The Deal Part 11

2 0 0
                                    

Alex duduk termenung di sofa ruang tamu, ia menyandarkan kepalanya ke dinding dan memejamkan mata

"Ternyata kau disini anak muda.." Suara lelaki tua menyeruak dari pintu ruang tamu, Alex membuka matanya dan terperanjat

"Ayah....apa yang kau lakukan disini?" tanyanya kepada lelaki yang ternyata Tan Handoko, ayahnya

"Hmmm..pantas kau betah berlama – lama di Indonesia, kau menemukan tempat perlindungan.." kata Pak Tan memasuki ruangan memperhatikan ruang tamu, ia memandang foto tua dan tersenyum, beberapa anak buahnya berdiri di samping Alex

"Aku tidak akan pulang ke Amerika.." kata Alex sembari menatap tajam ayahnya

"Aku akan memaksamu.." Jawab Pak Tan sambil memberi isyarat anggukan kepada anak buahnya, mereka membekap Alex dan mengikatnya kekursi

"Kau masih tertinggal 100 tahun jika ingin melawanku.." kata Pak Tan membelai pipi Alex

"Apa yang kau lakukan di rumahku!!!.." Teriak Melati dari depan gerbang

"lepaskan suamiku..." katanya sambil berjalan mendekat

"Suami?....oh..ternyata kau diam – diam menikah disini? Tanpa meminta restuku? " kata Pak Tan menatap tajam Alex, sementara Alex hanya bisa menggeleng – gelengkan kepala karena mulutnya tertutup kain

"Aku akan melepaskan Alex, jika kau mampu mengalahkanku.." Kata Pak Tan kepada Melati, gadis itu melemparkan obat – obatan dan roti kacang yang masih hangat ke atas kursi taman

"hmmm..hmmm.." Alex menggeram, seperti hendak mengatakan kepada Melati untuk pergi, karena ia tahu betul ayahnya adalah petarung unggul

Melati menaikkan kepalan tangannya, tidak lebih tinggi dari kepala dan tidak lebih rendah dari dadanya, memasang kuda – kuda dan menatap tajam kearah Pak Tan

"Berjanjilah kau tidak akan mengganggunya lagi apabila aku menang" kata Melati

"Baik...jika aku menang..aku minta kau membelikanku roti kacang dan membiarkanku membawanya pergi.." jawab Pak Tan berdiri, meletakkan tongkat kayunya, melonggarkan dasinya dan mulai berjalan ke arah Melati

Melati berlari kearah Pak Tan, ia membidik wajah kiri lelaki tua itu, kakinya terangkat hampir setinggi bahu berniat menendang dada Pak Tan, tetapi lelaki tua itu hanya mundur beberapa cm dari tempatnya berdiri dan..meleset!! tendangan Melati tak mampu menyentuh tubuh Pak Tan

"Siall...dia laki – laki tua yang tangguh.." gumam Melati. Ia mencoba melancarkan serangan, kali ini ia mengarahkan kepalan tangannya ke kanan wajah Pak Tan, tapi laki – laki tua itu hanya sedikit menyerongkan tubuhnya dan menangkis tangan Melati dengan tangannya, dengan tersenyum pak Tan mengarahkan tangan kirinya ke wajah Melati tapi kemudian menariknya

Alex mencoba berteriak, mulutnya tersumpal kain, wajahnya memerah dan air matanya seperti akan menetes,

Pak Tan berusaha mengimbangi Melati,ia hanya mencoba menangkis dan menghindar darinya sementara Melati berusaha dengan keras untuk mengalahkan pria tua itu, suara gesekan dan dentuman tangan kaki mereka semakin beradu, tiba – tiba

"Knock it off.."(hentikan..) seseorang memegang tangan mereka berdua dan mendorong tubuh keduanya menjauh, pria itu adalah... Jack

"She's not your match..you know that.." (dia bukan lawanmu, kau tahu itu) kata Jack menatap Pak Tan tajam

"oh...apakah kau akan melawanku juga?" Tanya Pak Tan membetulkan lengan jas hitamnya

"tidak...leave them alone, I'll go with you.."(tidak..biarkan mereka sendiri..aku akan pergi denganmu..) Kata Jack berdiri di depan Melati, seolah – olah melindunginya

"Dan apa untungnya untukku?.."Tanya Pak Tan

"aku akan melakukan semua yang kau mau..'

"Semuanya?...sungguh...apapun yang ku mau?" Tanya Pak Tan dengan senyum menyeringai

Jack mengangguk pelan, Ia berjalan ke arah Alex dan membuka ikatannya satu per satu, sementara Alex menatap Jack dengan air mata berkaca – kaca

"kenapa kau lakukan itu?.." Tanya Alex dengan wajah memerah

"Whyyyyy...answer me..God dammed..."(kenapa..jawab aku sialan..)Teriak Alex kepada Jack, sementara Jack hanya tersenyum

the Story UntoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang