[DIMOHON UNTUK FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA]
Awalnya persahabatan mereka ngga ada masalah sedikitpun. Semua masalah mereka lewati bersama canda tawa, suka dan duka, saling melengkapi dan melindungi satu sama lain. Hingga hari itu tiba. Har...
Belajar dari kesalahan Zhevan memilih untuk berangkat lebih awal pagi ini. Suasana di lorong koridor masih terlihat sepi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Saat Zhevan sedang ceria melangkah panggilan dari seseorang yg amat sangat dia kenal menggema di lorong.
"Zhevan!" ,panggilnya
Langkah Zhevan terhenti namun dirinya tak berbalik. Sudah di pastikan orang itu mendekat ke arahnya. Sesuai perkiraan orang itu mendekat menyamakan posisinya sejajar dengan Zhevan. Annetha orang yg di maksud Zhevan.
"Baru berangkat van?" ,tanyanya dengan ramah
"Iya. Lo juga?" ,Zhevan bertanya balik
"Yups" ,Annetha tersenyum
"Tumben sendirian biasanya bareng Fl-" ,Zhevan mengurungkan pertanyaannya saat manik matanya menatap ke arah belakang. Terlihat sosok Flay yg tengah berdiri menatapnya. Tak ingin berlama-lama menatap Zhevan mengalihkan pandangannya kembali ke arah Annetha.
Zhevan, Annetha, dan Flay menoleh ke arah sumber suara. Terlihat sosok gadis berpakaian rapih dengan balutan almamater sama seperti mereka. Gadis itu sedang terburu-buru berlari ke arah mereka.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hosh hosh ,nafasnya tak teratur
"Pagi Clara" ,sapa Flay
Gadis itu Clara.
"Pagi juga Flay" ,balasnya dengan nafas yg masih belum teratur
Melihat interaksi singkat keduanya Zhevan menjadi sedikit merindukan momen 1 tahun lalu sebelum Flay mengetahui yg sebenarnya.