I'M NOT CINDERELLA | 06

11 2 0
                                    

Happy Reading

🌼🌼🌼

"Lagi-lagi, takdir mempertemukan kita. Lalu, akankah pertemuan ini berakhir dengan perpisahan?"

- Reina Mishall Pouran -

🌼🌼🌼

Tok, tok, tok!

"Ini nenek, boleh nenek masuk?" tanya suara yang berasal dari balik pintu kamar.

"Iya, boleh nek." Laki-laki itu menyahut dan menyimpan kembali sebuah figura photo ke atas meja belajarnya.

Wanita yang di panggil nenek itu membuka pintu, "Bagaimana? Kamu sudah menemui gadis itu?" tanya Emily setelah mendudukan diri nya di sofa berwarna abu-abu yang berada di sudut kamar.

Laki-laki yang mengenakan jaket kulit hitam itu duduk disamping Emily, "Udah, Nek."

Emily tersenyum membuat garis kerutan di wajahnya semakin terlihat jelas, namun tetap terlihat cantik di usia nya yang sudah tak lagi muda. "Bagaimana kabarnya?"

Laki-laki itu terdiam sejenak, air wajah nya berubah sendu dan itu tak luput dari pandangan Emily. Tangan Emily bergerak mengusap bahu cucu laki-laki nya.

Pria itu menoleh menatap Emily yang sedang melemparkan sebuah senyuman yang begitu teduh. "Kamu tidak perlu khawatir, dia itu gadis yang kuat. Nenek yakin dia akan baik-baik saja, terlebih lagi sekarang ada kamu disini."

Pria itu tersenyum tipis, netra hitam nya mengarah pada figura photo yang menampilkan potret nya sewaktu kecil dengan seorang gadis yang sedang memeluk boneka teddy bear berwarna coklat.

Apa yang dikatakan nenek nya itu benar, dia adalah perempuan yang kuat. Tapi tetap saja hal itu tidak bisa mengurangi kekhawatiran nya, karena itulah dia memutuskan untuk tinggal disini untuk menjaga dan melindungi perempuan itu.

🌼🌼🌼

"Reina!"

Teriakan yang melengking itu membuat Reina menoleh dan mencari sumber suara tersebut. Sampai matanya menangkap gadis dengan rambut berponi sedang berlari kecil ke arah nya. Siapa lagi kalau bukan Naura?

Dibelakang Naura terdapat Aksa yang berjalan dengan kedua tangan yang dimasukkan ke dalam saku celana. Membuat nya terlihat lebih cool, terbukti dari banyaknya kaum hawa yang menatap nya kagum.

"Tebar pesona aja teroos," sindir Reina pada Aksa.

"Bukan nya terpesona, gue malah pengen muntah liatnya." Tambah Naura.

"Emang ye, mata lo berdua tuh harus di cek ke dokter." Kata Aksa sembari menunjuk mata Reina dan Naura bergantian. "Biar bisa liat betapa ganteng nya seorang Aksa Delvian Altezza ini"

"Kebaliklah! Mereka tuh yang harus cek mata nya ke dokter. Masa iya lo di bilang ganteng?" Balas Naura.

Setelah cukup lama adu mulut, akhirnya mereka melanjutkan perjalanan nya menuju ke kelas mereka, yaitu X IPA 3. Langkah ketiganya terhenti ketika melihat sebuah kerumunan murid di koridor utama sekolah yang menarik perhatian mereka.

"Eh, ada apaan tuh?" tanya Naura kepo sambil berjinjit agar bisa mengintip ke depan.

Aksa tertawa meledek. "Makanya tumbuh itu keatas bukan kesamping,"

I'm Not CinderellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang