[DIMOHON UNTUK FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA]
Awalnya persahabatan mereka ngga ada masalah sedikitpun. Semua masalah mereka lewati bersama canda tawa, suka dan duka, saling melengkapi dan melindungi satu sama lain. Hingga hari itu tiba. Har...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Budayakan vote ya!
***
Tidak terasa Clay genap sebulan bersekolah di SMA Rajawali. Dirinya juga sudah lebih mengenal dekat para sahabatnya. Tak hanya Clay, hubungan Flay dan Zhevan pun sudah membaik.
Flashback on
Pada waktu itu, tepat dihari minggu dimana Flay dan Zhevan tengah mengikuti les basket. Ya, mereka mengikuti les sejak kelas 7 SMP hingga sekarang. Les yg selalu di adakan hari minggu. Saat ini waktunya mereka istirahat, Flay dan Zhevan tengah duduk di pinggir lapangan bersama teman yg lain.
Sebelum insiden Zhevan mengungkapkan perasaannya kepada Flay, biasanya dua orang itu pasti tengah asik mengobrol di saat-saat seperti ini. Namun, apa dayalah karena kejadian itu, mereka hanya diam seperti orang asing.
Flay maupun Zhevan sebenarnya sedikit tertekan dengan keadaan ini. Salah satu diantara mereka terlalu gengsi untuk berbicara duluan. Akan tetapi pada hari ini, Flay dengan amat terpaksa mengesampingkan rasa gengsinya.
Flay menoleh ke samping kanan dan kiri guna mencari keberadaan Zhevan. Ya, Flay menemukannya. Terlihat Zhevan tengah duduk bersama teman latihannya, Monic. Dengan segera Flay menghampirinya.
Flay duduk disamping Zhevan. "Ekhem"
Tampaknya Zhevan belum menyadari karena asik mengobrol dengan Monic.
"Ekhem" ,Flay berdeham lebih keras
Zhevan belum menyadari.
Flay menghela nafas pelan.
Sabar Flay sabar, batinnya
Oke sekali lagi, "Ekhem"
Entah sengaja atau tidak, Zhevan masih belum menyadari padahal sudah tidak mengobrol dengan Monic.
Sudah habis kesabaran Flay, akhirnya amat terpaksa dia menepuk pundak Zhevan guna menyadarkannya.