"Mampus deh gue belom kerjain pr" ini masih pagi, tapi cecil sudah kalang kabut tidak karuan karena dia lupa mengerjakan pr yang diberikan kemarin."Salah sendiri tadi malem malah pergi bego" zora kesal, tadi malam dia sudah memberi tau cecil agar tidak melupakan pr nya, tapi tetap saja dia melupakannya dan malah bersenang senang.
"Pagi"
"Ehh sky sky !!" Melihat sky yang baru saja tiba cecil segera mendekati sky sembari membawa buku pr nya yang masih kosong.
"Apaan?"
"Sky gue liat pr lo dong, plisss"
"Rara ga ngasih tau?"
"Ngga, dia kan pelit, ayo sky liat dong lo kan baik ya udah cantik baik lagi kece banget dah"
"Iya makasih" sky berjalan melewati cecil yang tercengang melihat dirinya dihiraukan oleh sky.
"Anjir liat sky, habis gue nanti kalo ga buat pr"
Sembari duduk di kursi sky menatap cecil, "it's your fault, gue ga mau nyontekin" kata sky sembari tersenyum manis dihadapan cecil yang sudah panik tidak karuan.
"SKY GU-"
Cecil belum sempat menyelesaikan kata-katanya guru sudah memasuki kelas, itu ibu diana, pasti dia akan menagih pr kepada anak muridnya yang telah diberikan pada jam pelajaran kemarin.
"Selamat pagi anak-anak"
"PAGI BU!!"
"Hari ini ada jadwal rapat buat para guru untuk kenaikan kelas, jadi ibu ga bisa ngajar dikelas kalian jadi jangan berisik ya" sepertinya hari ini adalah hari beruntung cecil.
Setelah berpamitan, bu diana segera meninggalkan kelas dan kelas mendadak menjadi berisik karena suara anak-anak murid yang gembira telah diberikan jam kosong.
"Anjayyy untung aja ada rapat jadi gue bisa ngerjain pr deh" kata cecil dengan nada gembira.
"Sky lo tadi berangkat sekolah naik apaan? Kok tadi gue liat adek lo jalan sendiri" zora mendekat sembari duduk di kursi kosong yang tersedia di samping kursi milik sky.
"Dianter"
"Sama?"
"Gibran"
"HAHH!!!" Mendadak kelas menjadi sunyi karena suara zora yang membuat semua orang terdiam, "ehh sorry sorry, shock berat gue tadi"
"Sky lo serius??" Cecil yang mendengarnya pun turut serta menanyai apakah yang dikatakan sky benar.
"Ya iyalah emang kenapa dah?"
"Dih lo ya udah dikasih tau juga kemaren, si gibran itu cowo ga bener lo jangan deket-deket sama dia" cecil mengatakannya dengan nada serius.
"Siapa yang deket coba, dia aja tuh yang ngintilin gue mulu masa sampe rumah gue dia tau"
"Serius??"
"Iya, dia jemput gue tadi pagi maksa buat dianter ke sekolah"
"Aneh dah kenapa dia deketin lo ya?" Zora yang sedari tadi diam akhirnya membuka suara.
"Pasti dia bakalan ngelakuin lo sama kaya cewe lain" kata cecil dengan bangga.
"Suudzon mulu"
"Lo ga percaya sky?? Oke gini aja, kita liat nanti kalo dia beneran mau deketin lo, lo harus deketin dia balik"
"Dih ga mau gue sama dia"
"Ck pura-pura aja bego, pokoknya lo harus buat dia nyaman dan buat dia suka sama lo, tapi pas dia udah sayang banget sama lo, lo harus tinggalin dia, gimana?" Sky berpikir bagaimana dia bisa menanggapi perkataan cecil.
"Emang gue bisa buat dia nyaman?"
"Coba aja dulu kan mana tau nyantol sama lo"
"Kalo gue yang nyantol gimana?"
"Berarti iman lo ga kuat" timpal zora seakan meremehkan.
"Dih, okay fine, lagi pula gue ga bakalan pernah bisa suka sama cowo berengsek kaya dia"
"Good luck and be carefull sky"
06.00 - 07.00
To be continue.