HEYYY, MISS ME? :D
•••Krauk! Disini, terdapat Lucas, Thena, dan Athy yang tengah duduk di kursi. Dan suara tadi adalah suara Lucas yang memakan camilan sejenis cokelat dengan santainya.
“Asal kau tahu saja, jika aku terlambat sedikit mungkin aku tidak akan bisa menyelamatkan nyawamu.”
“Wow, ini enak sekali, nanti kalau pelayan datang, minta lagi ya” lanjut Lucas.
“Ini memang enak” Thena ikut memakan camilan tersebut.
Athy menatap Lucas dengan Thena bergantian, mereka ini kok bisa terlihat akrab padahal ini baru pertemuan kedua mereka.
Ohh-- Athy tahu, pasti Lucas menyukai Thena!
“Ternyata benar, ayahmu bukan anaknya Aeternitas” Lucas kembali bersuara.
“Walau bukan anak Aeternitas, bukankah Aeternitas bisa saja menggunakan tubuh orang lain?” Sahut Thena.
“Tapi-- Aeternitas kan sudah mati 200 tahun lalu” Athy ikut membuka suara.
Athy terdiam berpikir, sembari menatap Lucas.
Lucas yang sadar diperhatikan pun menoleh, “Kau mau makan ini?” Tanyanya menyodorkan camilan bekas gigitannya pada Athy.
“Tidak!” Athy langsung memeluk Thena.
“Penyebab dari semua ini adalah karena sinsu itu-- sepertinya ia memiliki insting kembali yang kuat” Lucas bersuara.
“Oh iya, sepertinya Ayahmu itu lumayan menyayangi kalian ya” lanjutnya.
Kemudian Lucas dan Athy berbincang sementara Thena sibuk dengan camilannya.
Saat Lucas akan kembali memakannya, ia terkejut melihat camilannya sudah habis.
“Kau memakan semuanya saat aku sedang bicara dengan dia?!” Lucas terlihat tidak terima.
“Ku pikir kau sudah tidak mau, jadi aku dengan berbaik hati akan memakannya” Thena tersenyum.
“Oh ya sepertinya Ayah akan datang sebentar lagi” lanjut Thena.
Dan benar saja, setelah Thena mengatakan itu, Claude memasuki ruangan itu.
Athy langsung beranjak dari tempat duduknya dan menghampiri Claude, “Ayah.”
“Saya mohon maaf bila perkataan saya menyinggung Tuan Putri (Athy)” kemudian Lucas berbicara panjang lebar mengenai apa yang sebaiknya dilakukan pada sinsu-sinsu Thena dan Athy.
Felix dengan Lucas keluar, meninggalkan Claude dengan kedua putrinya.
Ia menidurkan Athy yang katanya mengantuk, padahal Athy hanya ingin pura-pura tidur...
Athy bermimpi mengenai Diana, sementara Thena hanya diam pada sebuah kursi, ia mencoba untuk tidak bersuara.
Akhirnya ia memilih berdiri, pelan-pelan, tidak ingin membuat suara, tapi-- bruk! Ia tersandung.
Claude yang awalnya duduk di samping ranjang menoleh ke arah suara.
"M-maaf" Thena berdiri, ctak! Lukanya sembuh, ia kembali berjalan sembari menunduk mendekat ke arah Athy yang tengah tidur.
Thena tahu, Claude tengah memikirkan Diana, Athy dan dirinya, jadi ia tidak ingin menganggu.
Thena kembali menjentikkan jarinya, muncullah sebuah kursi, ia mendekatkan kursi ke arah tempat tidur, iris biru permata dengan sedikit pink tua disana menatap Athy.
KAMU SEDANG MEMBACA
⇘ : : ⌗Athanasia's Sister﹆꒱
Fanfic❱ http:˚♡WELCOME ! ˚ˑؘ🍥 ·˚ ━━━━━━━━━━━━━━━━━ Hi there! ━☂☄ └➤ WRITTEN IN INDONESIAN LANGUAGE ┌───────────────── " 💭 „ Being Athanasia's sister? How does it feel? └────────────────────┘ ➤ status : : on going - since March...