• end •

517 81 7
                                    

Seka hendak berdiri untuk menjemput Bian sambil mengomel pelan. Sayangnya, dia dipaksa untuk membatalkan niatnya.

Gerakan Seka terhenti paksa, alasannya adalah, di depannya tiba-tiba terdapat tangan yang terulur yang menggenggam satu cone es krim coklat kesukaannya.

Spontan, Seka menoleh ke belakang. Jantungnya berdetak cepat, matanya terbelalak saat menyadari siapa sosok yang ada di dekatnya.

Arjuna.

Sambil tersenyum, Arjuna mengulurkan es krim di depan Seka.

Seka menatap Arjuna bingung, mulutnya sudah terbuka lebar jika dia tidak cepat-cepat menutupunya.

Seka malu, sangat malu, orang yang ingin dia hindari tiba-tiba ada di depannya sambil membawa es krim dengan rasa kesukaannya? Yang benar saja?!

Apakah Seka sedang bermimpi?

Tapi sepertinya bukan, jantungnya tidak akan berdegup sekencang ini jika dia sedang bermimpi.

Seka menggigit bibir bawahnya sebentar, kemudian meneguk ludahnya kasar sebelum memberanikan diri untuk mengeluatkan suara.

"A... Anu... Kak?"

‌"Kalau kamu ambil es krimnya, aku anggep semua hutang kamu lunas," ujar Arjuna.

Seka makin bingung, kerutan di keningnya semakin tercetak jelas.

"H.. Hah?! Gi.. Gimana? Aku punya hutang?!"

Arjuna tertawa, "Astaga gemes banget kamu, inget waktu pertama kali aku nawarin kamu bareng? Kamu belum bayar loh sampe sekarang,"

Seka menatap langit-lagit, otaknya sedang bekerja keras memutar ingatannya hingga beberapa bulan yang lalu.

"Kakak antar kamu, bayarannya, kamu pacaran sama Kakak? Mau?"

Seka melebarkan kedua bola matanya, bibirnya terbuka lebar, telinganya memerah.

"Ha hahaha... tapi itu cuma bercanda, kan?" tanya Seka.

Seka hanya ... tidak ingin merasa geer.

Arjuna menggeleng, "Dulu memang bercanda, tapi sekarang serius,"

"Pacaran sama Kakak, mau?" tanya Arjuna.

Seka menggigit bibir bawahnya.

Mau! Dia sangat mau!

Tapi kemudian dia teringat kembali dengan sosok gadis yang rambutnya dibelai lembut oleh Arjuna beberapa hari yang lalu. Hatinya menjadi ragu.

Seka menggeleng lemah.

Arjuna menyatukan alisnya, "Kenapa? Kamu masih sendiri, kan? Atau ternyata udah punya pacar?"

Seka menggeleng cepat, "Aku gak punya pacar!"

Kemudian Seka mendengus pelan, sangat pelan.

Bibir Seka terasa berat, tapi dia memaksa untuk berbicara, "T.. Tapi Kakak kan..."

Sedetik kemudian, Arjuna tertawa, "Oh, kamu lagi bahas cewek yang di Indojuni beberapa hari yang lalu, ya?"

Seka diam. Feelingnya tiba-tiba berkata jika dia hanya mempermalukan dirinya sendiri dengan mengatakan hal itu.

Arjuna tertawa, "Seka, maaf banget, tapi kamu salah paham, "

Seka mengedipkan matanya beberapa kali.

Arjuna menatap Seka, senyumnya tidak lepas sedetikpun dari wajah tampannya.

"Dia sepupuku, dia udah punya pawang btw, ya kali Aku gebet dia," jelas Arjuna.

Memories [Yeonbin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang