GONE [04]

2.7K 420 52
                                    

Lisa melemparkan map kedepan wajah Jaehyun. Setelah dua minggu lebih hubungan mereka tidak  dipenuhi pertengkaran, ia kira semuanya akan kembali menjadi tenang, Meski masih mengetahui sesekali suaminya menemui sahabatnya.

Jaehyun yang sedang ditengah rapat bersama kolega-kolega bisnisnya seolah naik pitam begitu saja meski ditahan untuk tak meledak disaat itu juga.

Penampilan Lisa terlihat sangat berbeda dengan dress hitam yang Jaehyun tak begitu sukai, dibelakangnya sekertaris Jaehyun sudah menatap dan siap mencegah jika terjadi hal yang tidak-tidak.

Dengan cepat tangannya diraih dan mengikuti setiap langkah Jaehyun yang sedang membawanya entah kemana Lisa tak tahu, yang ia ketahui  suaminya terlihat akan berperilaku kasar lagi padanya.

Ia memasuki satu ruangan yang baru ia ketahui, ia yakin masih ruangan Jaehyun karena terdapat bingkai dan sebuah foto pernikahan mereka dengan Jaehyun yang mendorong dirinya agar cepat masuk.

Terdengar pintu ruangan terkunci dan Lisa sudah siap dengan kemungkinan buruk yang akan terjadi.

"Kau sadar telah melakukan kesalahan apa Lisa?" Jaehyun bertanya dengan pandangan yang menusuk kearahnya meski terlihat masih berusaha untuk menahan emosinya.

Lisa menggeleng, karena dirinya memang tak merasa salah dalam hal ini. Jadi ia hanya mengedikan bahunya acuh dan menatap sama menantangnya dengan Jung Jaehyun.

"Itu salah satu kolega penting, Lisa." Jaehyun mulai membentak dengan tatapan yang masih menajam, "Lagi-lagi kau sudah ceroboh, dan dress apa ini? Sudah kuberitahu kau tidak boleh memakai baju yang memperlihatkan lekuk tubuhmu."  Sambungnya sambil melonggarkan dasi pada kemeja putihnya.

Alis Jaehyun terlihat menukik dengan pandangan yang sama sekali tak lepas kearahnya seolah bisa membuat Lisa hancur lebur kapan saja dengan pandangan suaminya.

"Katakan kenapa kau datang dan mengacau disini." Jaehyun menatapnya dingin.

"Panggil sekertarismu kesini, dan ambil map yang tadi aku lemparkan tepat di wajahmu, atau tidak kolega penting yang seperti kau ucapkan tadi, mungkin telah membacanya." Tersenyum miring, sangat terlihat Lisa kali ini benar-benar menantang Jaehyun agar amarahnya bisa meledak.

Jaehyun melangkah dan memanggil sekertarisnya melalui telepon kantor untuk melakukan apa yang Lisa perintahkan tadi, tak berapa lama terdengar ketukan dipintu yang langsung dibukakan oleh Lisa dengan senyum yang meneduh kearah sekertaris Jaehyun.

Lisa berbalik mendapati Jaehyun yang masih menatapnya tajam dan berjarak agak jauh darinya, "Duduk" perintahnya.

Lisa ikut duduk didepan Jaehyun dengan map yang langsung ia serahkan kearah suaminya, Jaehyun dengan cepat meraih map dan terdiam cukup lama.

Semua itu tak luput dari pandangan Lisa yang mencoba untuk tak menangis dan terlihat lemah, meski hatinya sudah menjerit sedari tadi.

"Kau hamil?" Jaehyun menatap dengan pandangan yang tergantikan dengan tatapan haru dan ingin mendekati Lisa berniat untuk memeluk sebelum Lisa menghindar.

Mendapati Lisa yang menggeleng, Jaehyun menatap dengan aneh. "Kau bermimpi? Tentu saja bukan," Lisa terkekeh sambil mengusap ujung matanya dengan cepat.

"Baca dengan teliti, Usianya baru tujuh minggu, Rosseane Park datang dan menangis padaku karena tidak ingin ditinggalkan olehmu, Congrats Mr. Jung akhirnya kau mempunyai anak untuk meneruskan perusahaan." Lisa tersenyum manis, berbeda dengan Jaehyun yang sudah terdiam dan rahang yang mengeras menampilkan rahang pria itu yang memang tegas.

"Bagaimana bisa ketika kau memintaku untuk tak mengandung tapi membiarkan kekasih gelapmu menjadi seorang ibu yang selama ini telah aku harapkan, istrimu sendiri harapkan Jaehyun." Lisa mengatakan dengan pandangan tak luput dari Jaehyun yang hanya bisa terdiam kaku tak berkata apapun.

"Kau sudah menjadi seorang ayah, Jung Jaehyun" Lisa menatap kedalam manik Jaehyun sambil tersenyum manis berbeda dengan Jung Jaehyun yang menatapnya beserta dada yang naik turun dan sesak.

Jaehyun menjilat bibir bawahnya setelahnya memejamkan mata, pergerakannya itu masih tak luput dari pandangan Lisa.

"Roseanne mengatakan tak apa jika dirinya menjadi istri kedua dari dirimu, tapi mana bisa aku begitu?" Lisa tertawa pelan setelahnya, lalu menyerahkan satu map lagi kearah Jaehyun.

"Aku menyayangi kalian berdua, apalagi kau adalah suamiku, Setelah sekian lama kita menjalin hubungan menjadi pasangan suami istri aku tetap besyukur meski kau telah membuat aku merasakan pahitnya pernikahan terutama beberapa bulan ini," Lisa mengatakan seolah tak ada beban sama sekali dalam dirinya, dan Jaehyun mengetahui Lisa sedang menahan untuk tak menangis.

"Kau tahu? Bahkan rasa sayangku tak berkurang sedikitpun saat mengetahui kau yang bahkan menyayangi dua wanita sekaligus, atau mungkin hanya menyayangi Roseanne?"

Jaehyun membenci ini, saat Lisa mengatakan seluruh yang perempuan itu rasakan selama ini dengan senyuman yang membuat dirinya sangat menyadari bahwa ia telah menoreh luka yang sangat dalam.

Jaehyun lebih menginginkan mereka yang sekarang berdebat atau suara teriakan dan tangisan Lisa daripada kali ini, saat dirinya mengetahui senyuman manis itu dipaksakan untuk tetap kuat.

"Aku harap kau bahagia bersama keluarga kecilmu nantinya,"

"Apa maksudmu Lisa?" Jaehyun bertanya setelah sekian lama berdiam diri membisu, terlalu kalut dengan perasaan dan pikirannya.

Lisa menggeleng dengan senyum yang tak pernah luntur, tangannya membuka map disebelah map hasil dari bukti kelakuan bejad sahabat dan suaminya itu lakukan.

"Doaku selalu menyertaimu dan anak kalian berdua nantinya, karena aku tak ingin mempunyai suami yang memiliki perempuan lain dihatinya," Lisa kembali menatap Jaehyun yang seolah mulai mengerti saat baru melirik kertas di dalam map meski hanya sekilas.

"Tadinya aku masih belum ingin menyerah begitu saja, tapi dengan kehadiran buah hati dalam perut Roseanne, aku sudah tak bisa lagi." Lisa meremat ujung dress-nya, sedikit ragu dalam hati meski keputusan ini sudah ia pikirkan dari jauh-jauh hari,  mendongak menahan air mata yang sudah akan melaju begitu saja lalu kembali menatap kedalam manik Jung Jaehyun sambil senyum yang tak pernah luntur dari bibirnya.

"Jadi lepaskan Jung Lalice menjadi Lalice Bruchweiler, mari kita bercerai Jung Jaehyun?"

Seneng deh gue, mini story ini paling stabil sama keaktifan kalian, kalo ada typo bilang ya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seneng deh gue, mini story ini paling stabil sama keaktifan kalian, kalo ada typo bilang ya?

Satu chapter lagi menuju tamat, thank you yang udah support cerita ini

-Amayara

GONE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang