Secangkir Patah Hati

51 21 12
                                    

Tadi pagi aku bangun ketika Ibu sedang memasak sup ayam. Tapi supnya gosong. Ah, Ibu kenapa ceroboh sekali. Kami jadinya cuma bisa sarapan mimpi yang digoreng bersama kenyataan. Ada juga kepercayaan yang dipanggang bersama kekecewaan. Padahal aku lebih suka sarapan semangkuk sereal cinta dengan potongan kebohongan. Ditemani secangkir patah hati.

Di Kelopak Mataku Ada Laba-laba Yang Tengah Merajut SelimutTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang