PART 3 - DISCUSSION

56 6 5
                                    

Happy Reading~
.
.
.
.
.
.

Sebelum itu...

Chai menahan Lee untuk berhenti berlari.

"Ada apa Chai?" tanya Lee.

"Lee.. Aku.." Chai mengucapkannya secara terbata-bata membuat Lee tidak bisa bersabar.

"Ada apa Chai, apa kau terluka?"

"Tidak..."jawab Chai masih dengan suara terbata-bata, napas Chai masih sangat memburu setelah berlari cukup jauh.

"Cepat katakan bodoh!" paksa Lee.

"Aku haus...Lee" kalimat terakhir Chai membuat Lee merasakan seluruh urat nadi nya berkedut. Ingin sekali Lee menghajar Chai saat ini. Namun situasi yang sedang kacau membuat Lee mengurungkan niatnya untuk menghajarnya.

"Makan saja salju yang jatuh,nanti juga cair" Lee pergi meninggalkan Chai yang masih terengah-engah.

"Hey tunggu.. Aku hanya bercand-"
Belum sempat Chai menyelesaikan kalimatnya, Lee menatapnya tajam.

"Kau pikir ini waktunya untuk bercanda Chai?"

"Habisnya aku lelah berlari, lagipula kita sudah berlari sangat jauh, dan dia tidak mengejar kita" Chai menepuk pundak Lee kemudian merangkul sahabatnya itu.

"Kita akan aman saja Lee, sekolah sudah di depan kita" ucap Chai berusaha menenangkan Lee walau sebenarnya ia sendiri juga takut.

Lee tidak menjawab dan memilih diam, ini bukan saat nya ia untuk marah.Dapat Lee lihat tangan Chai yang gemetar saat merangkulnya. Bisa Lee tebak bahwa Chai juga takut sama sepertinya. Lagipula Ini saat nya Lee berpikir apa yang terjadi belakangan ini di lingkungannya.

Mereka akhirnya sampai di gerbang sekolah yang dimana banyak siswa berdatangan dari berbagai macam arah.

"Yo.. Lee,Chai bagaimana tahun baru kalian?" Sapa seseorang dari arah berlawanan mereka.

Lee dan Chai hanya bertatapan dan bingung untuk menjawab apa.

"Tidak ada hal yang menarik Hans" Lee akhirnya membuka suaranya setelah beberapa waktu.

Lee dan Chai melanjutkan perjalanan mereka menuju kelas internasional mereka, yang dimana di kelas itu berisi siswa dari berbagai macam negara. Hans mengikuti di belakang mereka dengan wajah bingung.

"Apa kalian baik-baik saja? Aku tahu akhir-akhir ini banyak hal yang terjadi, tapi aku berharap kalian tidak terlalu memikirkannya.Kita hanya fokus dengan belajar kita lalu kembali ke negara kita masing-masing kan?"Jelas Hans yang tidak digubris oleh mereka.

'Seperti nyamuk saja' batin Hans.

Akhirnya Hans memilih menutup mulutnya dan mengikuti mereka menuju kelas yang sama. Sesekali Hans menggoda gadis yang berada di lorong dengan senyuman manisnya.

Gadis yang di sapa Hans tersenyum malu-malu membalas sapaan Hans. Hans merupakan siswa pertukaran asal Australia. Masa pertukaran nya sama dengan Lee dan Chai. Sekarang, ini bulan kelima Hans berada di negeri ini.

Hans cukup populer di sekolahnya karena memiliki kulit putih pucat, rambut berwarna coklat terang, rahang yang keras dan memiliki tubuh yang ideal dengan tinggi badannya. Membuat Hans banyak diidolakan oleh gadis di sekolahnya.

Mereka sampai di kelas mereka yang berada di lantai 3 sekolah. Banyak anak yang sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing. Rata-rata mereka membicarakan hal yang terjadi di negara ini.

WILD TOWN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang