• 5 •

365 73 2
                                    

Setelah kejadian dia dikurung di perpustakaan, Seka berusaha mati-matian untuk menghindari Arjuna.

Seka memaksa Arjuna untuk tidak mengantarnya atau menjemputnya lagi dengan beribu alasan. Dia tak ingin kakak kelas yang melabraknya hari itu berbuat yang lebih buruk padanya, yang bisa jadi akan menyusahkan orang lain di sekitarnya.

Rindu? Jangan ditanya. Dia hampir setiap hari uring-uringan karena hanya bisa melihat Arjuna dari jauh dan lari saat Arjuna mendekatinya.

Ingin sekali rasanya Seka menghampiri Arjuna, memeluknya kencang dan mengatakan semua yang dia alami beberapa hari terakhir.

Tapi dia sadar diri. Memang dia siapanya Arjuna?  Mengapa dia harus mengatakan semuanya kepada Arjuna? Memangnya Arjuna peduli padanya?

Seka tidak tau jika saat itu Arjuna juga merasakan hal yang sama sepertinya.

Suatu hari, setelah sepekan lewat beberapa hari Seka terus menghindari Arjuna, Arjuna tak lagi memberinya pesan bahwa dia akan mengantarnya pulang.

Entah Seka harus senang atau kecewa. Senang karena dia tak harus lagi mencari alasan. Kecewa karena dia menganggap Arjuna tidak peduli padanya -dia sepenuhnya sadar memang dia yang salah-.

Seperti biasa, saat pulang sekolah Seka berdiri bawah pohon besar di depan pgar sekolah. Seka bermain ponselnya, mengutak-atik aplikasi pemesan ojek online.

Namun, belum sempat dia menekan tombol pesan, ada orang yang memanggilnya.

"Halo, Dek, sendirian aja?"

Seka merasa deja vu.

Tapi itu bukan Arjuna. Itu adalah Satria, orang yang mengeluarkannya dari perpustakaan dan merupakan sahabat Arjuna.

"Eh iya, Kak. Kakak juga sendiri? Tumben nggak sama Ferdian?" tanya Seka basa basi.

Satria tertawa, "Ferdian sakit, nggak masuk dia,"

Seka ber-oh sambil mengangguk-anggukan kepalanya.

"Tumben nggak sama Arjuna? Kalian biasanya bareng, kan?" tanya Satria.

Seka tersenyum, dalam hatinya dia berteriak kencang. Antara merutuki nasibnya atau memisuhi orang di depannya yang dengan tidak sopan menanyakan hal sensitif kepadanya.

"Hehe, nggak papa, Kak," jawab Seka seadanya.

Tidak mungkin dia mengatakan apa yang di dalam hatinya secara frontal, bisa-bisa dia habis di smackdown Ferdian, pacarnya Satria yang anak silat.

"Mau bareng?" tawar Satria.

Seka menggeleng, "Hehe enggak, Kak. Rumahku jauh,"

"Rumahmu di Dharma, kan? Ayo bareng aja, aku tetangganya Arjuna," ujar Satria.

Seka mengaga kembali. Dia merasa deja vu walaupun tidak sama persis.

Ternyata Arjuna dan sahabatnya sama saja. Sama-sama tajir melintir maksudnya.

Tapi yang lebih membuatnya terkejut adalah, bagaimana Satria tau jika rumahnya ada di perumahan Dharma? Seka yakin dia tidak pernah memberi tahu Satria soal itu.

"Kok... Bang Sat- maksudnya Kak Satria kok tau rumahku?" tanya Seka.

Satria mendengus, "Jangan ikut-ikutan Arjuna manggil bangsat,"

Seka tertawa, "Maaf, Kak, nggak sengaja, sumpah,"

Satria menyalakan mesin motornya dan melemparkan satu helm kepadanya, "Aku dikasih tau Arjuna, cepet naik!"

Seka mengedipkan matanya beberapa kali, "Gimana?"

Satria menggeleng, "Udah jangan tanyak terus, cepet naik! tak tinggal, loh!"

Seka mendengus dalam hati. Sudah maksa, mengancam pula. Tapi lumayan juga, uang jajannya bisa ditabung untuk po album idolnya yang akan comeback bulan depan.

Seka segera duduk ke bagian belakang motor Satria. Berbeda dengan motor Arjuna yang matic dan lebih nyaman menurut Seka, motor Satria adalah motor yang umumnya dipakai laki-laki, dengan body sepeda yang besar tapi dengan bagian belakang yang kecil, Seka sedikit tidak nyaman.

Tapi ya sudahlah, Seka sudah dapat hati masa' mau minta kepala? Yang penting Seka bisa pulang ke rumah tanpa mengeluarkan biaya.

Siang itu Seka tidak tau, jika dari kejauhan yang sebenarnya tidak terlalu jauh, hanya beberapa meter di belakangnya, Arjuna terus menatapnya, mengabaikan bola basket yang menggelinding meminta perhatian tangan lincahnya.

Arjuna terus memandang Seka hingga Seka menghilang dari pandangannya.

~•~

~•~

Bonus :

Satria

Pacarnya a

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pacarnya a.k.a Ferdian

a Ferdian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Memories [Yeonbin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang