Menerka

24 9 5
                                    

Aku sudah baca pesan darimu berkali-kali.
Meski jarang kubalas.
Kadang saat kau sedang bicara dari pulau disebelah sana, aku tak tahu harus jawab apa.
Lagu-lagu yang kau kirim telah jadi pengantar tidur kesukaanku.

Aku tahu kau lelah.
Tapi jangan jenuh.
Jangan menyerah.
Jangan berhenti.
Jangan menjauh.
Jangan marah.
Jangan berpaling.
Jangan menghilang.
Karena aku ini manusia kaku.
Lebih pandai beraksara daripada bersuara.

Jangan buru-buru, nanti aku tak bisa mengimbangimu.
Tenang-tenang saja.
Sebab aku sedang sibuk menerka-nerka apakah kau jodohku atau bukan.

Di Kelopak Mataku Ada Laba-laba Yang Tengah Merajut SelimutTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang