Kuroko menyentuh pucuk kepala Kagami dan mengelusnya.
"Besok kita akan minta penjelasan pada Akashi kun."Kagami mengangguk.
-
-
-
-TOK TOK TOK....
Akashi Seijuro mengangkat kepalanya dari buku yang ia baca. Ia mengalihkan tatapannya ke arah pintu 2 daun dan berwarna coklat. Disana ada ketukan. Siapa?.
TOK TOK TOK....
Akashi mengangkat sebelah alisnya. Ia mengalihkan tatapannya dari pintu itu ke arah lain, dimana ada mahluk hidup yang sedang sibuk dengan komputernya di sana.
TOK TOK TOK.....
Akashi menghela nafas. Ia memejamkan matanya sebentar. Lalu membukanya lagi.
"Shintaro, Buka pintunya." Ucapnya lebih kepada memerintah.
Orang yang dipanggil malah mendengus kesal. Orang yang dikenal dengan Midorima Shintaro itu mengalihkan fokusnya dari komputernya. Ia menaikkan kacamatanya dengan satu jarinya. Lalu memandang jengah pada Akashi Seijuro yang sudah berkutat pada bukunya lagi.
"Kenapa harus aku nodayo?. Kau sendiri kan juga bisa." Ucapnya
BRAK BRAK BRAK....
Akashi mengalihkan fokusnya dari bukunya lagi. Ia lihat Midorima sudah kembali fokus mengetik pada keybooardnya lagi. Ia tersenyum.
"Benar juga. Kenapa kau harus menuruti perkataanku kan Shintaro?. Aku kan juga bisa membukanya sendiri." Ucap Akashi. Namun ia tidak bangkit dari duduknya.
TOK TOK TOK TOK.....
BRAK BRAK BRAK.....Akhirnya mau tidak mau Midorima bangkit juga dari kursinya. Saat ia mendengar nada bicara Akashi yang tidak enak di dengar tadi, mungkin Akashi sedang menahan rasa marah? Entahlah. Ditambah sepertinya tamu yang datang sedang mengamuk karna gak ada respon dari tuan rumah.
*******
Akashi memandang ramah pada tamunya disertai senyuman.
Midorima memandang heran pada tamunya dan menaikkan kacamatanya.
"Ekhem... Ada apa kau kemari nodayo?"
"Shintaro. Ramahlah pada tamu kita ini."
"Jelaskan pada mereka Kagami kun."
Kagami, yang menjadi tamu dan mengamuk tadi malah mengerutkan alis bercabangnya. Ia memandang ganas pada Akashi yangg hanya tersenyum padanya.
"Akashi. Kau ini berniat mengutukku atau menyulitkan hidupku hah??"
Akashi, Midorima, Kuroko Mengerutkan alisnya. Kuroko memandang bingung pada Kagami.
Akashi mengerjapkan matanya bingung, lalu memandang Kagami juga.
Midorima hanya mendengus pasrah dan memejamkan matanya.
"Apa maksudmu Taiga?"
"Kagami kun bukan begitu cara bertanya-nya."
"Apa bedanya mengutuk dan menyulitkan hidup nodayo?"
"E...... hehe... maksudku kau itu mengutukku apa Akashi?" Tanya Kagami menggaruk pipinya yang gak gatal.
Akashi hanya tersenyum. Memaklumi sikap Kagami yang gak ada bedanya.
"Kau tidak akan dicintai oleh siapapun." Jawabnya singkat, padat, jelas, dan to the point.
"Iya. Itu artinya semua orang membenciku kan?"
Akashi mengangguk.
"Kalian gak membenciku ya? Kok mau ngomong sama aku?" Tanya Kagami. Memandang Akashi dan Midorima secara bergantian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince(s) Who Must be Protected (HIATUS)
FanfictionKehidupan Kagami yang damai. Tentram. Aman. Nyaman. Dan indah. Harus pupus gara gara buku milik Akashi Seijuro. Membantu orang lain adalah kebiasaan bagi Kagami. Bahkan membantu orang asing pun, ia mau. Jika memang orang itu benar benar membutuhkan...