Song: Someone You Like by The Girl and The Dream Catcher
.
.
.
.
.I saw you
(Aku melihatmu)Hari ini Kaneki melihatnya, lagi. Gadis itu, gadis yang selalu hadir disaat malam ia terlelap. Raut wajah yang familier serta rasa keterikatan aneh yang timbul setiap dia muncul.
With that ribbon in your head
(Dengan sebuah pita di rambut)Pita hitam dibentuk sedemikian rupa menjadi bando dengan rapi menghiasi mahkota ungu gelapnya. Merah muda membias di wajah kala seorang gadis kecil bersurai jahe yang tak henti-henti menyuarakan kekaguman dan pujian atas betapa cocoknya perpaduan Sang Onee-chan dan hiasan tersebut.
Think that I began to stare
(Aku pun mulai memandangimu)Mungkin Kaneki menatapnya terlalu lekat, hingga gadis itu kelihatannya menyadari. Rona merah di pipinya kian merambat hingga ke telinga, disertai hardikan keras terlontar dari bibir yang cemberut, "apa yang kau lihat Kuso Kaneki?!"
Maybe I love you for awhile
(Mungkin untuk sesaat, aku jatuh cinta padamu)Namun Kaneki tak terperanjat, apalagi kesal dengan bentakan keras itu, seolah sudah terbiasa. Malahan ia tertawa kecil karena merasakan kehangatan membuncah dalam dada akibat sikap lucu gadis itu. Hati diam-diam Kaneki berbisik, mungkin ia jatuh cinta pada gadis itu.
Ketika ia berniat bicara dan memanggil nama sang gadis, Kaneki tak dapat mendengar suaranya sendiri. Tak satu kata pun bisa keluar dari mulut meski telah berkali-kali ia mencoba, seakan-akan ia berubah bisu.
Kemudian kedua gadis itu mendadak lenyap, hilang ditelan dunia sekitar Kaneki yang lambat-laun menggelap. Meninggalkan Kaneki sendirian di tengah-tengah ruang hampa, sunyi, dan begitu dingin sampai-sampai sekujur tubuhnya menggigil dan Kaneki meringkuk pada marmer hitam yang melapisi lantai demi mencari kehangatan.
Akan tetapi semua tetap sama. Hanya dingin, dingin, dingin ...
..., dan kosong.
Seperti sebuah bagian terpenting dari dirinya direnggut paksa, menyisakan lakuna yang menganga lebar dalam hatinya.
Segalanya terasa sepi dan menyedihkan.
"Sassan!"
Kaneki tersentak, sontak bangun dan menoleh ke asal suara. Menghela napas dan tersenyum pasrah ketika melihat pintu kamarnya digedor dengan keras dari luar, disusul teriakan-teriakan lain berisikan seruan serupa.
"Sassan, bangun! Kita bisa terlambat!"
"Shirazu-kun, kau mengetuknya terlalu kasar."
Kaneki balas berseru, menyahut kalau ia akan segera keluar. Bergerak bangkit dari tempat tidur, Kaneki berjalan memasuki kamar mandi. Sambil menikmati guyuran air shower yang membasahi surai putih bergaris hitamnya, pikiran Kaneki dipenuhi tentang mimpi sebelumnya.
Mimpi itu tak hanya sekadar bunga tidur, melainkan potongan ingatan dari masa lalunya. Ia yakin sekali. Sebab ini sudah terjadi berulang-ulang dan terus menghantuinya sejak pertemuan mereka dengan Serpent, ghoul tingkat S.
Tentu itu memicu rasa penasaran Kaneki, meski pernah bilang tak ingin memori masa lalunya kembali. Namun setiap kali ia terjaga dan berusaha menggali lagi detail mimpi itu, wajah sosok tersebut kabur, hanya siluet-siluet abstrak yang hadir di benaknya. Paginya ia kembali menjadi Sasaki Haise, Si Penyidik Ghoul Tingkat 1 yang hanya punya kehidupan baru.
.
Perasaan akrab itu kembali menerjang kala ia dan pasukan quincke mengunjungi sebuah kedai kopi bernama :re. Bermula dari semerbak harum kopi yang menggoda hidung kagune Kaneki, mereka memutuskan istirahat sejenak di sana sembari mencicipi kopi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Melody
Fanfiction"When you're happy, you enjoy the music but when you're sad, you understand the lyrics." --Frank Ocean Kumpulan song fiction dari beberapa couple kesukaan di berbagai anime.