30

1.4K 319 20
                                    


Seminggu setelah masuk sekolah. Airi mulai pusing soal jurusan yang mau diambil. Siyeon bilang, dia mau ngambil FBS dan ngambil Prodi seni tari. Karina sendiri udah jelas dari awal mau masuk FK, sama kayak Yoshi.

Airi bingung, Airi mau coba hal baru. Karna tari cuma sekedar pelariannya, bukan sesuatu hal yang seneng dia lakuin kayak Siyeon.

Airi udah nyimpen dua pilihan sih, tapi Airi lumayan ragu.

"Ri?"

Airi noleh dan ngedapatin Hwall, ketua kelasnya. Lagi ngulurin tangan didepan dia.

"Kenapa Hwall? Maaf aku nggak nyimak tadi."

Hwall senyum kalem, "Buku Inggris kamu, Bu Wendy tadi nyuruh tugas dikumpulin keruangannya."

Hwall itu 70% mirip sama Yoshi. Matanya, senyumnya, bahkan cara Hwall ketawa, hampir sama kayak Yoshi. Sambil nyerahin buku, Airi diem-diem berandai gimana kalau Yoshi perilakunya selembut Hwall.

"Makasih Ri." Hwall pergi ke bangku lain, dan minta buku temen sekelasnya. Dengan nada yang sama kayak yang dia pake, buat ngomong sama Airi. Wah, kalau Yoshi sifatnya begini. Udah Airi seret ke pelaminan!

Nggak, bercanda. Airi kan cupu.

Sebenernya pas awal ketemu, Yoshi punya sisi lembut kayak gitu. Meski kadang ketutup sama sifat tsundere nya. Sampai kelas 3 SMP, akhirnya mereka sering ribut kayak sekarang.

Bodo amat, mau Airi anggep itu love language mereka berdua.

Aduh Airi pusing, seriusan pusing. Kayaknya pulang harus ngobrol sama Bunda soal jurusan ini.

"Ya kamu maunya apa, Ri?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ya kamu maunya apa, Ri?"

Bunda ngejawab pertanyaan Airi, tapi matanya masih fokus nonton tv.

"Ada sih dua yang Airi mau pilih, cuma emang gapapa?"

Sana akhirnya turun dari sofa, dan duduk disamping Airi. "Apa aja sayang, asal kamu serius. Bunda sama Ayah selalu dukung kamu."

"Diantara Sastra Inggris, atau Psikologi? Gapapa, Bun?"

Bunda Sana ngusap pundak Airi, "Gapapa, kamu pikirin lagi mateng-mateng mau ngambil yang mana. Yang sesuai sama kemampuan kamu, dan kamu seneng belajarnya. Jangan sampai salah jurusan ya."

Airi cuma ngangguk pelan, kayaknya besok harus minta konseling lagi sama Bu Lisa, guru BKnya.

"Ohiya, kamu udah tau Ri?"

Airi ngelirik Bundanya dari samping, "Apa Bun?"

Sana kayaknya harus bilang, "Yoshi mau masuk kedokteran atau nggak bisnis kan?"

"Tau kok."

Ngeliat anak bungsunya yang biasa aja, Sana sedikit lega. "Kamu gapapa, nggak bareng Yoshi?"

Airi natap Bundanya bingung, "Loh? Kan Yoshi aja belum tentu keterima atau nggak snmptn nya, Bun."

"Eh?? Kamu yang nggak tau? Atau Yoshi juga nggak tau?"

Sana masih inget jelas, pas Jennie cerita ke dia. "Bukannya Yoshi kuliah di Jepang, Ri?"

"HAH?"

'Jangan duduk kayak gitu bodoh!'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Jangan duduk kayak gitu bodoh!'

'Enak Ri!'

'Turunin kaki lo, atau gua seret keluar Oci.'

'Tante Taeyeon tuh baik! Santai aja!'

'Iya! Lo nya yang nggak tau diri!'

'Iya! Iya! Ri sakittt!!!'

Suara debat yang nggak jauh dari tempat Lia nunggu, langsung ngebuat Lia noleh.

Dalam sekali liat juga Lia udah tau, itu pacarnya, Yoshi.

Lucu banget. Lagi adu mulut sama perempuan yang setau Lia sahabat dari Siyeon, Airi.

Yoshi nggak pernah selepas itu pas lagi sama Lia, dan nggak segampang itu buat kontak mata bahkan kontak fisik.

Lia jadi natapin pacarnya, ngeliatin orang yang selalu senyum simpul, ketawa lepas gitu aja sama orang lain.

Pacarnya yang bilang mau pergi sama Mamahnya, sekarang disini. Dirumah makan yang nggak jauh dari komplek Yoshi. Sama perempuan yang bahkan Lia nggak tau kalau mereka deket.

Nggak lama pesenan mereka siap, kayaknya dibawa pulang. Airi langsung ngambil, dan ninggalin Yoshi yang keliatan diem-diem natapin punggung Airi.

Sampai Yoshi noleh ke arah dimana Lia duduk sendirian. Ada banyak hal yang mau Lia ungkapin. Pacarnya itu sejak kapan deket sama Airi? Airi siapanya Yoshi? Dan kenapa Yoshi harus bohong? Tapi akhirnya, Lia cuma kasih senyuman tipis dan mutusin kontak mata mereka.

Lia nggak marah, cuma. Bukannya semua yang Lia lakuin bahkan semua perasaan Lia dihubungan ini, jadinya sia-sia?



Airi : 'semua aja lo jadiin sadgirl thor!'

Airi : 'semua aja lo jadiin sadgirl thor!'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MOE | Kanemoto Yoshinori Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang