memberikan pelukan hangat seperti yang sering wanita itu lakukan kala ia baru saja pulang bekerja. Atau bahkan setiap malam sebelum tidur.
