A

5.9K 773 172
                                    

Yoo Joonghyuk membuka matanya.

Dadanya berdetak namun jari-jarinya terasa dingin.  Dia mengingat namanya, dia mengingat kereta bawah tanah, dia ingat pernah membunuh para penumpang kereta, dan dia ingat bahwa dia berada di Ujung Dunia.

Puing-puing, reruntuhan, binatang buas, konstelasi, serta benda-benda berserakan di tanah. 

dirinya yang regresi

Joonghyuk berkedip. 

mencoba mengais sisa ingatannya. 

Sesuatu yang indah. 

Sesuatu yang layak diperjuangkan. 

Tak ada yang terlintas dalam pikirannya. 

Tidak ada sama sekali.

Tidak.

Setidaknya harus ada sesuatu. 

Sesuatu yang mendorongnya untuk terus maju. 

Sesuatu yang membuatnya bertahan dibanding terus sekarat.

Pasti ada sesuatu.

Dia bahkan tidak mampu mengingat wajah serta nama orang dari regresi sebelumnya.

Apakah Aku mengalami Regresi lagi? 

Tidak.

Dia tidak berada di kereta bawah tanah. 

Dia lantas melihat sekeliling lalu melihat bahwa dia berada di ruangan putih yang nyaman. 

Terhindar dari bahaya yang tidak menyenangkan.  Angin bertiup lembut melalui jendela.

Joonghyuk menyipitkan matanya. Mencurigakan

Dia tidak pernah merasa aman.

Pintu kemudian terdorong terbuka.  Seseorang memasuki ruangan.

"Oh, kau sudah bangun," kata suara bernada feminin dengan lembut.

Joonghyuk segera duduk di tempat tidur, denyutan di kepalanya tidak lagi mengganggunya.  Dia mengamati wanita itu.  Suara asing dengan wajah yang bahkan tidak dia dikenali.

Dia tersenyum padanya.  "Kau tidak sadarkan diri selama dua hari. Bagaimana perasaanmu? Semua orang sangat mengkhawatirkanmu. Terutama-"

Wanita berhenti, memperhatikan bagaimana pria itu mengamatinya dengan tajam. Seolah-olah dia mencoba memutuskan apakah dia ancaman jiwanya atau tidak .

"Apa ada yang salah?"  dia bertanya dengan hati-hati.

Mata Yoo Joonghyuk menjadi dingin saat dia mengucapkan kata-kata selanjutnya. "Kau siapa?"

Wanita itu berkedip, terus berkedip.  Dan kemudian dia menatapnya dengan simpatik.  "Oh. Jadi itu benar."

Para Konstelasi tidak bersuara.

Namanya adalah Lee Seolhwa dan dia memberi tahu Yoo Joonghyuk bahwa pria itu kini menderita amnesia.

Bagus. 

Tidak ada yang serius. 

Tidak ada yang bisa menghalangi dia untuk berkelahi dan membunuh.  Tubuhnya masih ingat bagaimana cara mengayunkan pedangnya, yang anehnya, dia ingat pernah mengayunkannya.

Wanita itu tidak membiarkan dia meninggalkan ruangan terlepas dari jaminan bahwa dia merasa baik-baik saja.

Namun, meskipun dia hanya memiliki sedikit atau tidak adana ingatan tentang wanita itu, dia merasa harus mendengarkan permintaannya, setidaknya.  Sekali ini saja.

Abendrot  by OldeShoestringsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang