Bagian . 10 : Usai

85 9 6
                                    

Semenjak kematian Changmin yang di akibatkan oleh Hyunjae , Chanhee jadi harus masuk ke rumah sakit karena dia menjadi depresi setelah mendapatkan sahabat terbaik nya sejak kecil sudah pergi meninggalkan nya.

Bersamaan dengan itu , Hyunjae sudah tidak lagi menganggu Juyeon dengan menyuruh orang lain dan sebagai nya , karena Hyunjae sudah di bawa ke pihak yang berwajib.

"Kasian Chanhee. Dia harus menderita gini gara-gara si brengsek itu" kata Kevin sambil menatap sendu ke arah teman nya yang sedang tertidur.

"Seharusnya kalian gak perlu bantu gue. Pasti semua nya gak bakal terjadi kalo kalian gak ikut campur hal ini..." Kata Juyeon yang menjeda kalimat nya , ia menunduk "Ini semua salah gue"

"Gak Juy bukan salah lo. Mungkin ini emang udah takdir dari tuhan. Udah lah jangan salahin diri lo sendiri" Kevin menepuk-nepuk bahu si Lee.

Juyeon hanya diam tak menggubris apa yang Kevin katakan. Ia menatap Chanhee , lalu mulai berbicara dengan lelaki berambut pink pastel itu.

"Chan , buka mata lo dong , gue pengen ngomong sama lo" kata Juyeon.

"Baru juga tidur udah di suruh buka mata aja" celetuk Kevin yang tengah Juyeon belakangi.

"Oh? Dia baru tidur? Gue kira belum siuman.."

"Udah. Tadi tuh dia mau makan pas lo udah dateng. Eh lo nya lama banget jadi dia makan duluan. Minum obat terus tidur" jelas Kevin.

Juyeon terkekeh , "Iya tadi gue tuh lupa kalo hari ini pengen jenguk Chanhee"

"Oh iya. Ngomong-ngomong soal Kak Hyunjae , lo yakin dia gak bakalan teror lo lagi?" Tanya Kevin.

"Semoga aja sih enggak. Gue juga udah dateng ke sana dan mastiin kalo kak Hyunjae gak bakal bisa keluar dari penjara" ujar Juyeon.

"Tapi Juy... gue gak yakin"

Juyeon mengernyit heran. Saat itu , Kevin lah yang membawa Hyunjae ke kantor polisi dan melaporkan nya dengan kasus teror dan pembunuhan. Tapi bagaimana bisa Kevin yang tidak yakin sendiri.

"Kok lo berspekulasi gitu?"

"Ya... emang lo gak ngerasain sesuatu , Juy?"

Juyeon menggelengkan kepala nya.

"Kak Hyunjae tuh aneh tau. Dia keliatan biasa aja pas gue bawa ke kantor polisi. Di tanyain kejadian yang sebenernya pun dia ngaku dan dia terima-terima aja masuk sel penjara" ucap Kevin yang di dengarkan serius dengan Juyeon.

"Dari situ , gue jadi gak yakin kalo dia emang gak bakal lagi ganggu lo" final Kevin.

Juyeon menyunggingkan senyuman ke arah lelaki blasteran Canada tersebut. "Udah lah jangan di pikirin lagi. Yang penting sekarang kan dia udah di penjara?"

"Iya sih... Tapi-"

"Eh gue keluar dulu ya" potong Juyeon. "Gue pengen cari cemilan buat kita bertiga. Ya siapa tau Chanhee pas bangun nanti juga kepengen nyemil kan?" Sambung nya.

"Yaudah gih sana"

Juyeon melangkahkan kaki nya keluar dari ruang rawat Chanhee. Sebelum Juyeon akan pergi mencari cemilan , ia melipir ke toilet sebentar untuk mencuci wajah dan mencuci tangan nya.

Ia memasuki toilet rumah sakit , dan tiba-tiba diri nya terhenyak saat mendapatkan banyak nya sticky notes yang tertempel di seluruh kaca toilet.

Juyeon mengucek kedua mata nya , berupaya kalau ini hanya halusinasi nya. Tapi ternyata tidak. Apa yang dia lihat bukan lah khayalan.

Dan Juyeon semakin frustasi saat tahu kalau isi tulisan di sticky notes itu seluruh kata-kata nya sama , dengan menggunakan warna merah darah.

































"Jangan harap lo bisa bebas dari gue , karena gue selalu tau apa aja yang lo lakuin... dan sekarang , lo lagi di toilet ini kan?"



































𝙎𝙩𝙞𝙘𝙠𝙮 𝙉𝙤𝙩𝙚𝙨 | 𝙇𝙀𝙀 𝙅𝙐𝙔𝙀𝙊𝙉 𝗂𝗌 𝖮𝖿𝖿𝗂𝖼𝗂𝖺𝗅𝗅𝗒 𝙀𝙉𝘿!


 [ ✓ ] ( 2 ) : Sticky Notes | LEE JUYEON Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang