Limo

307 52 0
                                    

Kehendak Tuhan

"Tante maafin Byungchan hikss

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Tante maafin Byungchan hikss.."

Sejak kedatangannya ke rumah sakit 30 menit yang lalu, Byungchan masih setia berlutut sambil terus meminta maaf dan memeluk kedua kaki wanita paruh baya yang tidak lain adalah Mama Yohan.

Kedua mata Byungchan sudah amat sangat basah dan membengkak karena tangisannya, begitu pula Mama Yohan yang tampak 11-12 dengannya bahkan bisa dibilang jauh dari kata baik-baik saja.

Keduanya saat ini sedang menunggu Yohan yang harus menjalani operasi karena keadaannya terbilang cukup parah. Yohan kehilangan banyak darah saat dalam perjalanan menuju rumah sakit, dan itu sedikit menyulitkan tim medis untuk melakukan pertolongan pertama karena sekujur tubuh Yohan dipenuhi oleh luka-luka.

Sana, nama Mama Yohan yang sedari tadi hanya bisa menangis dengan tubuh yang sudah amat sengat lemas. Dunianya seakan runtuh seketika saat ia mendapat telpon yang ternyata sebuah kabar tak mengenakkan datang dari anak semata wayangnya.

Sana yang tadinya sedang bekerja di kantor dengan terburu-buru langsung pergi menuju ke rumah sakit tempat dimana Yohan mendapatkan perawatan. Dengan jantung yang berdegup kencang serta rasa kalut, cemas dan takut yang bercampur menjadi satu, Sana masih mencoba berpikir positif dan berdo'a supaya Yohan baik-baik saja.

Kim Suho yang tak lain adalah suami Sana saat ini sedang dalam perjalanan kemari dari dinasnya diluar kota tepat setelah Sana memberitahukan apa yang terjadi pada Yohan. Ditengah kepanikannya, Sana sempat menelpon Byungchan siapa tau Byungchan bisa menemaninya di rumah sakit. Sungguh keadaan seperti ini membuat Sana mendadak blank seketika karena pikirannya hanya terpusat pada kondisi Yohan.

Pihak kepolisian sudah menjelaskan kemungkinan dari penyebab kecelakaan Yohan. Dan akan dilakukan investigasi lebih lanjut agar mendapat hasil yang lebih akurat.

"Udah gapapa Nak! Ini bukan salah kamu!" Ujar Sana dengan suara seraknya. Tangannya yang bergetar hebat ia arahkan untuk mengusap-ngusap surai hitam Byungchan seolah meyakinkan pemuda dengan tinggi 185cm itu bahwa dirinya tidak bersalah atas apa yang terjadi pada Yohan.

Byungchan menggeleng kuat, tangisnya makin menjadi-jadi. "Hikss.. Ini semua salah Byungchan Tante, kalo aja Byungchan gak nelpon Yohan pasti Yohan bakal selamat sampe di kampus hikss.."

"Ssstt! Udah jangan nangis! Lebih baik sekarang kita banyak-banyak berdo'a supaya Yohan baik-baik aja didalam sana!"

Sana segera menarik Byungchan untuk bangkit, lalu ia menarik badan bongsor Byungchan ke dalam pelukannya. Memeluknya erat seolah memberikan kekuatan untuk sahabat dari putra semata wayangnya.

Yohan jangan tinggalin Mama Nak! Jerit hati Sana.

.....

"Mama makan dulu ya? Adek suapin!" Ucap Yoonbin sambil tersenyum ke arah sang Mama, Dahyun.

Dahyun mengangguk lemas, kepalanya masih terasa pusing karena ia juga baru saja terbangun dari tidurnya. "Kamu gak kuliah Dek?" Tanya Dahyun lirih.

Yoonbin meringis melihat betapa pucatnya bibir sang Mama, ditambah lagi tubuh Dahyun yang semakin kurus setiap harinya. "Yoonbin berangkat habis nyuapin Mama, makanya Mama makan dulu yang banyak ya?"

"Adek?" Panggil Dahyun sambil mengunyah bubur yang Yoonbin suapkan barusan.

"Kenapa Ma? Mama haus?"

Dahyun menggeleng pelan, "Soal permintaan Mama, kamu bisa kan?"

Yoonbin seketika menghentikan gerakan tangannya yang lagi nyendok bubur. Ia terdiam sebentar sebelum akhirnya menghela napasnya pelan. "Adek gak bisa janji Ma, tapi Adek bakal berusaha buat nemuin Kakak."

Yoonbin nyuapin lagi sesendok bubur ke mulut Dahyun. "Mama inget gak sih siapa nama Kakak? Atau nama keluarga yang ngadopsi Kakak dulu? Biar Adek punya clue dan gampang buat nyari keberadaan Kakak."

"Yohan.." Gumam Dahyun dengan mata yang terpejam erat, mendadak kepalanya makin terasa pusing dan napasnya putus-putus.

Yoonbin diam, benaknya bertanya-tanya seolah pernah mendengar nama itu tapi dimana?

"Marga keluarganya apa Ma?" Tanya Yoonbin sambil nyuapin sesendok bubur lagi.

Namun Yoonbin dibuat kaget pas lihat Dahyun gak ngebuka mulutnya dan malah terpejam dengan bibir yang semakin memucat. "Ma?" Panggil Yoonbin.

Hening, gak ada sahutan dari sang Mama. Yoonbin jelas panik bukan main, ia langsung naruh mangkuk bubur ditangannya ke atas nakas. Trus dengan cepat goyang-goyangin badan sang Mama.

"Ma? Mama? Mama dengerin Adek gak sih?"

Tetep gak ada sahutan, Yoonbin gelagapan. Dengan cepat Yoonbin lari keluar ruangan buat manggil dokter. Jantungnya berdegup cepat dengan rasa takut mendominasi relung hatinya, bikin Yoonbin tanpa sadar nitihin air matanya.

Mama bertahan please! Batin Yoonbin kalut.

.....

"Kami para dokter dan tenaga medis yang lain memohon maaf sebesar-besarnya pada pihak keluarga karena pasies atas nama Kim Yohan tidak bisa kami selamatkan. Benturan keras dikepala pasien membuatnya kehilangan banyak darah. Semoga pihak keluarga diberi ketabahan.." Jelas seorang Dokter yang baru saja keluar dari dalam ruang operasi.

Mendengar penuturan itu jelas membuat Sana shock bukan main. Dengan isi kepala yang masih blank, tubuh lemas Sana terjatuh begitu saja yang untungnya dengan sigap ditangkap oleh Byungchan.

"Tante!" Seru Byungchan panik saat Sana pingsan dalam dekapannya.

Beberapa perawat yang berlalu lalang dengan segera membopong Sana dan membawanya ke UGD, meninggalkan Byungchan yang mematung didepan ruang operasi dimana terdapat tubuh Yohan yang sudah tak bernyawa didalamnya.

Sementara dilain tempat masih di rumah sakit yang sama, Yoonbin juga menangis tak kalah histeris kala seorang Dokter menyatakan Mamanya sudah meninggal beberapa menit yang lalu.

"Gak! Pasti Dokter bercanda! Ya kan Dok?!" Teriak Yoonbin tidak terima sambil meremat kuat lengan Dokter tersebut.

"Maafkan saya, tapi Tuhan lebih menyayangi Mama anda."

Yoonbin merasakan dunianya runtuh seketika, karena mulai sekarang ia akan menjalani hidupnya sendirian. Dalam hati Yoonbin masih tidak menyangka jika Mamanya akan meninggalkannya secepat ini, padahal tadi Yoonbin baru menyuapkan 2 sendok bubur untuk Mamanya sarapan.

"Mama hikss.. Jangan tinggalin Yoonbin! Yoonbin janji bakal nemuin dan bawa Kakak buat Mama, tapi Mama jangan pergi hikss.."



"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Udah ketebak nih alurnya bakal gimana wkwk

Fall For You || HarubinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang