🎵[Played Because I am Woman - Ben/Davichi]
.
.Bunyi tamparan yang begitu memekakan telinga didalam ruangan yang remang-remang berisi satu adam dan satu hawa sedang bertatap berkilat amarah.
"Sudah kubilang dia hanyalah temanku Lalisa!".
Perempuan itu, yang baru saja disebut oleh seorang Pria yang meremat bahunya teramat kencang menimbulkan ringisan kecil keluar dari celah bibirnya.
Kepalanya tertoleh kesebelah kanan akibat tamparan yang entah keberapa kali kembali terjadi. Meski matanya sudah mulai memerah akibat menahan tangis, sekuat tenaga dirinya menahan air matanya agar tak jatuh begitu saja.
Kali ini rahangnya yang dicengkram begitu kuat. Tangan Lisa sudah mulai bergetar menahan tangan pria itu meski tenaganya kalah jauh.
Ia ingin melawan tapi tenaganya sudah habis begitu saja, pipinya sudah panas akibat tamparan yang entah seberapa keras menimbulkan sedikit rasa ngilu disebelah bibirnya.
Langkah yang bisa ia ambil hanya dengan segera meraih tas selempangnya berniat meninggalkan pria yang sedang dalam mode kesetanan, agar dirinya setidaknya bisa aman untuk hari ini.
Tapi seolah terbaca begitu saja, lengannya dicengkram dan ditarik membuat tubuhnya yang memang lemas terjatuh membentur lantai dengan keras.
"Jangan merasa paling tersakiti Lalisa."
Lisa mendongak, menatap pria itu yang menunduk kearahnya dan kembali bersuara dengan penekanan diujung kalimatnya. Tangannya yang terbalut perban dicengkram sangat kuat sehingga air mata yang sudah ia tahan sedari tadi mengalir begitu deras.
Meski nyatanya, ia tak ingin untuk terlihat lemah dihadapan pria ini. Usahanya tak berhasil sama sekali, terbukti dengan isakan yang keluar begitu kencang seolah dirinya tak bisa mengendalikan suara tangisan yang keluar dari dirinya.
"Ceraikan aku!"
Teriaknya dengan frustasi, kata yang ia tahan sedari pertama pertengkaran ini dimulai akhirnya bisa Lisa ucapkan meski ia kembali meringis karena tangannya. Terasa sangat menyakitkan.
"Katakan sekali lagi?!"
"I'm tired.. Aku ingin bercerai, Jung Jaehyun." Lirihnya.
Tubuhnya ditarik kembali menjadi saling bertatapan dengan suaminya. Nafasnya tersendat saat menyadari Jung Jaehyun sudah sama-sama menangis dengan tatapan kecewa kearahnya.
Kenapa hatinya berdenyut sakit saat melihat tatapan dari suaminya. Lisa yakin seratus persen ini bukan salahnya, ketika menyaksikan suaminya bermalam dengan salah satu sahabatnya untuk yang kesekian kali membuat ia tak bisa berpikir dengan jernih.
"Kau kembali berbohong padaku." Lisa menggeleng lemas dengan tubuhnya yang tak kuat untuk berdiri meski tangan suaminya masih menahan diposisi itu.
"Dari sekian banyak teman-temanku, mengapa harus Roseanne?" Tanya nya tak percaya.
Jung Jaehyun hanya diam, tak bisa membalas apa yang ditanyakan oleh istrinya.
"Jika kau masih dalam bayang-bayang masalalu, mengapa yakin menikahiku?" Satu fakta yang begitu pahit ia terima saat Lisa tak sengaja melihat foto kelulusan suaminya. Dan menunjukan adanya foto berciuman dengan sahabat dekatnya saat masih menggunakan seragam sekolah.
Masalahnya, Lisa mempunyai hubungan dengan Jaehyun sedari sekolah menengah atas juga. Dan bersekolah di sekolah yang sama meski saat akan menuju semester terakhir ia pindah bersekolah ke luar negri.

KAMU SEDANG MEMBACA
GONE [END]
Fanfiction" 𝐓𝐡𝐞 𝐜𝐨𝐦𝐩𝐥𝐞𝐱𝐢𝐭𝐲 𝐨𝐟 𝐭𝐡𝐞𝐢𝐫 𝐫𝐞𝐥𝐚𝐭𝐢𝐨𝐧𝐬𝐡𝐢𝐩, 𝐦𝐚𝐤𝐞𝐬 𝐨𝐧𝐞 𝐨𝐟 𝐭𝐡𝐞𝐦 𝐰𝐚𝐧𝐭 𝐭𝐨 𝐠𝐢𝐯𝐞 𝐮𝐩 𝐚𝐧𝐝 𝐥𝐞𝐚𝐯𝐞. 𝐥𝐨𝐯𝐞 𝐡𝐚𝐬 𝐠𝐨𝐧𝐞, 𝐛𝐞𝐜𝐚𝐮𝐬𝐞 𝐢𝐟 𝐭𝐡𝐞𝐲 𝐬𝐭𝐢𝐥𝐥 𝐡𝐚𝐯𝐞 𝐥𝐨𝐯𝐞, 𝐨𝐧𝐞 𝐨𝐟 �...