Halo guys! Selamat membaca yah💙
Jangan lupa tandain typo!Awal mula gue kenal yang namanya cinta cintaan saat kelas 7 SMP. Saat itu, gue yang masih bocah ingusan kepengen banget punya pacar gegara nonton si Sisi ama si Digo. Itu loh, film GGS. Ganteng Ganteng Sableng.
Karena tertarik pengen uwu uwu kek mereka, alhasil gue memberanikan diri nembak teman sekelas gue. Sebut saja namanya Mawar, yang pada saat itu merupakan ayam sekolah alias cewek paling cantik di sekolah gue.
Dengan bermodalkan ciki lima ribuan beserta bunga kertas yang gue petik dari halaman sekolah, gue datang ke tempat si Mawar yang mejanya paling depan. Saat itu si Mawar lagi ngobrol bareng teman sebangkunya, sebut saja Cicit. Gue langsung aja nembak si Mawar dengan kata kata paling romantis pada zaman itu.
"Mawar, seperti halnya namamu, kamu indah sekaligus mempesona. Aku jatuh cinta saat pertama kali memandang ada belek di matamu. Mawar, aku tidak bisa berjanji akan menghadiahkan Ferrari apabila kamu menerimaku. Karena seperti yang kamu tau, aku cuma bocil kere. Tapi aku berjanji apabila kamu menerima cintaku, aku akan membelikanmu ciki di warung mpok Ati setiap hari." Mendengar perkataan gue, sontak saja seluruh warga kelas berteriak heboh. Gue yang mendengar sorakan heboh tersebut tambah yakin bahwa si Mawar bakal nerima gue.
Woy jelaslah, wong tampang gue 11 12 ama Leonardo Dicaprio saat masih muda. Beda reaksi orang, beda juga reaksi si Mawar. Dia terdiam membisu, gak bisa berkata kek orang lagi nahan pup. Gue nungguin kira kira sekitar 15 abad lah--eh gak deng, kelamaan-- Maksudnya 15 menit.
"War, kenapa diam diam bae? Lu nahan pup? Apa jangan-jangan lagi pup?" Tanya gue mencoba menyadarkan si Mawar. Dan setelah tersandar, sontak saja jawaban si Mawar sukses membuat gue terjungkal, jatuh di dasar jurang.
"Apaan sih, wong gue liatin idung lu. Itu upil apa manik manik gan? Gede amat." Balas si Mawar, matanya merhatiin hidung gue.
Gubrak
Seketika gue terjungkal. Ditungguin dari tadi kirain lagi mikirin jawaban, eh malah merhatiin upil gue.
"Buset dah, jangan salfok dong. Jadi gimana nih tentang pernyataan cinta gua? Diterima kan?" Tanya gue sekali lagi memastikan.
"Ogah. Lagian apaan ciki lima ribuan, kaga modal banget jadi cowo!" Setelah mengucapkan hal tersebut, si Mawar bersama dayangnya si Cicit, pergi keluar kelas. Gue yang ditinggalin hanya bisa terdiam membisu, kaga berdaya. Keknya gue rasa, malah gue yang bakalan pup di celana.
Dan begitulah kisah cinta pertama gue, gagal total karena ciki lima ribuan.
.....
Setelah pernyataan cinta gue yang pertama kali sama si Mawar gagal total, gue gak menyerah buat mencari partner uwu selanjutnya. Kali ini target gue si Anna, anak kelas sebelah yang gak kalah cantik juga. Kali ini gue gak lagi bawa ciki lima ribuan, tapi udah naik tingkat jadi coklat silverking. Asek gak tuh?
Kali ini gue yakin bakalan diterima, soalnya gue bawanya sekelas coklat, bukan lagi ciki. Gue dengan gagah berani, layaknya seorang model di catwalk, jalan menuju kelas seberang. Saat ini lagi jam kosong, guru-guru semua lagi pada rapat. Sesampainya di pintu kelas, sebelum masuk, gue salam dulu. Maklum, anak sholeh gan.
"Assalamualaikum ya ahli kubur," ucap gue kepada para penghuni kelas. Mendengar salam gue, sontak mereka semua melihat ke arah gue.
"Waalaikumussalam ya ahli neraka" jawab seorang anak yang gue kaga tau namanya siapa.
"Enak aja penghuni neraka, gini gini gue rajin sholat ye! Walaupun sholat idul fitri ama idul adha doang." Ucap gue kaga terima dikatain penghuni neraka.
"Sama aja, oncom! Ngapain lu di sini?" Itu yang nanya si Stevan alias Cecep, sobat laknat gue. Iya, dia sekelas ama Anna.
"Mau menemui calon ibu dari anak anakku." Balas gue. Kemudian gue segera pergi ke tempat si Anna, mejanya ada di deretan ketiga pojok kiri. Gue segera berlutut tuh biar kek di tipi tipi. Anna yang lagi duduk, sontak kaget ngeliat gue tiba tiba ada di depan dia.
"Wahai Anna, yang cantiknya mengalahkan kecantikan boneka Annabelle, aku di sini rela berlutut meskipun kakiku sakit karena udah rematik di usia dini, semata mata karena ingin menyatakan perasaanku. Aku jatuh cinta kepadamu saat pertama kali melihatmu tertidur di perpustakaan. Meskipun iler mu mengalir dengan deras, namun hal tersebut tak dapat menutupi kecantikanmu yang bagaikan seorang bidadari yang jatuh di got depan rumahku. Jika berkenan, maukah kau menjadi cinta pertama sekaligus terakhirku meskipun aku tidak yakin tidak akan tertarik kepada janda kembang di seberang rumahku." tembak gue kepada Anna sembari menyodorkan cokelat silverking tepat di depan wajahnya. Seketika seluruh penghuni kelas tersebut diam membisu kek orang lagi sawan.
Anna yang mendapatkan pernyataan cinta dari gue juga ikutan diam. Mukanya cengo kek orang dongo. meskipun begitu, dia tetap aja cantik.
"Na, buruan terima dong. Ini kaki gue beneran sakit elah. Semalam ke dokter buat periksa kata dokternya gue emang rematik sejak dini." Ucap gue menyadarkan si Anna karena hampir lima menit doi diem doang. Mungkin gak nyangka bakalan ditembak ama makhluk Tuhan paling ganteng ini. Tapi harapan hanyalah harapan tanpa kebenaran. Gue yang yakin bakalan diterima seratus persen ini seketika tersadar bahwa kiko enak tau. Eh enggak ding, maksudnya bahwa realita itu gak seindah ekspetasi. Jawaban yang keluar dari mulut Anna seketika sukses ngebuat sel darah gue berhenti mengalir.
"sorry Nen, gue gak suka ama cowok yang naik sepeda onthel. Gue sukanya ama yang naik Supra atau gak RX king. Lagipula gue alergi coklat." Setelah dengan teganya menolak pernyataan cinta paling romantis gue, Anna melenggang pergi meninggalkan gue yang tengah terpuruk ini.
"Sabar gan, ditolak cewek mah biasa. Lagipula cewek di sekolah ini bukan cuma si Mawar ama Anna doang. Anggap aja pencarian cinta lu itu sama kayak ngegosok ale-ale, harap coba lagi." Nasehat si Cecep berusaha nyemangatin gue.
"Si Anna emang bego yah" kata gue pelan
"Bego maksud lu?" Tanya Cecep heran
"Masa dia lebih milih RX king daripada onthel, padahal harga sepeda onthel sekarang kan lebih mahal dari tuh motor sok keren."
"Mana ada? RX king lebih mahalan yah daripada onthel lu." Ujar Cecep tak terima.
"Beneran! Kemarin gua nemenin bapak gua buat beli motor, terus kebetulan juga di sana jual motor RX king. Karena gua penasaran kenapa banyak yang ngincar tuh motor, akhirnya gua tanya dah harganya. Eh, kata si abangnya cuma 20 ribu doang." Alis Cecep naik satu setelah mendengar jawaban yang gua lontarkan.
"Mana ada semurah itu? Emang tempatnya di mana dah? Gue juga mau beli kalau cuma segitu harganya" ujar Cecep tak sabaran.
"Di toko mainan kang Paimin. Beli aja sono! Kebetulan motornya tambah keren soalnya gak bisa didudukin."
"Kampret! Itu mah motor mainan, ogeb!" Cecep pun kemudian nimpuk gue pake buku secara bertubi-tubi. Gue mencoba melarikan diri dari serangan doi. Dan seketika gue lupa bahwa tadi baru aja ditolak untuk kedua kalinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wong Gendheng Dan Kisah Cintanya
HumorZaman sekarang, cari pacar itu susah. kenapa susah? ya karena zaman sekarang kaum betina sukanya cuma ama yang pake ninja atau gak lamborgini. Lah gue yang biasanya cuma pake sepeda zaman baheula, bisa apa atuh? Cerita ini luar biasa aneh sama seper...