Bagian 1

17 4 2
                                    

Hay👋 ketemu lagi dengan cerita baru and part baru jangan lupa tingalkan jejak👣

***
Kami berbeda dan
tak akan pernah sama

▪︎Farhan▪︎

_________________________________


Dentungan musik yang mengekakkan telinga terdengar memenuhi sebuah bar, terliahat seorang pria yang memakai kemeja putih yang melekat pada tubuhnya dengan kedua lengan bajunya yang digulung sampai siku taklupa pula kedua kancing teratas kemejanya yang terbuka yang menampakkan dada bidangnya yang berotot, yang duduk dengan santai menikmati minumannya ditemani beberpa botol alkohol dan sepertinya tak terganggu dengan musik maupun perempuan yang dari tadi mendekat dan berusaha merayunya dengan sentuhan-sentuhannya.

"Go away from here!"ucapnya dingin sambil memyentakkan tangan perempuan kurang belain itu, sedangkan perempuan tersebut langsung pergi karena ketakutan melihat wajah sangar Farhan untuk pertama kalianya.

"Go away from here!"ucapnya dingin sambil memyentakkan tangan perempuan kurang belain itu, sedangkan perempuan tersebut langsung pergi karena ketakutan melihat wajah sangar Farhan untuk pertama kalianya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


*Anggap saja ini Farhan

"Hay... Mas ngak usah kasar juga dong"ucap Andrew yang baru datang menirukan suara Mbak-Mbak centil

"Ih...jijik aku" ucap Farhan sambil menabok kepala Andrew

"Ampun bang jangan sakitin adek" aiiis temannya yang satu ini emang rada geser otaknya

"Gue cabut dulu"

"Lah kok malah mau pulang, orang gue baru datang ini"

"Gue udah dari tadi, jadi gue pulang dulu" ucap Farhan dan berjalan keluar sepanjang perjalanan keluar clup banyak pengunjung wanita yang menatapnya terpesona dan menatapnya sampai menghilang di balik pintu keluar

"Yah ngak asik lo" ucap Andrew pasrah

***

Sementara di negara kelahiran Farhan, terdapat kembarnya dengan keluarga kecilnya.

Terlihat anak berusia 7 tahun menuruni tangga yang sudah lengkap dengan seragam sekolahnya tak lupa dengan tas yang tersampir di punda seblah kanannya dan kedua tangannya ia masukkan ke saku celananya.

"Selamat pagi Abi" ucapnya dengan meletakkan tasnya di atas meja makan dan duduk di salah satu kursi didepan Abinya.

"Pagi juga anak Abi" balas Fadlan tersenyum melihat Ali yang sudah rapi
"Alif belum turun Ali" tanyanya karena tak melihat anaknya yang satu itu

"Belum Abi mungkin masih tidur"

"Yasudah kamu makan dulu Abi keatas liatin Alif dulu" Fadlan pun melangkah meninggalkan meja makan menuju ke kamar putranya Alif, sesampainya di kamar ia mendapati Alif masih tertidur nyenyak dengan kamar yang masih terlihat gelap karena tak ada cahaya yang masuk.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 04, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang