Beomgyu terbangun sendirian di ranjang itu. Taehyun sudah tidak ada. Yah lelaki itu mungkin sudah pergi pagi-pagi sekali kembali kerumahnya sebelum berangkat ke kantor. Dia kan punya rumah, tidak mungkin kan dia terus-terusan berada di apartement ini?
Tapi entah mengapa Beomgyu merasa ada yang kosong, setelah beberapa kali dia terbangun dengan Taehyun di sisinya, entah kenapa ada yang kurang saat dia terbangun sendirian sekarang.
Bodoh! Apa yang kau pikirkan Beomgyu? Kau hanyalah wanita simpanannya, yang dibelinya untuk memuaskan nafsunya! Jangan pernah berpikir macam-macam. Lagian masih ada Jeno yang harus kau cemaskan.
Sambil membungkus tubuhnya dengan seprai, Beomgyu melangkah ke kamar mandi, tubuhnya terasa agak nyeri, karena entah kenapa pagi tadi Taehyun bercinta seolah-olah kesetanan dan tidak menahana-nahan diri.
Ketika mengaca dan menurunkan selimutnya Beomgyu mengernyit.
Dari Leher, dada sampai perutnya, semuanya penuh dengan bekas ciuman Taehyun. Lelaki itu seolah sengaja meninggalkan jejak di mana-mana. Warnanya merah di sekujur tubuh Beomgyu, dan Beomgyu yakin tak lama lagi akan berubah menjadi ungu.
Dasar Taehyun! Siapapun yang melihat akan tahu kalau ini bekas ciuman, di bagian dada bisa dia sembunyikan, tapi yang di leher?
Beomgyu belum pernah mendapatkan bekas ciuman seperti ini di tubuhnya sebelumnya.
Percintaannya dengan Jeno selalu sopan dan tidak pernah sepanas itu sehingga Jeno bisa meninggalkan bekas-bekas ciuman di kulitnya. Tapi Beomgyu tahu bekas ciuman seperti ini butuh beberapa hari untuk hilang.
Dasar Taehyun bodoh! Gerutunya sambil mencari cari turtle neck yang dapat menutupi tubuhnya sampai ke leher lalu memadankannya dengan blazer, Beomgyu hanya menyapukan bedak tipis ke mukanya, lalu segera melangkah keluar, jangan sampai dia terlambat ke kantor lagi.
Ketika berdiri di tepi jalan menanti kendaraan umum, Beomgyu merasakan sengatan sakit yang tiba-tiba di kepalanya.
Aduh! Di saat seperti ini migrainnya kambuh. Tapi tentu saja hal itu terjadi, dia belum sarapan, dan dia kurang tidur gara-gara Taehyun hampir tidak pernah membiarkan tidur nyenyak tiap malam.
Dengan memaksakan diri Beomgyu naik ke dalam bus menuju kantornya.
*
*
*
"Wajahmu pucat sekali", salah seorang temannya memandang Beomgyu dengan cemas ketika Beomgyu mendudukkan diri di kursinya. Tadi dia hampir terlambat dan setengah berlari ke mesin absen.
Beomgyu memegang pipinya, memang terasa agak panas, apakah dia demam? Dan kepalanya juga pusing sekali. Tapi tetap dipaksakannya tersenyum,
"Engga apa-apa kok, mungkin karena belum sarapan, nanti setelah minum teh hangat pasti agak baikan."
Tapi ternyata tidak, rasa pusing itu makin menusuk nusuk di kepalanya terasa nyeri, bahkan untuk menolehkan kepalanya saja terasa sangat sakit, badannya juga sama saja, rasanya nyeri di sekujur tubuh seperti habis dipukuli. Beomgyu bertahan dengan tidak bergerak di kursinya, tapi rasa sakitnya makin tak tertahankan,
"Beomgyu coba kesini sebentar, lihat draft pemasaran ini bagaimana menurutmu?", salah seorang rekannya memanggilnya.
Dengan mengernyit Beomgyu mencoba berdiri, tubuhnya limbung sejenak, tapi dia berdiri dan bertahan sambil berpegangan di tepi meja.
Lalu setelah menarik napas dalam-dalam, dia melangkahkan kaki ke meja rekannya. Tapi tiba-tiba rasa nyeri tak tertahankan menyerang kepalanya dan semuanya menjadi gelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] A Romantic Story About Beomgyu ❬ Taegyu Remake ❭
Fanfictie[REMAKE NOVEL SANTHY AGATHA] ====== Kang Taehyun dan Choi Beomgyu. Dua manusia yang seharusnya tidak pernah bersilang jalan dipertemukan oleh keadaan. Dua manusia yang saling membenci satu sama lain tetapi dikalahkan oleh hasrat dan kebutuhan. Hubu...