Happy Reading~
¥¥¥
"HOAAA~" Chai berteriak sekuat tenaga untuk mengumpulkan tenaganya pada pagi hari ini. Chai merasa sangat lelah dan kurang tidur setelah bermain game sepanjang malam. Semua mata tertuju karena teriakan Chai.
"Haa... Si pria Thailand itu pagi-pagi sudah berisik saja" celetuk salah satu orang.
Matahari bersinar terik pada pagi hari ini. Semua aktivitas berjalan normal seperti biasa. Chai mengedarkan pandangannya namun ia tetap merasa bosan. Ia datang terlalu pagi.
"Lee" panggil Chai.
Lee menoleh menaikkan satu alisnya. "Apa?"
"Tidak ada, aku lupa" Chai kembali menaruh kepalanya kembali di mejanya.
"Jangan membuang waktuku Chai"
"Hm? Memangnya aku membuang waktumu? Aku hanya bosan" Chai memalingkan wajahnya dan mulai menutup wajahnya dengan buku pelajaran.
Lee hanya menghela napasnya dan kembali membaca bukunya. Ia malas berdebat dengan Chai. Lee ingin menenangkan pikirannya.
Namun seperti tidak ditakdirkan untuk tenang, June berteriak ke arah Lee. "LEE!"
"Ada apa June? kau menganggu semua orang dengan teriakanmu"
"Hehe..maafkan aku, apa kau melihat Alexa? bel sebentar lagi berbunyi, tapi aku tidak melihatnya"
Lee mengedarkan pandangannya ke seluruh kelas, "Aku belum melihatnya, memangnya kau tidak berangkat bersama Alexa?"
"Aku berangkat bersama Juna, dia memaksaku" June menatap tajam Juna yang hanya dibalas dengan tatapan malas Juna.
"Aku juga tidak bisa menghubunginya, bagaimana ini Lee?"
Bel masuk telah berbunyi, Chai terbangun dari tidurnya karena suara bel yang memekakkan telinga.
"Kita bahas ini nanti June"
¥ ¥ ¥
Alexa merasakan rasa panas pada bagian wajahnya. Perlahan Alexa membuka matanya dan mendapati dirinya terikat di sebuah kursi.
"Oh bangun juga kau akhirnya"
Alexa melihat wanita yang kemarin dilihatnya, Clara.
"Bagaimana tidurmu tuan putri?aku lelah sekali membangunkanmu"
"Lepaskan aku! atau aku akan menelpon polisi dan melaporkanmu!" ancam Alexa.
Clara tertawa keras hingga suaranya memenuhi ruangan tersebut. "Coba saja,atau..sebelum kau melaporkanku, kau yang mati terlebih dulu?"
Alexa terdiam, Alexa tidak tahu harus berbuat apa lagi, ia merasa nyawa nya sekarang sedang terancam. Luka pada perutnya kembali terasa sakit. Alexa meringis tertahan menahan rasa nyeri pada perutnya. Kenapa ia harus menderita seperti ini?
"Aku punya pertanyaan untukmu" Clara menunjukkan sebuah foto yang ada di ponsel Alexa. "Kenapa kau memposting ini di sosial mediamu?"
"Apa urusanmu jika aku melakukannya?"
"Kau hanya tinggal menjawab kan?"
"Apa kau bodoh? Akh.."
Sebuah pisau mendarat merobek bagian pipi Alexa sehingga mengeluarkan cairan merah pekat.
Alexa merasakan sakit luar biasa pada wajah sebelah kanannya. Ia merintih dengan tertahan.
"Kau tidak perlu mengulur waktu"
KAMU SEDANG MEMBACA
WILD TOWN
Mystery / ThrillerPopulasi manusia yang terus berkembang menjadikan 'mereka' menciptakan sebuah game yang bertujuan untuk mengurangi populasi manusia di negara tersebut. Lee, seorang siswa SMA yang bergabung dalam game gila tersebut, harus mati-matian memenangkan ga...