Telu

324 51 8
                                    

Sebuah kebenaran

"Mbak Wendy, aku izin pulang boleh?" Tanya Yoonbin dengan raut wajah cemas sambil menggenggam kedua tangannya dengan erat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Mbak Wendy, aku izin pulang boleh?" Tanya Yoonbin dengan raut wajah cemas sambil menggenggam kedua tangannya dengan erat. Pasalnya baru saja tetangga Yoonbin menelpon dan mengatakan bahwa beliau melihat sang Mama jatuh pingsan di teras rumah. Yang membuat sang Mama langsung dibawa ke rumah sakit oleh Pak RT dan warga setempat.

"Kenapa Bin? Kok kamu kaya orang gusar gitu?" Tanya Wendy yang saat ini sedang menghitung beberapa uang di kasir. Saat ini keadaan kafe cukup sepi, mengingat sudah waktunya untuk menunaikan ibadah sholat maghrib.

"Anu Mbak, Mama masuk rumah sakit.." Cicit Yoonbin.

Yoonbin berharap asisten manager di tempatnya bekerja dengan suka rela memberi izin. Karena demi apapun Yoonbin amat sangat khawatir dengan keadaan sang Mama.

Wendy mengangguk maklum, "Ya udah kamu boleh pulang, tapi jangan sendiri ya? Mbak takut kamu malah kenapa-napa di jalan karna lagi kalut gini!"

Yoonbin hendak menolak, namun Wendy sudah lebih dulu mengisaratkan Yoonbin untuk menurut saja lewat tatapan matanya.

"Jihoon?" Panggil Wendy, membuat Jihoon yang saat ini bertugas dibagian dapur dengan cepat berlari menghampiri keduanya.

"Aku disini Mbak!" Sahut Jihoon sambil mengernyit bingung. Jarang-jarang ia dipanggil langsung oleh Wendy, batinnya bertanya-tanya apakah ia baru saja melakukan sebuah kesalahan?

"Kamu bawa motor kan Hoon?" Tanya Wendy to the point yang dibalas anggukan oleh Jihoon. "Tolong kamu anterin Yoonbin ke rumah sakit ya? Nanti bensinnya Mbak ganti.."

Jihoon refleks langsung menatap Yoonbin penuh tanya, kemudian ia mengangguk mengiyakan permintaan atau lebih tepatnya perintah dari Wendy. "Iya Mbak, bentar aku ambil kunci motor dulu." Lalu setelahnya Jihoon kembali berjalan ke belakang.

Yoonbin menghembuskan napasnya lega, "Makasih ya Mbak Wendy.." Ujarnya sendu.

Wendy lantas tersenyum dan menepuk pundak kanan Yoonbin dengan pelan. "Kamu, Jihoon, sama karyawan yang lain itu tanggungjawab Mbak. Jadi sebisa mungkin Mbak bakal ngertiin keadaan kalian.."

"Bin udah?" Tanya Jihoon yang sudah kembali sambil memakai jaket kulit miliknya

Yoonbin mengangguk, lalu tersenyum ke arah Wendy dan berpamitan.

"Hoon, nanti pas udah selesai nganter Yoonbin langsung balik ke kafe ya!"

"Siap Mbak!" Balas Jihoon sambil membuat gestur hormat ke arah Wendy.

.....

"Haru, kamu masih lama ya disana?"

"Iya sekitar satu bulan lagi by. Setelah semua urusanku selesai, kita nikah hehehe.."

Yohan yang saat ini melakukan panggilan video dengan Haruto pun langsung terkekeh mendengar penuturan pacar sekaligus ehem calon suaminya tersebut.

Fall For You || HarubinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang