Fifth

17 4 0
                                    

"Kk-kau sejak kapan menyadari nya? " Gyuri tergagap

"Kau fikir aku orang bodoh bagaimana mungkin aku tidak tau saat dia memperlihatkan perasaan nya dengan sangat jelas " hey ayolahh ,Hanbyul itu gadis yang sangat peka dengan sekitarnya tidak mungkin dia tak paham dengan perasaan jimin sedangkan mereka sudah saling mengenal sejak kecil .

"Lalu kenapa kau diam saja jika kau tau jimin begitu mencintai mu ?dan aku hanya seperti mainan saja baginya " Gyuri meletakan camilan yang sedari tadi dipegangnya dan menyenderkan bahunya di sofa empuk milik byul .

"Memangnya kau ingin aku bagaimana? Menerima perasaan nya lalu kau akan dicampakan oleh nya ? Ayolah Gyu jangan bercanda aku tidak mungkin melakukan hal gila seperti itu , dan lagi aku tidak punya alasan untuk menyakiti gadis seperti mu ."

Gyuri hanya diam mungkin memikirikan sejenak perbincangan mereka yang tidak biasa itu , tentu saja topik obrolan seperti ini sekali lagi mengingatkan Gyuri bahwa dia hanya pelarian Jimin nya itu bahwa pria yang dicintai nya itu hatinya milik orang lain , brengsek sekali bukan lelaki itu?

"Yaa, aku tau Jimin sangat mencintaimu sangat terlihat dari sikap dan cara nya menatapmu dan aku merasa iri akan hal itu . Tapi aku tidak akan melepaskan nya meskipun kau minta , aku membenci perasaan sialan nya itu tapi ini bukan salahnya atau salah mu . Seandainya aku datang lebih dulu dibanding dirimu mungkin dia bisa jatuh cinta dengan ku kan byul?"Gyuri menatap sendu manik mata hanbyul yang juga menatapnya sembari meremas ujung bajunya menahan air mata yang sudah penuh dipelupuk matanya .

"Apa yang difikirkan gadis bodoh ini "dengus Hanbyul gemas melihat air mata yang akan jatuh itu ." yak pabo dengarkan aku , kau fikir aku bertanya karna apa? Karna menginginkan jimin? Tentu saja bukan itu , aku merasa bersalah padamu bodoh aku tidak pandai mengatakan maaf atau terima kasih , bagiku sulit sekali membicarakan hal seperti ini berdua dengan mu aku hanya ingin kau tau Jimin adalah sahabat ku yang sangat berharga dan aku menyayangi nya karna dia sahabatku hanya itu . Dia akan mencintai mu , kau hanya perlu menunggu nya melupakan perasaan nya terhadapku dan jangan berterima kasih padaku karena mengatakan hal ini anggap saja sebagai permintaan maafku karena jimin brengsek itu kau banyak menderita , yang sialnya dia adalah sahabatku ."

Gyuri hanya mengangguk dan tersenyum teduh menatap orang yang dicintai kekasihnya itu, ajaib sekali bukan perasaan Lee gyuri itu .

.
.
Sudah hampir 1 bulan Hanbyul tidak kuliah karena alasan kesehatan nya dan hari ini dia sudah memulai kuliah nya lagi . Dia berbeda jurusan dengan Gyuri meskipun kuliah di kampus yang sama , dan dia tidak pernah berbicara dengan siapapun dikampus kecuali orang yang memiliki kepentingan dengan nya yaaa seperti itulah hanbyul bisa dibilang teman nya hanya bangtan dan gruri saja tapi dia merasa itu sudah lebih dari cukup bagi nya.

"Bagaimana ini apa tidak ada yang menjemputku hari ini , apa harus naik taksi lagi huhhh melelahkan skali harusnya aku bawa mobil saja " Hanbyul mendengus kesal karena slalu seperti ini stiap kali dia ingin pulang jika tidak membawa mobil nya dan lagi cuaca hari ini sungguh sialan , hujan nya seperti akan membuat kota seoul tenggelam .

Sudah berjam-jam menunggu hanbyul belum juga mendapatkan taksi padahal jam sudah menunjukan waktu makan malam dan dia harus meminum obat nya , menelpon oppa nya tapi tidak ada satupun yang menjawab panggilan nya mungkin mereka sedang bekerja ." Baiklah aku akan berjalan kaki sampai ke halte saja " hanbyul berlari menerobos hujan dan menutupi kepala nya dengan tas yang dia bawa .
.
Disinilah hanbyul sekarang , didalam bus yang menuju apartment nya dia tidak pulang krumah keluarga nya .

Hanbyul pov

Kepala ku rasanya sakit sekali apa karna aku melewatkan waktu minum obat ku sejak siang tadi huh melelahkan bagaimana mungkin aku sempat minum obat dikampus aku sangat sibuk belajar hari ini bayangkan saja selama 1 bulan melewatkan pelajaran aku sudah tertinggal banyak dengan yang lain , meskipun aku pintar tentu saja masi harus banyak belajar .

"Akhhhhhhhh kepalaku sakit sekali " aku meraung di dalam bus tanpa mempedulikan orang disekitarku yang sudah mulai menhampiriku dan menyakan banyak hal padaku dannn tiba-tiba ....... gelapppp .

Aku pingsan dan Saat tersadar aku sudah berada dirumah sakit entah siapa yang membawaku kemari tapi aku sangat berterima kasih setidaknya ada orang yang menolongku dan tidak membiarkan ku mati dalam bus sialan itu . Orang yang pertama kali aku lihat saat membuka mataku adalah Hanbin , tentu saja selalu begitu setiap kali berada dirumah sakit . Dia tidak banyak berbicara hanya menyakan bagaimana perasaanku dan menatapku sendu ahh mungkin karena merasa bersalah tidak menjawab telepon ku dan berakhir membuat ku seperti ini .
.
.
Tak lama teman-temanku datang ke ruang rawatku , tentu saja temanku itu member bangtan memang nya siapa lagi ? Sedangkan orangtua ku memang jarang datang ketika aku dirawat , baginya memberi uang untuk biaya perawatan ku saja sudah cukup untuk menunjukan rasa kasih sayang , brengsek skali bukan?

"Kau baik-baik saja ? Apa sangat sakit ? " cecar taehyung kepada Hanbyul saat baru saja datang yang hanya dijawab dengan gelengan lemah adiknya itu sedangkan Hanbin hanya menatap dingin kearah taehyung dan membuat para member yang berada disana bingung dengan arti tatapan itu .

Para member banyak diam hari ini mungkin karena keadaan hanbyul yang bisa dibilang cukup mengkhawatirkan mengingat dia tidak boleh terlalu lelah dan terlalu banyak berpikir sedangkan hari ini dia berjalan ke halte bus dan memikirkan banyak hal .

" Kenapa kalian hanya diam? Aku baik-baik saja , hanya lelah dan aku lupa meminum obatku ."

"Kau membuat kami khawatir byul, kami minta maaf tidak selalu bersama mu setidaknya kau harus meminum obatmu dengan rutin jangan jalan ke halte dan menaiki bus sendirian lagi , ndee ?" Suga berbicara dengan lembut sembari menyodorkan sebuah apel yang dikupas nya tadi , yang lain hanya mengangguk pertanda setuju dengan ucapan suga "

" Maaf , seharusnya aku tidak mengabaikan telpon mu tadi aku tidak tau jika kau menelpon " taehyung terus meremat jari jemari hanbyul yang sangat terlihat lemah dengan mata berkaca-kaca.

"Sudahlah jangan berlebihan , aku baik-baik saja kalian bisa lihat sendiri "

"Kau tidak boleh mengabaikan apa yang ayahku katakan byul , minum obatmu dengan benar lalu jangan melakukan hal-hal yang membahayakan . Kau mengerti kan? Jimin , taehyung dan yang lain nya terus mengatakan kalau mereka sangat khawatir.

Mereka sibuk dengan pikiran nya masing-masing tiba-tiba hanbyul memecah keheningan dengan ucapan yang cukup menusuk menurut teman nya

"Mengapa hidupku begitu kacau ? Padahal aku tidak minta banyak , aku hanya ingin .... hanya ingin hidupku seperti orang lain . Mengapa itu begitu sulit? Apa karena aku tidak dilahirkan seperti orang lain? Aku tau bukan hanya aku yang kelelahan tapi aku ingin beristirahat sebentar saja " Hanbyul mulai terisak dan yang lain pun ikut menahan sakitnya karena gadis itu sangat jarang sekali menangis , jika dia menangis artinya dirinya benar-benar lelah .

" kau akan bahagia aku akan selalu mengusahakan itu byul jangan menangis kumohon " taehyung mengusap air mata adiknya itu dengan sayang .

"Bagaimana mungkin hyung akan mengusahakan itu ? Padahal kau selalu sibuk dan tidak tau apapun yang terjadi kepada kami sejak kita kecil , hyung selalu seperti ini kau selalu egois kau selalu datang saat aku sudah tidak mengharapkan mu untuk datang, kau fikir karena siapa hanbyul mengalami semua ini? Karna kau ... karna kau menolak untuk meneruskan perusahaan ayah dan lebih memilih ikut heolmoni dan bisa mengejar mimpimu , aku tidak bisa menjadi pewaris karna tidak cukup pintar dalam hal itu lalu siapa yang tersisa? Itu adalah Hanbyul , dia harus belajar siang dan malam harus bersikap sebagai seorang pewaris disaat kau dan aku menikmati mimpi kita . kau tau bukan bahwa mimpinya bukan itu? Dia hanya gadis yang ingin bahagia terlepas dari apapun mimpinya dia hanya ingin bahagia hyung !!, seolah dunia ini sedang mengucilkan nya kenapa adiku selalu saja menderita dari tahun ke tahun beban nya semakin berat lalu kapan adiku sembuh dan bahagia !? "Hanbin berteriak dengan air mata yang terus berderai " terkadang aku merasa lebih membenci mu dibanding orang tua sialan itu" hanbin mengusap air matanya dengan kasar lalu keluar dari ruangan hanbyul .

Jangan tanya ekpresi mereka yang ada diruangan itu  , mereka sangat terkejut dengan ucapan hanbin ini bukan pertama kali hanbyul masuk rumah sakit karena hal seperti ini , tapi kali ini hanbin benar-benar mengungkapkan perasaan nya....

BANGTAN AND THE TWINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang