Hati, selalu mengatakan apa yang ia rasakan.
Logika memikirkan hal-hal yang membuat semua kejadian dan kemungkinan-kemungkin akan terjadi.
Sedangkan air mata, selalu berjatuhan disaat hati dan logika bekerja saling bertolak belakangan atau sebaliknya saling beriringan.
Lalu apa? Apakah aku harus berdiam diri? Atau aku mencari mu?
Atau aku harus pura pura berfikir tidak terjadi apa apa?
Mustahil, sedangkan air mata sudah jadi saksinya.
Ya beginilah jadinya, karena dari awal kita tidak memiliki hubungan apa apa.
Salah aku, yang terlalu berharap lebih
Harusnya aku sadar bahwa siapapun bisa datang dan pergi kapan pun dia mau.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekedar Sapa
PoetryHanya obrolan singkat agar tidak canggung jadinya. -Sekedar Sapa